visitaaponce.com

Mark Zuckerberg Sebut Quest 3 Lebih Baik dari Vision Pro

Mark Zuckerberg Sebut Quest 3 Lebih Baik dari Vision Pro
Tangkapan layar uanggahan video Instagram Mark Zuckerberg saat membahas perbandingan Apple Vision Pro Quest 3 terbaru.(Dok. Instagram Mark Zuckerberg.)

CEO Meta Mark Zuckerberg turut menjajal headset Apple Vision Pro. Dalam sebuah video yang diunggah ke akun Instagram-nya, Zuckerberg memberikan penilaiannya terhadap Vision Pro dibandingkan headset VR Quest 3 terbaru yang dikeluarkan perusahaannya.

"Saya tidak hanya berpikir bahwa Quest adalah nilai yang lebih baik, saya pikir Quest adalah produk yang lebih baik, titik," kata Zuckerberg, dilansir dari The Verge, Rabu (14/2).

Zuckerberg mengatakan bahwa Quest 3 yang memiliki berat 120 gram lebih ringan dari Visin Pro, sehingga lebih nyaman untuk dipakai lebih lama. Ia juga mengatakan Quest 3 memungkinkan gerakan yang lebih leluasa karena tidak adanya paket baterai berkabel dan bidang pandang yang lebih luas daripada Vision Pro.

Baca juga : Spesifikasi, Kelebihan, dan Kelemahan Vision Pro, Kacamata Canggih Terbaru Apple

Menurutnya, opsi pengontrol tangan fisik dan pelacakan tangan untuk input pada Quest 3 lebih baik. Selain itu, ia menilai Quest 3 memiliki perpustakaan konten "imersif" yang lebih baik daripada Apple Vision Pro.

Di akhir video, Zuckerberg berterima kasih kepada timnya yang telah membuat headset VR untuk waktu yang sangat lama. Ia menyebut Meta memiliki keunggulan dan akan menjadi pemimpin tak terbantahkan dalam penjualan headset untuk sementara waktu.

Diketahui, Apple resmi merilis Vision Pro, Jumat (2/2), di Amerika Serikat (AS) dengan banderol mulai US$3.499 atau setara Rp55 juta. 

Baca juga : Analis Prediksi Apple Vision Pro Bakal Laris Manis

CEO Apple, Tim Cook, menyebut Vision Pro dapat membawa perubahan sosial yang lebih besar daripada iPhone. Perangkat ini mengandalkan realitas virtual dan augmented reality untuk menggabungkan pengalaman virtual pemakainya dengan lingkungan di dunia nyata.

Vision Pro akan memiliki sistem operasinya sendiri yang dijuluki visionOS, serta antarmuka pengguna tiga dimensi baru dan sistem input yang dikendalikan oleh mata, tangan, dan suara pengguna.

Produk ini diperkirakan akan menghadapi sejumlah tantangan, karena Apple terjun ke pasar yang belum terbukti dan dipenuhi oleh perusahaan teknologi lain. Sejumlah perusahaan lain telah mencoba, tetapi sebagian besar gagal menjadi daya tarik untuk perangkat keras augmented reality.

Baca juga : Apple Akhirnya Umumkan Tanggal Penjualan Vision Pro

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat