Pencipta AI Menyesal Telah Kembangkan Teknologi AI
![Pencipta AI Menyesal Telah Kembangkan Teknologi AI](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/ec489abf85c9f423b1bb25c32e46c1f8.jpg)
Geoffrey Hinton yang sering disebut-sebut sebagai bapak kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) keluar dari raksasa teknologi, Google.
Sebelumnya, Hutton dipekerjakan oleh Google satu dekade yang lalu untuk membantu mengembangkan teknologi AI perusahaan, dan pendekatan yang dia rintis telah membuka jalan bagi sistem yang ada saat ini seperti ChatGPT.
Pria berusia 75 tahun itu kini mengaku menyesali kontribusinya dalam pengembangan teknologi tersebut.
Baca juga : Cognex Luncurkan In-Sight 3800 Vision System untuk Sistem Inspeksi Berbasis AI
Ia mengatakan hingga tahun lalu masih percaya bahwa Google telah menjadi pengelola yang baik dari teknologi AI. Namun, hal itu berubah setelah Microsoft mulai memasukkan chatbot ke dalam mesin pencari Bing.
Baca juga : Pro-Kontra Penggunaan AI di Industri Musik
Hutton menyebut chatbot AI cukup menakutkan karena mereka dapat menjadi lebih cerdas daripada manusia dan dapat dieksploitasi oleh pelaku kejahatan. Selain itu, AI juga dapat menghilangkan pekerjaan, seperti paralegal dan asisten pribadi.
"Ia (AI) mampu menghasilkan banyak teks secara otomatis sehingga Anda bisa mendapatkan banyak spambot yang sangat efektif. Ini akan memungkinkan para pemimpin otoriter untuk memanipulasi para pemilih mereka, hal-hal seperti itu," kata Hutton, dilansir dari The Guardian, Rabu (3/5).
"Saya sampai pada kesimpulan bahwa jenis kecerdasan yang kita kembangkan sangat berbeda dengan kecerdasan yang kita miliki," katanya. "Jadi, seolah-olah Anda memiliki 10.000 orang dan setiap kali satu orang mempelajari sesuatu, semua orang secara otomatis mengetahuinya. Dan begitulah cara chatbot ini bisa mengetahui lebih banyak hal daripada satu orang saja," ujarnya.
Kekhawatiran Hinton dalam jangka pendek adalah sesuatu yang telah menjadi kenyataan, seperti orang tidak akan dapat membedakan foto, video, dan teks yang dihasilkan oleh AI yang membanjiri internet.
Peningkatan terbaru pada generator gambar seperti Midjourney yang dapat menghasilkan gambar yang realistis secara foto. Salah satunya adalah gambar Paus Fransiskus dengan mantel buntal Balenciaga yang menjadi viral pada bulan Maret.(Z-8)
Terkini Lainnya
Google Akan Mulai Hapus Riwayat Lokasi Pengguna Secara Permanen
Aplikasi Gemini Kini Sediakan Opsi Bahasa Indonesia
Jangan Panik! Ini Cara Melacak HP Hilang Menggunakan Laptop
Menkominfo Tuding Telegram tidak Kooperatif Berantas Judi Online
Elitery Dinobatkan sebagai Google Cloud MSP di Indonesia
Pemahaman Dasar Istilah NFT untuk Pemula
AI Generatif Tingkatkan Penawaran Layanan dan Inovasi
Berkolaborasi Mempertemukan Talenta Digital dengan Peluang Kerja
Departemen Kehakiman AS dan FTC Selidiki Microsoft, Nvidia, dan Open AI dalam Kasus Antitrust
Microsoft Rumahkan 1.000 Karyawan
AI Generatif Perkuat OneSmile 4.0 untuk Kota Pintar BSD
Investasi Microsoft Diharapkan Lebih Melibatkan SDM Indonesia
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap