visitaaponce.com

ITSEC Asia Targetkan Perusahaan Keamanan Siber Lokal Terbesar Indonesia

ITSEC Asia Targetkan Perusahaan Keamanan Siber Lokal Terbesar Indonesia
Joseph Edi Hut Lumban Gaol.(Dokpri)

MENURUT data dari Kementerian Koordinator Perekonomian, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai nilai sebesar US$82 miliar pada 2023. Jumah ini diperkirakan naik hingga US$109 miliar pada 2025. Di sisi lain, laporan terkait Ancaman Digital di Indonesia Semester II 2023 dari Awanpintar.id menemukan total serangan siber di Indonesia mencapai 686 juta. Angka ini melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan semester sebelumnya sekitar 347 juta.

Karena besarnya nilai ekonomi digital dan angka serangan siber serta potensi peningkatan keduanya di masa mendatang, President Director PT ITSEC Asia Tbk Joseph Edi Hut Lumban Gaol meyakini keamanan siber akan semakin dibutuhkan. "PT ITSEC Asia Tbk merupakan salah satu perusahaan keamanan siber lokal terbesar di Indonesia. ITSEC mempunyai visi menjadi perusahaan keamanan siber terbesar dan terpercaya di Asia Pasifik” ungkap Joseph di Jakarta, baru-baru ini.

Sebagai perusahaan keamanan siber yang telah berdiri sejak 2010, ITSEC Asia yang kini telah mengembangkan layanan bisnisnya ke berbagai negara di Asia Pasifik. "Saat ini, ITSEC Asia telah menyediakan layanan keamanan siber di Indonesia, Singapura, Australia, hingga Dubai," ujar Joseph.

Baca juga : Manage Engine Tawarkan Keamanan Siber Melalui AI dan ML

Strategi yang akan dijalankan perusahaan dalam bisnisnya pada tahun 2024 ini yaitu dengan melakukan pengembangan solusi dan adopsi teknologi yang sudah ada saat ini, sejalan dengan pilar bisnis perusaan di bidang konsultasi, solusi teknologi, dan managed security services. Tim Research & Development ITSEC juga berkelanjutan membuat inovasi-inovasi dalam pembuatan software yang akan memperkuat posisi ITSEC sebagai perusahaan keamanan siber.

Selain itu, ITSEC Asia juga terus mengembangkan software atau perangkat lunak terbaru. Joseph turut menjelaskan bahwa pengembangan ini nantinya bukan hanya menyasar ke segmen korporasi tetapi juga usaha kecil dan menengah (UKM). "Ke depan ITSEC Asia memiliki target untuk dapat mengembangkan produk layanan keamanan sistem informasi setiap tahun," katanya. Dengan sejumlah aksi itu Joseph berharap solusi keamanan siber yang dimiliki oleh ITSEC Asia dapat mencakup berbagai sektor industri yang ada di Indonesia, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital yang pesat di masa mendatang.

Baca juga : Survei Fortinet: Peran AI dalam Hadapi Serangan Siber Cukup Penting

Saat ini, ITSEC Asia memiliki kurang lebih 100 klien di Indonesia yang bergerak di sektor perbankan, telekomunikasi, asuransi, minyak dan gas, penerbangan, dan e-commerce. Perusahaan-perusahaan tersebut bukan hanya merupakan perusahaan swasta, melainkan juga badan usaha milik negara (BUMN). Sebagai salah satu perusahaan keamanan siber terbesar di Asia Pasifik, Joseph yakin bahwa solusi yang dimiliki ITSEC Asia dapat menjadi top of mind di antara para pemangku kepentingan di bidang IT dalam berbagai industri di Indonesia.  

Karier dan hobi

Joseph masuk ke ITSEC Asia sebagai Komisaris saat IPO perusahaan tersebut di 8 Agustus 2023. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknologi Informatika (TI) angkatan 1988 itu lantas ditunjuk sebagai presiden direktur ITSEC di 29 November 2023. Sepak terjangnya sejak lulus memang malang melintang di dunia TI dan bisnisnya sehingga tidak diragukan lagi kepakarannya dalam bidang tersebut. 

Baca juga : ViBiCloud, Cyfirma, dan Nextgen Kolaborasi Perkuat Keamanan Siber di Indonesia

Setelah lulus, Joseph berkarier sebagai management trainee di General Electric. Ia lantas menjadi senior product manager di PT Excelcomindo Pratama Tbk pada 1998. Setelah itu, ayah tiga anak itu percaya diri membangun bisnis sendiri yang membuat mobile banking. Saat itu perusahaannya, PT Antar Mitra Perkasa, bekerja sama dengan XL untuk membuat mobile banking BCA. Akhirnya ia berlabuh ke ITSEC Asia usai menjadi CEO dan Founder Axiata Digital Service yang berada dalam naungan grupnya di Malaysia sejak 2017.

Untuk menjaga keseimbangan antara kesibukan bekerja dengan olahraga untuk kesehatan, Joseph senantiasa lari tiga kali seminggu minimal 20 kilometer. Biasanya ia lari pada Rabu, Jumat, dan Minggu. Pada Rabu dan Jumat, ia lari sekitar sejam sejauh 5 kilometer. "Nah, pada Minggu saya lari lebih jauh dengan waktu 90 menit. Target jarak tempuhnya kadang-kadang 10 kilometer hingga 12 kilometer," paparnya.

Baca juga : Fokus Kerja Sama dengan Kampus, Fortinet Siap Cetak Ahli Keamanan Siber

Tidak hanya lari, Joseph suka memasak. Bahkan kini ia hanya memasak dan mengonsumsi makanan vegan. Ia memulai hidup vegan itu sejak lima tahun lalu. Itu karena ia punya masalah dengan berat badan. "Saya pernah sampai punya berat badan 92 kilogram. Sekarang berat badan saya sudah turun ke 78 kilogram," ucapnya yang sekarang menginjak usia ke-55 tahun tetapi masih tampak muda. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat