visitaaponce.com

Jumlah Karang Baru di Great Barrier Reef Turun 89

Jumlah Karang Baru di Great Barrier Reef Turun 89%
Pemanasan global Great Barrier Reef(AFP/Sarah Lai)

KARANG di Great Barrier Reef Australia rusak akibat pemanasan global. Hasil riset mengungkap bahwa air hangat berpengaruh pada reproduksi karang. Penghangatan air laut disebabkan oleh pemanasan global. Pemanasan global menjadi hambatan serius bagi pemulihan Great Barrier Reef Australia dari pemutihan karang. Sebelumnya, Great Barrier Reef menggalami tragedi air hangat pada 1998, 2002, dan 2016-2017. Karang di Great Barrier Reef terhambat proses reproduksinya dan menggalami pemutihan kembali. "Karang mati tidak menghasilkan bayi," ujar Prof. Terry Hughes di James Cook University (JCU) di Queensland Utara, Australia.

Para peneliti mengukur berapa banyak karang dewasa yang selamat setelah tekanan panas ekstrem. Mereka juga memeriksa berapa banyak karang baru. Hilangnya karang dewasa mengakibatkan rendahnya tingkat reproduksi karang baru selama 2018. "Jumlah karang baru yang ada di Great Barrier Reef menurun sebesar 89% setelah hilangnya karang dewasa akibat pemanasan global pada tahun 2016 dan 2017," tambah Terry Hughes sebagaimana dilansir dari Dailymail (4/5).

Hilangnya karang dewasa mengakibatkan terganggunya proses reproduksi karang baru. Penurunan terbesar terjadi pada jenis Acropora. Hampir mencapai 93% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Studi kami menunjukkan bahwa ketahanan terumbu karang sekarang sangat terancam oleh pemanasan global," ujar salah satu tim peneliti Prof. Andrew Baird.

Karang dewasa menjadi habitat untuk ribuan spesies lainnya. Kegagalan reproduksi karang akan berimbas pada keberadaan karang dewasa di masa depan. Hal itu sangat berbahaya bagi ekosistem laut.

Para ilmuwan memperkirakan bahwa kesenjangan antara pasangan peristiwa pemutihan karang akan terus menyusut seiring meningkatnya pemanasan global. "Sangat tidak mungkin kita bisa lolos dari peristiwa kelima atau keenam dalam dekade mendatang. Misalnya, ketika satu bagian rusak oleh angin topan, terumbu karang di sekitarnya menyediakan larva untuk pemulihan. Tapi sekarang, skala kerusakan parah akibat panas ekstrem pada 2016 dan 2017, hampir 1500km. Jauh lebih besar dari topan," tambah Prof. Morgan Pratchett.

Prof. Pratchett menambahkan bahwa terumbu selatan yang lolos dari pemutihan masih dalam kondisi sangat baik, tetapi mereka terlalu jauh untuk mengisi karang di utara. "Hanya ada satu cara untuk memperbaiki masalah ini yakni mengatasi akar penyebab pemanasan global dengan mengurangi emisi gas rumah kaca bersih menjadi nol secepat mungkin," pungkas Prof. Hughes.

Apa itu pemutihan karang? Karang memiliki hubungan simbiosis dengan ganggang laut kecil yang disebut 'zooxanthellae' yang hidup di dalam dan memelihara karang. Ketika suhu permukaan laut naik, karang alga keluar dari karang. Hilangnya alga menyebabkan karang memutih.

Kondisi itu dapat berlangsung hingga enam minggu. Karang dapat pulih jika suhu turun dan alga kembali masuk. Karang yang menggalami pemutihan parah akan mati. Peristiwa pemutihan karang empat kali menjadi lebih sering terjadi di seluruh dunia. (Zuq/M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat