visitaaponce.com

Menyiasati Tantangan Baru Industri Affiliate Marketing di TikTok

Menyiasati Tantangan Baru Industri Affiliate Marketing di TikTok
Kreator konten Alexander Brian Pamenang(Ist)

MODEL bisnis affiliate marketing kini makin banyak digemari individu. Bahkan, tak sedikit yang menjadikannya sebagai profesi.

Bertepatan dengan itu, belum lama ini pemerintah mengenalkan pajak natura bagi industri kreator konten, ditambah kebijakan TikTok yang berubah sehingga keduanya menjadi tantangan sekaligus peluang.

"Terlepas dari kontra yang muncul, peraturan ini menguntungkan karena artinya industri ini diakui resmi," ungkap kreator konten Alexander Brian Pamenang melalui keterangan tertulisnya, Senin (18/9).

Baca juga: TikTok, Fenomena Baru Meraup Cuan di Media Sosial

Ia mengakui dengan sejumlah kebijakan baru itu seperti dilakukan oleh TikTok, membuat industri kreator konten sempat dilanda masalah.

Itu misalnya, dialami dirinya sebagai pemilik akun @alexanderbrianp di TikTok dengan jumlah pengikut 70 ribu lebih.

Baru-baru ini, Brian mengalami masalah, yakni keranjang kuning yang jadi ciri khas kontennya terkena pelanggaran. Alhasil, ia kehilangan akses ke fitur tersebut.

Dari kasus tersebut, menurut dia, sangat penting bagi kreator konten TikTok menjaga keamanan akun mereka dari suspensi atau pemblokiran, utamanya yang berfokus pada bidang affiliate marketing.

Untuk itu, Brian yang juga kreator konten Instagram (@alexanderbrianp) dengan pengikut 20 ribu dan YouTube (@alexanderbrianp) hampir 10 ribu ini melakukan pencegahan melalui pembuatan akun kedua, @alexanderbrianp2.

Baca juga: Tiktok Rilis Aplikasi Tiktok Music

Tak disangka, akun barunya itu dapat mengumpulkan lebih dari 10 ribu pengikut. Namun fokus utamanya tetap di akun pertama (@alexanderbrianp).

"Jadi, fungsi utama akun kedua ini sengaja dijadikan alternatif guna menghadapi kebijakan TikTok yang berubah. Sehingga, saya tetap bisa menautkan link affiliate dan me-review gadget-gadget terbaru," ujarnya.

Menurut dia, banyak pembuat konten lain mengalami tantangan serupa, dan secara aktif berusaha memahami kebijakan TikTok yang sensitif itu guna menghindari hal-hal tak diinginkan, seperti peringatan dan sanksi.

"Ini mencerminkan era baru bagi model bisnis affiliate marketing dan menyadarkan setiap kreator konten harus terus update tentang peraturan dan kebijakan platform, salah satunya TikTok," kata Alexander.

"Dengan selalu berupaya adaptif atas perubahan, justru makin mengasah kemampuan daya saing kreator konten agar tetap dapat sukses berkarier sekaligus berbisnis affiliate marketing di tengah pertumbuhan industri digital," pungkasnya. (RO/S-2)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sidik Pramono

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat