visitaaponce.com

TikTok akan Larang Pengguna Hadirkan Tautan dari E-Commerce Lain

TikTok akan Larang Pengguna Hadirkan Tautan dari E-Commerce Lain
Ilustrasi pedagang melakukan siaran langsung atau live di TikTok.(AFP)

TikTok disebut tengah berencana melarang tautan ke e-commerce lain, seperti Amazon. Langkah yang dilakukan TikTok ini disebut sebagai cara untuk memaksa pengguna menggunakan TikTok Shop jika ingin membeli barang yang mereka lihat di aplikasi.

The Information melaporkan dengan melarang tautan e-commerce dari luar, TikTok akan mencegah para kreator untuk mempromosikan barang-barang seperti peralatan dapur dan furnitur yang tersedia di Amazon. Jika seseorang membeli barang yang terdaftar di etalase Amazon milik pengguna, maka pengguna tersebut akan mendapatkan komisi yang kecil. 

Dilansir dari TechCrunch, Kamis, (24/8), langkah yang dilakukan ini merupakan cara TikTok untuk meningkatkan penjualan di TikTok Shop, khususnya di Amerika Serikat. Konsumen di Amerika Serikat saat ini menghabiskan sekitar $3 juta hingga $4 juta per hari di TikTok Shop.

Baca juga: Luar Biasa! Streaming Jualan di Shopee Live, Brand Lokal Eiger Pecah Rekor Omzet 16 Kali Lipat!

Angka ini jauh dari TikTok Shop di Asia Tenggara, di mana aplikasi ini telah tersedia sejak 2021. Di Asia Tenggara, perputaran uang di TikTok Shop sekitar $50 juta hingga $60 juta. TikTok berharap dapat meningkatkan jumlah ini menjadi sekitar $90 juta pada akhir tahun.

Diketahui, ByteDance, induk perusahaan TikTok ingin menciptakan bisnis belanja online internasional yang mirip dengan aplikasi di Tiongkok, Douyin yang memiliki jumlah transaksi dari $200 miliar tahun lalu.

Baca juga: Meta akan Rilis Threads Versi Web

The Information melaporkan bahwa perusahaan berharap TikTok dapat mencapai tingkat yang sama pada tahun 2028. Dari $200 miliar tersebut, ByteDance berharap dapat menghasilkan sekitar $40 miliar hingga $60 miliar pendapatan dari Amerika Serikat.

TikTok Shop bukanlah satu-satunya cara perusahaan untuk berekspansi ke e-commerce. TikTok baru-baru ini mengonfirmasi bahwa mereka sedang menguji coba "Trendy Beat" di dalam aplikasi. Fitur ini menawarkan produk untuk dijual yang dikirim dan dijual oleh anak perusahaan ByteDance.

Melalui Trendy Beat, ByteDance akan menjual produknya sendiri di aplikasi video secara internal dengan memanfaatkan algoritma TikTok tentang produk yang sedang tren di aplikasi.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat