Teknik Apik dan Formula Generik dalam Smile
![Teknik Apik dan Formula Generik dalam Smile](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/cba63defc2f4a48665d07363d423e515.jpeg)
Parker Finn datang dengan cerita horor supernatural-psikologi di debut penyutradaraan film panjangnya, Smile.
Film yang naskahnya juga ditulis Finn ini sebenarnya perpanjangan dari ide film pendek SXSW-nya, Laura Hasn’t Sleep. Di Smile, Finn menengahkan tema trauma yang belum tuntas oleh psikiater Rose Cotter (Sosie Bacon).
Saat ia berusia 10 tahun, Cotter menemukan jasad ibunya yang bunuh diri terbaring di ranjang. Trauma yang dibawanya sepanjang usianya itu kembali muncul saat ia menyaksikan di depan mata adegan tragis dari bunuh dirinya pasien yang tengah ditanganinya.
Sejak peristiwa itu, trauma yang melingkupi Rose mengambil alih kehidupannya. Ia mulai diteror oleh halusinasi-halusinasi yang membuat ritme hidupnya menjadi kacau.
Dalam perubahan drastis itu, tidak ada orang dari lingkungan dekatnya yang mampu memercayai Rose. Termasuk tunangannya, Trevor (Jessie T. Usher). Apa yang dialami Rose, dianggap sebagai akibat dari trauma masa kecilnya.
Padahal, Rose mengalami lebih dari itu. Ia merasa diteror dari kekuatan supernatural yang mengancam nyawanya. Ia pun kemudian mengalami hal-hal seperti yang dilihat belakangan oleh si pasien yang bunuh diri di hadapan Rose. Hanya mantan pacar Rose, Joel (Kyle Gallner), polisi yang juga menangani kasus bunuh diri pasien Rose.
Joel menemani Rose menyelidiki lingkaran kutukan yang menyebabkan orang yang menyaksikan bunuh diri secara langsung bakal menyusul kematian korban. Ini mungkin mengingatkan pada horor lawas medio 2000-an, The Ring, atau One Missed Call, yang sama-sama meneror korban selanjutnya dari kutukan lewat medium tertentu. Di Smile, medium kutukan yang menular itu adalah bunuh diri. Semakin keji adegan bunuh diri yang disaksikan, semakin menyulut kutukan ke korban selanjutnya.
Finn mungkin mendapat dukungan baik secara garapan artistik. Mulai dari sinematografi yang diarahkan Charlie Sarroff, dengan sudut-sudut 180 derajat untuk memunculkan nuansa jungkir balik visualnya. Mungkin sekilas akan mirip dengan pembuka film Midsommar, tetapi angle kamera yang dipilih itu bukan sekali muncul. Menjadi repetisi dan membentuk pola gambar. Menegaskan motif yang ingin ditunjukkan.
Sementara secara palet warnanya, dalam sudut-sudut tertentu, Smile serupa Vivarium, horor milik Lorcan Finnegan yang mampu menghadirkan teror misteri dari warna pastel hijau rumah-rumah yang berderet. Seperti di rumah sakit yang memunculkan palet pastel seperti merah muda atau biru, tapi suasananya kontras dengan latar warnanya. Di sudut lain, Smile menghadirkan warna-warna suram ala horor pada umumnya.
Formula generik horor di Smile juga masih ditemukan, meski secara artistik tergarap dengan apik. Soal tema trauma yang belum tuntas itu, tertaut dengan sosok perempuan yang menjadi kekuatan supranatural di film ini (sosok ibu Rose). Sosok hantu ibu yang bertaut dengan trauma Rose, kemudian menjadi horor utama yang mengambil alih thriller sepanjang film. Membawa babak menuju resolusi menjadi pertentangan antara tokoh utama film dengan hantu ibu. Seperti kebanyakan horor-horor lain.
Smile tayang di jaringan bioskop Indonesia. (M-2)
Terkini Lainnya
Film Horor Janji Darah akan Tayang di Bioskop Mulai 4 Juli
Film Sekawan Limo akan Tayang di Bioskop pada 4 Juli 2024
Film Horor Sakaratul Maut Rilis Trailer Resmi
Film Horor Kampung Siluman Pulo Majeti Segera Diproduksi
15 Rekomendasi Film Indonesia Terbaru di Tahun 2024, dari Horor hingga Drama Percintaan
Film Janji Darah Duetkan Natasha Wilona dan Emir Mahira
Ini Daftar 7 Film Indonesia Bertema Perselingkuhan dan Pelakor yang Menguras Emosi
Lewat Film Pendek, Dina Subono Ungkapkan Cinta dan Penghargaan Sosok Bapak
Ultraman The Hero Premiere 2024 Hidupkan Generasi Baru Penggemar Superhero
Film Pantaskah Aku Berhijab Angkat Pesan Berdamai dengan Takdir
Sinopsis dan Review Film Thriller The Watchers, Terjebak di Hutan Bersama Makhluk Mengerikan
Inner Drive, Potret Perjalanan Inovasi Rintisan dalam Film Dokumenter
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap