TikTok akan Larang Pengguna Hadirkan Tautan dari E-Commerce Lain
![TikTok akan Larang Pengguna Hadirkan Tautan dari E-Commerce Lain](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/d99312a335000c068c6093cb50e4b952.jpg)
TikTok disebut tengah berencana melarang tautan ke e-commerce lain, seperti Amazon. Langkah yang dilakukan TikTok ini disebut sebagai cara untuk memaksa pengguna menggunakan TikTok Shop jika ingin membeli barang yang mereka lihat di aplikasi.
The Information melaporkan dengan melarang tautan e-commerce dari luar, TikTok akan mencegah para kreator untuk mempromosikan barang-barang seperti peralatan dapur dan furnitur yang tersedia di Amazon. Jika seseorang membeli barang yang terdaftar di etalase Amazon milik pengguna, maka pengguna tersebut akan mendapatkan komisi yang kecil.
Dilansir dari TechCrunch, Kamis, (24/8), langkah yang dilakukan ini merupakan cara TikTok untuk meningkatkan penjualan di TikTok Shop, khususnya di Amerika Serikat. Konsumen di Amerika Serikat saat ini menghabiskan sekitar $3 juta hingga $4 juta per hari di TikTok Shop.
Baca juga: Luar Biasa! Streaming Jualan di Shopee Live, Brand Lokal Eiger Pecah Rekor Omzet 16 Kali Lipat!
Angka ini jauh dari TikTok Shop di Asia Tenggara, di mana aplikasi ini telah tersedia sejak 2021. Di Asia Tenggara, perputaran uang di TikTok Shop sekitar $50 juta hingga $60 juta. TikTok berharap dapat meningkatkan jumlah ini menjadi sekitar $90 juta pada akhir tahun.
Diketahui, ByteDance, induk perusahaan TikTok ingin menciptakan bisnis belanja online internasional yang mirip dengan aplikasi di Tiongkok, Douyin yang memiliki jumlah transaksi dari $200 miliar tahun lalu.
Baca juga: Meta akan Rilis Threads Versi Web
The Information melaporkan bahwa perusahaan berharap TikTok dapat mencapai tingkat yang sama pada tahun 2028. Dari $200 miliar tersebut, ByteDance berharap dapat menghasilkan sekitar $40 miliar hingga $60 miliar pendapatan dari Amerika Serikat.
TikTok Shop bukanlah satu-satunya cara perusahaan untuk berekspansi ke e-commerce. TikTok baru-baru ini mengonfirmasi bahwa mereka sedang menguji coba "Trendy Beat" di dalam aplikasi. Fitur ini menawarkan produk untuk dijual yang dikirim dan dijual oleh anak perusahaan ByteDance.
Melalui Trendy Beat, ByteDance akan menjual produknya sendiri di aplikasi video secara internal dengan memanfaatkan algoritma TikTok tentang produk yang sedang tren di aplikasi.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Rencana PHK Masal Santer, Apa Konfirmasi dari Tokopedia?
Kolaborasi Tiktok dan Tokopedia Beri Dampak Positif bagi UMKM
TikTok Shop Diduga Lakukan Maladministrasi dan Abaikan Peraturan Mendag
Kolaborasi Tiktok Shop dan Tokopedia harus Untungkan UMKM Lokal
Tak Untungkan UMKM, Kebijakan Pemerintah Terkait TikTok Dipertanyakan
TikTokshop Masih Melanggar Aturan Pemerintah
Aplikasi Wowbox Ramaikan Persaingan Dunia E-Commerce
Shopee Live, Antarkan Brand Sepatu Lokal Dushishoes Tingkatkan Pesanan Menjadi 16 Kali Lipat
Belanja Etis, Beli Kebutuhan Sembari Lestarikan Lingkungan
Shopee Raih Peringkat Tertinggi dalam Kepuasan Konsumen E-Commerce versi IPSOS
Shopee Dominasi Kepuasan Belanja Online
Aplikasi Temu Dinilai akan Sulit Hadir di Indonesia
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Abnon Jaksel: Memperkenalkan Jakarta Selatan melalui Pariwisata dan Kebudayaan Betawi
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap