Ajaib, Ilmuwan Dikejutkan Lebah Bumblebee Bisa Bertahan Hidup di Bawah Air
LEBAH bumblebee secara mengejutkan mampu bertahan dalam air selama beberapa hari, menurut sebuah studi yang diterbitkan Rabu. Studi itu menunjukkan lebah bumblebee bisa bertahan dalam banjir yang semakin meningkat akibat perubahan iklim yang mengancam lubang hibernasi musim dingin mereka.
Kelangsungan hidup para penyerbuk yang sangat penting bagi ekosistem ini "membanggakan" di tengah tren global yang mengkhawatirkan terkait penurunan populasi mereka, demikian kata penulis utama studi ini, Sabrina Rondeau, kepada AFP.
"Dengan pemanasan global yang menyebabkan banjir lebih sering dan ekstrem di berbagai wilayah dunia, itu merupakan tantangan yang tidak bisa diprediksi bagi spesies yang tinggal di dalam tanah, terutama lebah yang bersarang atau menghabiskan musim dingin di bawah tanah," kata rekan penulis Nigel Raine dari University of Guelph dalam sebuah pernyataan.
Baca juga : Ilmuwan Ungkap Air di Bumi Berasal dari Proses Hantaman Asteroid
Rondeau mengatakan dia pertama kali menemukan ratu lebah bumblebee bisa bertahan dari tenggelam secara tidak sengaja.
Dia sedang mempelajari efek sisa pestisida di tanah terhadap ratu lebah bumblebee yang berkubang di bawah tanah untuk musim dingin ketika air secara tidak sengaja masuk ke dalam tabung yang menghuni beberapa lebah.
"Saya panik," kata Rondeau, yang sedang melakukan eksperimen untuk tesis doktoralnya. "Itu hanya sebagian kecil... jadi itu bukan masalah besar, tapi saya tidak ingin kehilangan lebah-lebah itu."
Baca juga : Jumlah Kupu-kupu Monarki di Meksiko Turun Drastis
Secara "mengejutkan," katanya, mereka bertahan hidup.
"Saya telah mempelajari lebah bumblebee untuk waktu yang sangat lama. Saya sudah membicarakannya kepada banyak orang dan tidak ada yang tahu bahwa ini adalah kemungkinan," katanya.
Dia meluncurkan eksperimen lain untuk lebih memahami apa yang terjadi.
Baca juga : BPDPKS Buka Call for Proposal sampai 17 Maret 2024
Peneliti menempatkan 143 ratu lebah bumblebee yang sedang hibernasi dalam tabung - beberapa tanpa air sebagai kelompok pembanding, beberapa mengambang di air, dan beberapa sepenuhnya tenggelam menggunakan penyedot selama rentang waktu delapan jam hingga tujuh hari, menurut studi yang diterbitkan dalam jurnal Biology Letters.
Menakjubkan, 81% ratu hibernasi yang tenggelam tidak hanya bertahan selama tujuh hari, tetapi ketika kembali ke kondisi kering tetap hidup delapan minggu kemudian.
Dampak jangka panjang terhadap kesehatan lebah dan efeknya terhadap koloni masih memerlukan penelitian lebih lanjut, catat Rondeau.
Baca juga : Ilmuwan Temukan Ratusan Ribu Mikroplastik pada Air Kemasan
Lebah bumblebee timur umum yang digunakan dalam studi ini ditemukan di Amerika Utara dan sangat tangguh, tidak menunjukkan tingkat penurunan populasi yang sama seperti spesies lebah lainnya, katanya.
"Jadi kami juga bertanya-tanya apakah ketahanan terhadap banjir ini bisa menjadi bagian dari alasan mengapa mereka berkinerja begitu baik," kata Rondeau, yang kini menjadi sesama peneliti di University of Ottawa.
Studi ini harus direplikasi pada spesies lebah bumblebee lain untuk menentukan seberapa umumnya ciri tersebut.
"Tapi ini menggembirakan untuk mengetahui bahwa setidaknya (banjir) bukan lagi ancaman besar yang harus kita pertimbangkan," katanya. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Tekan Emisi Karbon, Sosialisasi AC Hemat Energi Perlu Ditingkatkan
Upaya Adaptif Mengatasi Perubahan Iklim
Gelar Kongres, NasDem Usung Sinergi Membangun Bangsa
Dunia Internasional Apresiasi Upaya RI dalam Penegakan Hukum Lingkungan
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Warga Jalan Nangka Sukamaju Baru Tapos Keluhkan Air PDAM Dua Bulan Macet
Bertemu Komunitas Gila Selingkuh, Kepala BNPB Belajar Lestarikan DAS
Program Pompanisasi Berjalan jika Ada Ketersediaan Air
Antisipasi Kekeringan, Pemkot Semarang Cadangkan 1,5 Juta Liter Air Bersih
Timwas Haji DPR RI Minta Kemenag Pastikan Ketersediaan Air dan Prioritaskan Lansia Selama Puncak Haji
World Water Forum ke-10 dan KTT Air 2024: Krisis Air dan Urgensi Pengelolaan Air untuk Masa Depan Peradaban
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap