visitaaponce.com

Ronaldinho Bantah Lakukan Penipuan Crypto

Ronaldinho Bantah Lakukan Penipuan Crypto
Mantan bintang Brasil Ronaldinho (tengah) saat bersaksi di Komite Kongres Brasil terkait penipuan Crypto.(AFP/Sergio Lima)

LEGENDA sepak bola Brasil Ronaldinho membantah keterlibatannya dalam penipuan cryptocurrency berskema piramida yang menggunakan namanya. Hal itu diungkapkan Ronaldinho saat bersaksi di komite Kongres Brasil, Kamis (31/8).

Mantan bintang Barcelona dan Paris Saint-Germain, yang memenangkan Piala Dunia 2002 bersama timnas Brasil, mengatakan kepada anggota Kongres bahwa nama dan citranya digunakan tanpa izin oleh 18K Ronaldinho, sebuah perusahaan yang dituduh menipu investor dengan janji akan mendapatkan keuntungan hingga 400%.

"Tidak benar bahwa saya adalah pendiri dan partner pengendali 18K Ronaldinho," tegas mantan pemain berusia 43 tahun itu kepada komite kongres Brasil yang tengah menyelidiki penipuan tersebut.

Baca juga : Awas Penipuan, Jangan Tergiur Paket Murah Umrah dan Haji Khusus

Mengenakan kaca mata hitam dan baret, Ronaldinho mengakui dia menandatangani kontrak pada 2016 dengan sebuah perusahaan Amerika Serikat (AS) bernama 18K Watches.

Ronaldinho kemudian mengklaim, tanpa sepengetahuan dirinya, gambar yang diambil untuk kampanye perusahaan AS itu kemudian digunakan oleh 18K Ronaldinho.

Dia mengaku mengetahui namanya digunakan oleh perusahaan itu namun tidak mengambil langkah hukum dengan alasan dirinya juga menjadi korban penipuan.

Baca juga : Pemrosesan Streaming Buat Organisasi Lebih Hemat Biaya

Ronaldinho tidak muncul di dua pemanggilan sebelumnya oleh komite Kongres Brasil itu sehingga mereka mengancam akan memaksanya datang menggunakan polisi.

Ronaldinho menolak menjawab banyak pertanyaan dari komite Kongres dalam sesi tanya jawab selama dua jam, menggunakan haknya untuk diam.

Kakak yang juga perwakilan bisnis Ronaldinho, Roberto de Assis Moreira, telah lebih dulu bersaksi di komite Kongres Brasil itu pada pekan lalu.

Ronaldinho telah didakwa dalam kasus tersebut pada Februari 2020 setelah ratusan korban melaporkan perusahaan itu ke polisi dengan klaim kerugian sebesar 300 juta reais.

Beberapa hari kemudian, Ronaldinho ditangkap di Paraguay karena menggunakan paspor palsu. (AFP/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat