visitaaponce.com

NASA Temukan Fenomena Aneh dan Menakutkan di Tepi Tata Surya

 NASA Temukan Fenomena Aneh dan Menakutkan di Tepi Tata Surya
Interpretasi tentang Voyager 1 dan Voyager 2 meninggalkan heliosfer dan memasuki ruang antarbintang(NASA/JPL-Caltech)

Para astronom telah menemukan sesuatu peristiwa yang menakutkan dan aneh di tepi tata surya pada saat perayaan Hari Halloween. Mereka menyebut sesuatu yang menakutkan itu merupakan sebuah fenomena yang disebut Heliopause.

Hal ini merupakan fenomena di mana batas antara heliosfer (gelembung angin matahari yang mengelilingi tata surya) dan medium antarbintang (materi antara bintang) tampak beriak dan menciptakan sudut miring dengan cara yang tidak terduga.

Para ilmuwan telah mengungkap konsep umum mengenai fenomena tersebut bahwa Heliopause yang berubah bentuk sebenarnya bukan hal yang baru selama beberapa dekade terakhir. Selain itu, fenomena tersebut juga bukan sesuatu yang statis.

Tapi, tetap saja, dalam keilmuan astonomi, Heliopause menjadi fenomena menakutkan untuk dilihat. Bagaimana tidak, angin matahari dan medium antarbintang bisa mendorong dan menarik satu sama lain sehingga menciptakan batas yang terus bergerak.

Para ilmuan mendapat temuan ini menggunakan data dari Voyager 1 dan Voyager 2, yang merupakan satu-satunya dua pesawat ruang angkasa yang keluar dari heliosfer sejauh ini, serta satelit Interstellar Boundary Explorer (IBEX) NASA yang mempelajari emisi atom netral energik (ENA). Hal tersebut mereka amati saat angin matahari dan medium antarbintang berinteraksi.

“Pesawat ruang angkasa Voyager menyediakan satu-satunya pengukuran langsung dari lokasi batas-batas ini. Tetapi hanya pada satu titik dalam ruang dan waktu,” ujar Eric Zirnstein, fisikawan ruang angkasa di Universitas Princeton seperti dilansir dari Space pada Senin (31/10).

Para ilmuwan telah menggunakan data untuk membuat model yang memprediksi bagaimana perubahan heliopause. Singkatnya, angin matahari dan medium antarbintang mendorong dan menarik satu sama lain untuk menciptakan batas yang terus bergerak.

Akan tetapi penelitian terbaru tentang heliopause telah memunculkan data yang bertentangan dengan temuan sebelumnya. Selama beberapa bulan pada tahun 2014, IBEX menangkap kecerahan ENA yang menunjukkan asimetri dalam heliopause, tim kemudian menyadari bahwa posisi asimetri tersebut tidak sesuai dengam model.

Melalui rujukan Jurnal Nature Astronomy yang dipublikasikan pada (10/10) lalu, para peneliti menyebut perbedaan ini "menarik dan sangat kontroversial." Mereka berencana terus mempelajari Heliopause untuk mencari lebih banyak untuk mengungkapkan dan menemukan berbagai misteri dalam tata surya. IM-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat