visitaaponce.com

Perhatikan Jenis Makanan dan Minuman yang dapat Memengaruhi Kesehatan Hati Anda

Perhatikan Jenis Makanan dan Minuman yang dapat Memengaruhi Kesehatan Hati Anda
ilustrasi: anatomi organ tubuh manusia(unsplash.com/y2osk)

DARI semua organ tubuh manusia, otak dan hati menempati urutan teratas. Segala sesuatu yang dikonsumsi, bahkan asap rokok yang dibawa paru-paru ke aliran darah mesti melewati hati untuk diproses dan detoksifikasi.

Hati memiliki fungsi yang sangat baik untuk tubuh. Sebab itu sangat penting untuk menjaganya tetap sehat. Ketika organ ini tidak dapat berfungsi dengan baik, racun dan zat berbahaya lainnya dapat merusak sel-sel di setiap bagian tubuh Anda dan meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, penyakit jantung, penyakit hati berlemak non-alkohol atau nonalcoholic fatty liver disease (NAFLD), dan kanker.

Apa yang mungkin tidak disadari ialah mengonsumsi makanan dan minuman yang tampaknya tidak berbahaya yang dapat memengaruhi fungsi hati. Berikut beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dikonsumsi dan dihindari untuk menjaga kesehatan hati, seperti dilansir dari eatthis.com, Minggu (16/1).

1 Alkohol
Hindari konsumsi alkohol secara berlebihan. Itu berlaku untuk semuanya, mulai dari minuman yang berkadar alkohol tinggi hingga bir ringan ataupun chardonnay. "Tidak ada minuman beralkohol yang lebih mudah untuk dimetabolisme oleh hati Anda karena bahan utama yang mempengaruhi hati Anda adalah etanol, yang terdapat dalam semua jenis minuman beralkohol. Alkohol mempengaruhi hati Anda, tetapi minum berlebihan membebani organ dan mulai merusak sel-sel hati Anda," kata Susan Kelly, RDN, ahli gizi ahli diet terdaftar di lab Pacific Analytics.

2 Soda
Minuman bersoda pun juga mempengaruhi hati seseorang. "Tentu, alkohol memiliki dampak besar pada hati Anda, tetapi begitu juga gula. Saya menganggapnya sebagai salah satu zat paling beracun dalam sistem makanan kita" kata Kristin Kirkpatrick, MS, RDN, penulis buku terlaris, Skinny Liver.

Gula terburuk untuk hati Anda kemungkinan besar fruktos, bukan fruktosa yang Anda dapatkan dari makan buah utuh yang mengandung serat bermanfaat, tetapi fruktosa yang ditambahkan ke makanan dan minuman, yaitu sirup jagung fruktosa tinggi.

Studi menunjukkan bahwa sirup jagung fruktosa tinggi yang digunakan untuk mempermanis soda, permen, makanan yang dipanggang, sereal, dan makanan lainnya, dapat meningkatkan risiko NAFLD, menurut National Institutes of Health.

3. Kopi
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum kopi dapat melindungi hati Anda dari kerusakan. Efeknya tampaknya tidak ada hubungannya dengan kafein. Sebaliknya, para peneliti percaya bahwa antioksidan dan senyawa anti-inflamasi lainnya dalam kopi menurunkan risiko sirosis. Bukti klinis juga menunjukkan bahwa minum kopi secara teratur menawarkan efek perlindungan terhadap penyakit hati berlemak nonalkohol.

4 Teh
Jika Anda tidak minum kopi, inilah pilihan lainnya ialah teh. Sebuah studi kecil di International Journal of Molecular Medicine menemukan bahwa orang yang menderita penyakit hati berlemak nonalkohol yang minum teh hijau kaya antioksidan kuat yang disebut katekin dapat mengurangi timbunan lemak di hati dan meningkatkan hasil tes enzim hati.

5. Kacang dan biji-bijian
Para peneliti tidak yakin mengapa, tetapi makan banyak kacang dikaitkan dengan risiko penyakit hati berlemak nonalkohol yang lebih rendah, menurut sebuah studi BMJ Open. Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa antioksidan, serat, protein, dan pitosterol dalam kacang semuanya mungkin berperan dalam melindungi hati dari lemak

"Serat dari kacang-kacangan, kacang-kacangan, biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran membantu fungsi hati dengan baik, termasuk dengan perannya dalam detoksifikasi," kata ahli diet praktek swasta Laura Poe Mathes, RD.

6 Ikan berlemak.
Sebuah meta-analisis dari 10 penelitian terkontrol acak yang dilaporkan dalam Gastroenterology in Research and Practice menunjukkan bahwa asam lemak tak jenuh ganda atau polyunsaturated fatty acids (PUFA) dalam omega-3 yang ditemukan pada ikan berlemak mungkin merupakan pilihan pengobatan baru untuk penyakit hati berlemak non-alkohol.

Penelitian tersebut mencatat kekurangan PUFA pada orang dengan kondisi hati dan menemukan bahwa menambahkan asam lemak omega-3 ke dalam makanan tidak hanya mengurangi akumulasi lemak hati pada pasien dengan penyakit hati berlemak nonalkohol, tetapi juga membantu mereka yang menderita steatohepatitis nonalkohol (NASH), penyakit paling serius jenis NAFLD. (M-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat