visitaaponce.com

Memanfaatkan Kelelahan Liverpool

Memanfaatkan Kelelahan Liverpool
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(Seno)

RABU (13/3) malam Restoran The Ivy di Manchester terasa berbeda. Ruang privat restoran itu rupanya diblok. Pelatih Manchester United Erik Ten Hag menjamu seluruh anggota tim untuk makan malam dan ia sudah memesan makanan khusus yang disajikan kepada setiap orang.

Pelatih asal Belanda itu ingin menggunakan waktu untuk memperkuat ikatan batin di antara seluruh anggota tim baik pemain, tim pelatih, maupun pendukung klub. Bonding diperlukan karena pada Minggu (17/3) malam 'Setan Merah' akan memainkan pertandingan penting melawan Liverpool di perempat final Piala FA.

Piala FA menjadi satu-satunya harapan bagi Manchester United untuk bisa mengukir prestasi pada musim sekarang ini. Harapan untuk menjuarai Liga Primer sirna sudah, sama seperti nasib mereka yang harus tersingkir di Liga Champions dan Piala Carabao yang dimenangi Liverpool tahun ini.

Baca juga : Mampukah Ten Hag Menyelamatkan Dirinya

Bagi Ten Hag, pertandingan nanti sekaligus penentu nasibnya di Old Trafford. Kegagalan untuk bisa bertahan di Piala FA akan membuat pelatih yang sukses membangun Ajax Amsterdam itu akan kehilangan jabatannya.

Suasana di The Ivy sangat cair dan rileks. Hampir semua pemain hadir kecuali Luke Shaw, Anthony Martial, dan Aaron Wan-Bissaka yang masih bergulat dengan penyembuhan cedera serta Casemiro yang harus menghadiri perayaan ulang tahun kedelapan putrinya.

Sementara kubu Manchester United bersenang-senang, para pemain Liverpool bersiap untuk berjuang bertahan di Liga Europa. Kamis (14/3) malam 'si Merah' menjamu Sparta Praha untuk memastikan diri lolos ke perempat final.

Baca juga : Liverpool bakal Hadapi Manchester United di Perempat Final Piala FA

Tim

asuhan Juergen Klopp berhasil masuk delapan besar Liga Eropa setelah mengandaskan tamunya 6-1. Secara keseluruhan ‘Tim Merah’ memulangkan klub asal Republik Ceko dengan 11-2.

Namun, pekan ini merupakan minggu yang padat dan melelahkan bagi Liverpool. Setelah akhir pekan lalu menjamu Manchester City di Liga Primer, Kamis menjamu Sparta Praha di Liga Eropa, Minggu mereka harus bertandang ke Old Trafford menghadapi ‘Setan Merah’ di ajang Piala FA.

Baca juga : Ten Hag Klaim Hasil Musim Lalu Buat MU Tampil Solid Kontra Liverpool

 

Manfaat peluang

Faktor kelelahan Liverpool merupakan kesempatan emas bagi Manchester United untuk merebut kemenangan. Apalagi, Ten Hag mendapatkan kembali ujung tombak Rasmus Hojlund yang pulih dari cedera dan juga Harry Maguire serta Wan-Bissaka.

Baca juga : Juergen Klopp tidak Pernah Frustasi pada Pep Meski 2 kali Digagalkan Jadi Juara

Persoalan terbesar yang dihadapi Ten Hag ialah rendahnya produktivitas dari tim asuhannya. Meski mampu bertahan di posisi enam besar Liga Primer, ‘Setan Merah’ mengalami defisit dalam perolehan gol. Mereka lebih banyak kebobolan daripada menjebol gawang lawan.

Dengan Marcus Rashford yang mandul praktis hanya Hojlund dan Alejandro Garnacho yang bisa diandalkan mencetak gol. Ketika beberapa pekan Hojlund harus istirahat karena cedera, habislah harapan ‘Setan Merah’ untuk bisa lebih banyak mencetak gol.

Hal lain yang masih belum bisa dilakukan Ten Hag selama dua tahun di Carrington ialah menyusun pola serangan yang lebih terarah dan terkoordinasi. Bruno Fernandes semakin hari semakin tidak menunjukkan sosoknya sebagai kapten kesebelasan maupun pengatur serangan. Gayanya yang terlalu ingin bermain cantik justru membuat ‘Setan Merah’ kehilangan geregetnya.

Baca juga : Juergen Klopp Bangga Skuad Muda Liverpool Sukses Lapis Tim Senior

Gelandang asal Portugal itu jauh kelasnya jika dibandingkan dengan Roy Keane ataupun Paul Scholes. Fernandes bukan seorang fighter yang bisa membangunkan semangat rekan-rekannya. Bahkan, sering ia turun terlalu jauh ke belakang dan membuat blunder karena operannya yang salah arah.

Beruntung Manchester United memiliki gelandang seperti Casemiro yang memiliki daya jelajah tinggi dan pandai dalam membaca permainan. Ia justru sering menjadi faktor penentu kemenangan jika dibandingkan dengan Fernandes.

Tanpa satu kesatuan tim yang solid dan semangat juang yang tinggi maka faktor kelelahan Liverpool tidak akan memberi manfaat apa pun bagi ‘Setan Merah’. Jamuan makan malam Rabu lalu diharapkan Ten Hag sebagai ajang memperkuat komitmen dari para pemain untuk memberikan yang terbaik kepada Manchester United.

Baca juga : Casemiro Bawa Manchester United ke Perempat Final Piala FA

Harry Maguire dan Scott McTominay seharusnya menjadi model bagi para pemain ‘Setan Merah’ untuk mau melakukan perubahan. Dar? Pemain yang sama sekali tidak diharapkan dan bahkan diputuskan untuk dijual, mereka justru bisa berubah menjadi pemain dengan karakter yang baru dan kembali menjadi andalan Ten Hag.

 

Dua level

Baca juga : Liverpool Hancurkan Southampton di Piala FA

Untuk bisa mengalahkan Liverpool, seluruh pemain ‘Setan Merah’ harus meningkatkan tingkat permainannya dua level ke atas. Semua pemain harus berani untuk ‘berkelahi’ dan menekan lawan sepanjang pertandingan.

Klopp sangat piawai dalam merotasi pemain dan berani untuk memberikan kepercayaan kepada para pemain muda. Itu terbukti di tengah jadwal kompetisi yang padat, Liverpool masih produktif dalam mencetak gol.

Kamis malam Klopp secara sadar mengistirahatkan gelandang andalannya, Alexis Mac Allister. Ia menurunkan pemain berusia 19 tahun Bobby Clark untuk mendampingi Wataru Endo dan Dominik Szoboszlai menggalang lapangan tengah. Klopp jelas mempersiapkan Macca agar lebih bugar menghadapi pertandingan penting Minggu malam besok.

Baca juga : Thiago Alcantara Diprediksi Akhiri Karier di Liverpool Lebih Cepat

Dengan kembalinya Mohamed Salah, Klopp juga bisa merotasi pemainnya di depan. Kamis malam giliran penyerang sayap kiri Luis Diaz yang diistirahatkan. Terbukti Cody Gakpo yang diturunkan mampu mencetak dua gol ke gawang Sparta Praha.

Di perempat final Piala FA besok malam, Liverpool pantas tetap ditakuti. Mereka tidak hanya memiliki gelandang dan penyerang yang agresif, tetapi juga barisan belakang yang solid. Bahkan, kapten kesebelasan Virgil van Dijk bisa menjadi penentu kemenangan.

Dua pemain pengganti di belakang juga tidak membuat Liverpool menjadi lemah. Bek kanan Conor Bradley tidak mengecewakan untuk menggantikan Trent Alexander-Arnold. Hanya bek berusia 20 tahun ini belum seagresif Alexander-Arnold dalam membantu penyerangan.

Baca juga : Setan Merah Akhiri Puasa Kemenangan Tandang di Markas Wolverhampton

Kiper Caoimhin Kelleher bahkan lebih safe dalam mengawal gawang ketimbang Alisson Becker. Saat menghadapi Manchester City, kiper berusia 25 tahun asal Irlandia ini bermain tenang dan mampu meredam ketajaman Erling Haaland, Kevin de Bruyne, ataupun Phil Foden.

Liverpool 2.0 yang dibangun Klopp mulai menjelma sebagai tim masa datang. Bukan mustahil Minggu malam besok mereka akan menunjukkan kualitasnya di lapangan dan mengejutkan para pendukung ‘Setan Merah’.

Manchester United harus menunjukkan komitmen yang tinggi kalau tidak mau dipermalukan para pemain muda Liverpool. Semoga jamuan makan malam bisa dimanfaatkan Ten Hag untuk menyuntikkan kepercayaan diri para pemain bahwa mereka seharusnya bangga menggunakan kostum ‘Setan Merah’ dan itu harus dibuktikan dengan memenangi pertandingan penting ini.

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat