visitaaponce.com

Kemeriahan HUT RI di SMK Muhamka

Karya Terbaik II Program Reporter Muda 2022

 

SOBAT Muda, tujuh puluh tujuh tahun sudah bangsa Indonesia  merdeka. Peringatan hari kemerdekaan setiap tanggal 17 Agustus itu lazim dilakukan seluruh rakyat Indonesia dengan cara dan tradisi masing-masing. Meskipun tradisi dalam menyambut kemerdekaan Indonesia berbeda-beda, semangat persaudaraan dan persatuan tetaplah sama.

Di SMK Muhammadiyah Kramat, alias Muhamka, peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia selalu diramaikan dengan lomba-lomba dan upacara bendera, baik oleh para siswa maupun para guru.

Acara menyambut HUT RI ini dilangsungkan selama dua hari. Biasanya, kegiatan-kegiatan selama dua hari itu meliputi upacara pengibaran bendera, lomba-lomba untuk guru dan staf sekolah, lomba untuk siswa-siswi SMK Muhamka, dan upacara penurunan bendera. “Dengan semangat dari setiap pihak yang terkait, Insya Allah rangkaian acara demi acara berjalan dengan baik,” tutur Bapak M. Faqih Hamidi, S.Ag. M.Pd, selaku penyelenggara acara yang berjudul ‘Menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia’, Senin (16/8), di SMK Muhamka.

Persiapan untuk kegiatan peringatan HUT RI dilaksanakan berhari hari sebelum acara inti dimulai. Untuk upacara bendera, misalnya, persiapan tersebut dilakukan oleh para pasukan pengibar bendera (Paskibra) SMK Muhamka. Pasukan itu tentu saja ikut andil dalam acara yang berjudul Menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia.

Peran mereka, sesuai dengan namanya, mengibarkan bendera Merah Putih, bendera kebanggaan bangsa Indonesia. Persiapan tersebut mereka lakukan dengan sangat serius dan penuh pengorbanan. Berpanas-panasan adalah salah satu pengorbanan yang umum diakukan bagi para pengibar bendera.

Pada hari H, Rabu pagi, 17 Agustus silam, langit dalam kondisi bersahabat. Sinar matahari memancar terang dan awan berlapis tipis-tipis seperti bulu-bulu serat sutra halus. Cuaca yang tidak terlalu panas membuat suasana tidak terasa begitu tegang dan terkesan santai,

Upacara dilangsungkan pada pukul 07:30 WIB. Para peserta terdiri dari seluruh jajaran guru dan siswa-siswi kelas XI-XII SMK Muhammadiyah Kramat, Upacara pengibaran bendera tersebut berlangsung dengan khidmat, bertempat di lapangan rumput kampus dua.

Latihan yang dilakukan dengan amat serius oleh para siswa pasukan pengibar bendera lakukan tidaklah tanpa hasil. Penampilan yang mereka bawakan jelas memukau para peserta upacara pada saat itu.

 “Latihan yang kami jalani memang sangatlah melelahkan dan menguras banyak tenaga, tetapi kami sangat puas dengn hasil yang kami dapat. Kami mendapat apresiasi dari banyak guru yang menghadiri pengibaran bendera tersebut,” ujar Rizky, salah satu anggota pasukan pengibar bendera saat diwawancarai oleh tim jurnalistik Muhamka di lapangan SMK Muhamka, Rabu (17/8).

Setelah upacara pengibaran bendera tuntas, saatnya lomba-lomba. Untuk hari ini, pesertanya adalah para guru dan staf karyawan, sedangkan giliran untuk siswa dan siswi adalah esok hari.

Kompetisi hari pertama  meliputi lomba tarik tambang, estafet air, dan panahan. Perlombaan dimulai serentak pukul 09:00 WIB di lapangan rumput kampus dua. Peraturannya, setiap peserta hanya diperbolehkan mengikuti satu lomba saja sehingga tidak ada peserta lomba yang bertabrakan waktu pelaksanaannya.

Kompetisi yang sangat diminati oleh para peserta tahun ini ialah lomba memanah, diikuti oleh 12 guru dan 3 staf karyawan. Kemeriahan lomba tersebut pecah ketika Pak Sahrul Gunawan berhasil membidik tepat di tengah sasaran, mendatangkan nilai 10 poin bagi dirinya. Aksinya tersebut sontak diberi apresiasi berupa tepuk tangan oleh peserta yang lain.

“Itu adalah gabungan skill dan sebuah keberuntungan saja sehingga membuat saya mendapat semua perhatian dari para penonton,” ucap sang pemenang lomba panahan ketika kami bertanya bagaimana rahasianya ia dapat memanah dengan tepat sasaran.

Selang tiga jam kemudian, acara lomba berakhir. Di ruang secretariat, para guru yang kelelahan karena lomba langsung disuguhi berbagai makanan dan minuman. Ruangan itu memang sudah dipersiapkan untuk acara makan-makan yang diadakan tepat setelah kegiatan lomba-lomba selesai. Suasana ruangan dengan angin semilir yang bersifat menyejukan itu dikarenakan ruangan tersebut terbuka, tidak bertembok, hanya beratapkan galvalum kokoh yang di sangga dengan besi baja, sangat cocok untuk bersantai sembari menikmati santapan di siang hari.

Pemenang lomba diumumkan pada saat itu juga, Bapak M. Faqih Hamidi, S.Ag., M.Pd, selaku panitia penyelenggara lomba memberi selamat kepada para pemenang dan memberikannya sejumlah hadiah.

Pada pukul 15:30 WIB, siswa-siswi kelas X mengikuti upacara penurunan bendera. Seusai salat Asar, mereka memang diwajibkan berangkat ke sekolah untuk mengikuti kegiatan upacara tersebut.

Karena waktu yang sudah sudah sore, panitia penyelenggara sudah mengantisipasi murid-murid yang malas dengan memberatkan hukuman bagi mereka yang tidak mengikuti upacara tanpa alasan. Hukumannya tidak main-main. Mereka yang tidak berangkat diwajibkan meminta tanda tangan di polsek dan koramil setempat. Hukuman ini berlaku untuk seluruh murid SMK Muhamka tanpa terkecuali. Murid kelas X-XII yang tidak mengikuti upacara pengibaran maupun penurunan bendera Merah Putih akan mendapatkan hukuman tersebut.

Aksi para siswa

Semarak peringatan HUT RI berlanjut hingga keesokan harinya. Pada Kamis pagi (18/8), kompetisi lomba-lomba hari kedua dilangsungkan, pesertanya adalah para siswa-siswi SMK Muhamka.

Kompetisi hari ini meliputi lomba tarik tambang, lomba estafet air, dan memasukan pensil ke dalam botol. Peraturannya, setiap kelas diharuskan mengirimkan peserta untuk mengikuti lomba yang telah disediakan oleh penyelenggara.

Kegiatan tersebut berlangsung sangat meriah. Kemeriahan tersebut tidak lain tidak bukan berasal dari suporter masing-masing kelas yang menyorakkan yel-yel. Seisi lapangan kampus dua SMK Muhamka dipenuhi oleh para peserta lomba dan para suporter.

Lomba tarik tambang adalah lomba yang sangat disegani oleh para siswa laki-laki. Selain menjadi wadah untuk menunjukkan kekuatan fisik, para siswa juga memanfaatkan momentum tersebut untuk melatih kekuatan otot.

Kompetisi ini sebenarnya terbagi menjadi dua kategori, untuk siswa dan siswi. Setiap kelas mengirimkan delapan siswa dan delapan siswi. Namun, berbeda dengan peserta siswa yang menyukai kompetisi tarik tambang, para siswi malah justru sangat tidak tertarik sama sekali dengan lomba itu.

“Saya sangat berharap lomba ini tidak pernah ada, namun karena sifatnya wajib dan saya terpilih menjadi pesertanya, mau tidak mau saya harus mengikutinya,” kata Tri Muryani Lestari, salah satu peserta lomba tarik tambang dari kelas XI Multimedia 2.

Alih-alih tarik tambang, para siswi  lebih menyukai lomba estafet air dan lomba memasukan pensil ke dalam botol. Selain karena sifat lombanya yang relatif ringan dan santai, kedua lomba ini juga lebih dilirik oleh para siswi karena tidak memerlukan tenaga layaknya tarik tambang.

Meski demikian, secara umum, para peserta terlihat mengikuti setiap lomba dengan rasa gembira dan penuh semangat. Mereka memanfaatkan momentum ini sebagai sarana pelepas lelah karena belajar setiap hari. “Senang karena jarang sekali ada lomba kayak gini, momentum lomba di sekolah seperti ini hanya ada dua kali setahun. Pas class meeting dan perayaan HUT RI. Saya harap pihak sekolah memperbanyak event-event seperti ini.” imbuh Tri.   

Setelah ajang perlombaan rampung, para pemenang dipersilakan ke ruang sekretariat untuk mengambil hadiah. Acara demi acara berjalan lancar tanpa hambatan. Ini semua dikarenakan pihak terkait --para peserta lomba dan panitia penyelenggara-- melakukan tugas dengan ikhlas dan penuh semangat. Mereka mengerjakan itu semua semata-mata untuk turut memperingati hari kemerdekaan bangsa Indonesia, mengenang jasa para pahlawan yang rela gugur di medan perang.

  “Dirgahayu Republik Indonesia, semoga di tahun ke-77 semenjak Indonesia merdeka ini bisa menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang lebih maju,” cetus Tomo, siswa kelas XI Multimedia 2, Kamis (18/8).  (M-2)

 

OPINI MUDA

Efan Adi Kusuma

Pemimpin Upacara 17 Agustus 2022

SMK Muhammadiyah Kramat

Saya selaku generasi muda Indonesia, ikut serta dalam melestarikan budaya bangsa dengan ikut serta dalam kegiatan mengibarkan bendera Indonesia. Saya berharap, kegiatan kecil yang saya lakukan ini bisa memotivasi generasi muda lainnya untuk mulai berkarya, melalui apapun itu, semoga bisa menjadi motivasi untuk mereka yang belum memulai karirnya.  ”

 

Fadhil Triatmaja

Kelas XI Multimedia 2

SMK Muhammadiyah Kramat

Di sekolah kami, perayaan HUT RI ini dilaksanakan dengan melaksanakan upacara dengan se khidmat-khidmat nya. Pengadaan upacara ini bertujuan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur. Setidaknya, kami sebagai generasi muda sudah lebih bisa menghargai jasa para pahlawan yang sudah bertumpah darah di medan perang. Kami sebagai generasi penerus bangsa berusaha semaksimal mungkin untuk  berkarya, demi memajukan bangsa kita tercinta.”

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irana Shalindra

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat