Robopteryx Buktikan Cara Dinosaurus Bersayap Menyasar Mangsa
![Robopteryx Buktikan Cara Dinosaurus Bersayap Menyasar Mangsa](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/a731077a18e7d9f69e47af19588d28ce.jpg)
SEJUMLAH ilmuwan membuat robot dinosaurus yang memiliki sayap dan berbulu. Robot tersebut dapat mengepakkan sayap yang penuh bulu untuk membuat mangsanya lari ketakutan. Mangsa robot dinosaurus setinggi satu meter ini adalah belalang yang merespons dengan melompat ke semak-semak.
Interaksi tersebut ditunjukkan dalam sebuah video yang dirilis pada Kamis (25/1) bersamaan dengan sebuah studi oleh para peneliti di Korea Selatan.
Dinosaurus berasal dari bahasa Yunani yang artinya 'kadal yang mengerikan' sehingga dianggap sebagai kerabat reptil. Akan tetapi, selama tiga dekade terakhir, ditemukan fosil dinosaurus dengan berbagai jenis bulu berbeda, membuat para ilmuwan percaya dinosaurus adalah nenek moyang burung.
Banyak dari dinosaurus berbulu ini tidak bisa terbang sehingga menimbulkan misteri baru. Jika tidak bisa terbang, mengapa mereka berevolusi untuk memiliki bulu?
Sejumlah teori kemudian muncul, seperti bulu-bulu tersebut melindungi dinosaurus dari hawa dingin atau memungkinkan dinosaurus bergerak lebih cepat untuk mengejar atau menerkam mangsanya. Ahli biologi di Seoul National University dan penulis studi baru tentang dinosaurus Piotr Jablonski mengungkapkan ada alasan lain mengapa dinosaurus memiliki sayap.
"Beberapa dinosaurus kecil bahkan mungkin telah menggunakan "proto sayap" mereka yang tertutup bulu untuk merobohkan dan menjebak mangsanya seperti jaring serangga," kata Piotr dilansir dari AFP, Jumat (26/1).
Tim peneliti mengusulkan untuk menambahkan trik predator baru dinosaurus yang disebut sebagai "strategi flush-pursue". Menurut teori ini, dinosaurus mengepakkan sayap untuk menyiram mangsa serangga agar bisa menangkapnya.
Baca juga: Ilmuwan Temukan Kerangka Predator Purba yang Lebih Ganas dari Dinosaurus di Brasil
Untuk mendemonstrasikan teori mereka, tim ilmuwan membangun versi robot dari dinosaurus Caudipteryx, seekor burung pennaraptor seukuran burung merak dengan ekor yang ditutupi bulu dan proto-sayap yang hidup 124 juta tahun lalu.
Robot logam yang dijuluki "Robopteryx" ini bertugas mengepakkan sayapnya yang terbuat dari kain untuk menakut-nakuti belalang.
"Belalang-belalang itu lebih sering melarikan diri ketika dinosaurus menunjukkan proto-sayapnya," kata penulis utama studi Jinseok Park yang juga berasal dari Seoul National University.
Belalang juga lebih sering melompat ketika sayap robot dicat dengan bercak hitam dan putih yang kontras. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menemukan bahwa warna kontras pada sayap burung lebih mungkin untuk mengusir serangga.
Para peneliti juga membuat animasi komputer dari Caudipteryx untuk menguji bagaimana neuron belalang merespons di laboratorium. Ketika animasi tersebut mengibaskan sayapnya yang berwarna kontras, neuron belalang lebih mungkin untuk menembak, memicu refleks melarikan diri.
Burung diperkirakan telah berevolusi dengan bercak-bercak kontras pada sayap mereka yang ukurannya tepat untuk memicu neuron-neuron ini. Penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports.(M-3)
Terkini Lainnya
Kontes Robot Indonesia Berlangsung di UMS
PRSI akan Gelar Turnamen Robotika 2024 Piala Ketua MPR
Robot Pembersih Kombinasikan Efisiensi dan Kemudahan Penggunaan
Tiga Perusahaan Berebut Bikin Penjelajah Bulan NASA
Apple Mengeksplorasi Pembuatan Robot Personal
Deebot X2 Combo Gabungkan Dua Jenis Pembersih Vakum
Dunia Paralel: Penjelasan Teori dan Penemuan Para Ilmuwan
Peneliti University of Michigan Gunakan AI untuk Terjemahkan Gonggongan Anjing
Upaya Thermo Fisher Majukan Pengetahuan dalam Perubahan Iklim
Pelopor Obat Modern Asli Indonesia, Prof. Raymond Tjandrawinata Jadi Saintis Top 3 Bidang Farmasi
Ajaib, Ilmuwan Dikejutkan Lebah Bumblebee Bisa Bertahan Hidup di Bawah Air
Ini yang Dicari Ilmuwan saat Gerhana Matahari Total di AS
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap