visitaaponce.com

Tren Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bisnis kian Tunjukkan Manfaat

Tren Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bisnis kian Tunjukkan Manfaat
Next Level AI Conference: Unlocking Business Opportunities and Efficiency with Artificial Intelligence. Acara ini digelar di Semarang.(Dokpri.)

TREN pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) di dunia bisnis semakin menunjukkan manfaat yang signifikan. Hal ini membawa dampak positif dalam berbagai sektor kehidupan, terutama dalam segi bisnis.

Hal tersebut disampaikan Presiden Direktur PT Internet Mulia Untuk Negeri (Nexa), Priyo Suyono, dalam sambutannya saat membuka Next Level AI Conference: Unlocking Business Opportunities and Efficiency with Artificial Intelligence. Acara ini digelar di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (23/11), dan merupakan hasil kerja sama Nexa dengan InfoKomputer dan Kitatama. 

Pada acara itu, fokus pembahasan dipusatkan pada potensi pemanfaatan teknologi AI di lingkungan bisnis, mulai dari meningkatkan efisiensi, menciptakan peluang bisnis baru, sampai meningkatkan ketahanan cyber security organisasi. "Saya juga berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah networking dan menjembatani para pelaku ekosistem ekonomi digital di Indonesia," tambah Priyo.

Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Nezar Patria yang hadir memberikan keynote speech menjelaskan, "Dalam lanskap bisnis yang berkembang pesat, integrasi AI telah menghasilkan efisiensi dan peluang dalam bisnis." Nezar juga mengingatkan dalam pemanfaatan AI, penting untuk mempertimbangkan dengan cermat tantangan secara kompleks. Untuk itu, diperlukan tata kelola AI yang tepat. 

Baca juga: Sam Altman kembali sebagai CEO OpenAI setelah Dipecat

"Saat ini Kementerian Kominfo tengah menyusun Surat Edaran Menteri Kominfo tentang Pedoman Etika Kecerdasan Artifisial yang akan menjadi panduan etika untuk organisasi dan perusahaan yang menggunakan AI," jelasnya. Perlu masukan dari para pemangku kepentingan agar Indonesia memiliki formula pedoman AI yang menjawab kebutuhan masyarakat, bangsa, dan negara.

Peluang dan tantangan AI dalam bisnis

Bicara soal peluang, Co-Founder Korika dan Profesor ITB Bambang Riyanto Trilaksono menjelaskan tren teknologi AI yang akan terus berkembang dengan cepat. "Saat ini, kita berada di dalam era Artificial Narrow Intelligence (ANI) atau AI yang mengerjakan tugas-tugas yang spesifik," ungkap Bambang. 

Baca juga: Pendapatan Nvidia Meroket karena Permintaan Cip yang Kuat

Meski baru di level ANI, sudah banyak proses bisnis yang dapat dikerjakan oleh AI, seperti yang ditunjukkan tools semisal ChatGPT. Ke depan, perkembangan AI akan bergerak ke Artificial General Intelligence (AGI) yang lebih cerdas dan dapat mengerjakan pekerjaan yang lebih kompleks. 

Dalam kesempatan yang sama, Guru Besar Universitas Dian Nuswantoro, Pulung Nurtantio Andono, juga mencontohkan beberapa implementasi AI yang langsung dirasakan masyarakat. Contohnya penggunaan teknologi AI untuk membantu petani dan nelayan dalam meningkatkan produktivitasnya. "Ke depan, akan semakin banyak persoalan sehari-hari yang bisa diselesaikan oleh AI," ungkap Pulung.

Dalam sesi Real-World Journey of AI Implementation, tampil tiga institusi yang telah mulai mengadopsi AI. Contohnya Departemen Kesehatan yang membuat virtual assistant bagi ibu balita. Menurut Staf Ahli Menteri Bidang Teknologi Kesehatan dan Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji, virtual assistant ini akan tampil dalam bentuk video di akun Whatsapp sang ibu serta akan membacakan hasil pemeriksaan bayi yang diperiksa di fasilitas kesehatan. "Jadi ibu bisa lebih paham proses tumbuh kembang anak," tambah Setiaji. 

CTO RCTI+, Rio Anugrah, berbagi pengalaman implementasi AI di industri media. Contohnya dalam menyajikan konten yang relevan dan sesuai dengan referensi pengguna. Sedangkan CEO Botika, Ditto Anindita, menggambarkan implementasi AI di area penyiar berita virtual. Penyiar ini bisa membacakan berita dengan mimik wajah yang mirip dengan penyiar betulan. "Teknologi Generative AI muncul sebagai kekuatan dalam aplikasi bisnis, mengantarkan inovasi, efisiensi, dan pengalaman pelanggan yang unggul di seluruh dunia dari berbagai sektor," ungkap Ditto. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat