Jika Jadi, di Biak akan Dibangun Fasilitas Peluncuran Roket SpaceX
Indonesia menawarkan sebuah pulau untuk menjadi tempat peluncuran roket luar angkasa SpaceX untuk proyek pengembangan fasilitas peluncuran roket baru mereka. Meski demikian, Elon Musk, selaku pemilik SpaceX, menyatakan belum menerima proposal tersebut.
Menurut BBC, kuat dugaan jika pulau yang ditawarkan pihak Indonesia kepada SpaceX itu adalah Pulau Biak di Papua Barat. Rencana itu pun sontak mendapat penolakan dari beberapa elemen masyarakat yang merasa khawatir terhadap dampak dari proyek pengembangan fasilitas peluncuran roket tersebut.
Penolakan datang salah satunya dari Markus Abrauw, 54, yang khawatir atas ancaman penggusuran bila proyek tersebut berjalan.
"Jika dibangun, itu berarti anak cucu kami tidak bisa lagi mengandalkan tanahnya untuk mencari nafkah," kata Markus seperti dilansir dari bbc.com, Sabtu (24/4).
Pulau Biak memiliki luas 1.746 km² dan terletak di Provinsi Papua Barat. Indonesia. Pulau ini dihuni sekitar 100.000 penduduk. "Kebanyakan orang Papua di Biak masih menggantungkan hidupnya pada alam sekitar mereka," ujar Sophie Chao, Associate Riset Postdoctoral di University of Sydney.
Namun Biak juga memiliki beberapa keistimewaan yang membuatnya menarik bagi orang-orang yang memiliki ambisi terhadao eksplorasi luar angkasa.
Pulau tersebut kaya dengan sumberdaya nikel dan tembaga yang sangat berguna untuk pembuatan roket. Selain itu secara geografis Pulau Biak juga terletak satu derajat di bawah ekuator, yang membuatnya ideal untuk meluncurkan pesawat luar angkasa, karena bahan bakar yang dibutuhkan untuk mencapai orbit bisa lebih hemat.
Menjawab kekhawatiran masyarakat, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan), Thomas Djamaluddin menjelaskan bahwa justru proyek tersebut akan membawa modernisasi yang sangat dibutuhkan di pulau tersebut.
Dengan adanya landasan peluncuran roket milik SpaceX di Biak, bakal merangsang pariwisata dan industri di Biak, mengubah masyarakanya menjadi masyarakat yang lebih modern dalam dekade berikutnya.
"Kami akan mempertahankan nilai-nilai tradisional masyarakat Biak," tegasnya.
Djamaluddin juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima surat dukungan dari sekitar 60 pemimpin adat di Biak.
SpaceX memang belum secara resmi mengkonfirmasi minat mereka untuk membangun landasan peluncuran di Biak, tetapi menurut Djamaluddin, Musk tampak tertarik ketika Presiden Indonesia menawarkan kesempatan tersebut.
Selain SpaceX, pihak Lapan juga telah mendekati Jepang, Korea, Tiongkok, dan India sebagai calon investor. (BBC/M-4)
Terkini Lainnya
Kecelakaan Roket Tianlong-3 Saat Uji Coba di Darat, Tidak Ada Korban Cedera
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Hizbullah Hujani Israel dengan Serangan Roket
SpaceX Dapat Lisensi untuk Uji Coba Keempat Roket
Korsel Peringatkan Korut untuk Hentikan Tindakan Provokatif
Peluncuran Roket Satelit Militer Korea Utara Gagal Akibat Ledakan di Udara
Bareskrim Tarik Seluruh Laporan Ancaman Pembunuhan Warga Muhammadiyah oleh Peneliti BRIN
Indonesia Ingin Satelit Kecil untuk Tujuan Damai
ITS Ikut dalam Pengembangan dan Uji Roket Buatan Indonesia
Airbus Perkenalkan Satelit Pleiades Neo di Indo Defence
Perjalanan Airbus di Indonesia, Ternyata sudah 40 Tahun
BRIN Targetkan Satelit Lapan A-4 Meluncur Akhir Tahun Ini
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap