visitaaponce.com

75 Tahun Kemerdekaan India dan Sejarah yang sedang Ditulis Ulang

75 Tahun Kemerdekaan India dan Sejarah yang sedang Ditulis Ulang
Patung Jawaharlal Nehru(Arun SANKAR/AFP)

SEJARAH ditulis bukan semata untuk kegiatan akademis, melainkan juga untuk tujuan sosial dan politis. Di India, yang pada 15 Agustus lalu baru saja merayakan ulang tahun ke-75  kemerdekaan, sejarah kini sedang coba ditulis ulang. Partai Bharatiya Janata (BJP), partai yang berkuasa saat ini, tengah menyusun narasi mereka sendiri untuk menonjolkan peran kaum nasionalis Hindu di negeri itu.

Para kritikus menuduh BJP membalikkan narasi yang sudah mapan agar sesuai dengan pandangan mereka dan untuk mempromosikan peran leluhur ideologis mereka, serta merendahkan kontribusi Umat Muslim terhadap sejarah dan masyarakat India.

BJP menggulingkan partai Kongres Nehru (keturunan dari PM India pertama, Jawaharlal Nehru) pada pemilihan tahun 2014, setelah dinasti yang ia dirikan mendominasi politik India selama beberapa dekade. Saat ini, apakah Kaisar Akbar dari Dinasti Mughal Muslim yang memerintah India selama 300 tahun, lebih popular dari Raja-raja Hindu, tergantung pada buku teks mana yang akan digunakan.

Sering dituduh anti-Muslim, para pemimpin BJP kerap menggambarkan Dinasti Mughal sebagai penjajah dari kalangan Islam. Hal ini meningkatkan kecemasan 210 juta Muslim di negara itu.

Pada peluncuran buku tentang perlawanan raja-raja Hindu terhadap Mughal, Menteri Dalam negeri Amit Shah, sekutu utama Perdana Menteri Narendra Modi, menyatakan "Tidak ada yang bisa menghentikan kami untuk menulis kebenaran. Kami sekarang merdeka. Kami bisa menulis sejarah kita sendiri."

Kota di mana rumah Nehru dilahirkan kini telah berganti nama menjadi Prayagraj, setelah dikenal selama 450 tahun sebagai Allahabad.

Menurut Vinod Mishra, yang telah bekerja selama 15 tahun di  rumah Nehru yang kini dijadikan museum, pandangan pengunjung terhadap sejarah negeri itu mulai berubah.

"Sebelumnya semua orang datang ke sini dengan terkagum-kagum, tetapi sekarang banyak menyindir bahwa dia (Nehru) juga menghasilkan banyak uang seperti politisi [korup] lainnya," kata Mishra kepada AFP, Minggu (6/11). Pandangan dan sikap seperti ini, kata Mishra, biasanya datang dari generasi muda.

"Sangat menarik untuk melihat bahwa dia (Nehru) memiliki barang-barang seperti raket tenis, ketel teh, alat cukur, dan bahkan bisa pergi ke London, yang kebanyakan orang masih tidak mampu membelinya," kata seorang mahasiswa teknik, Amar Yadav.

PM Modi  sering mengkritik Nehru dan menyalahkannya atas perselisihan yang memburuk atas Kashmir, atau kekalahan perang tahun 1962 dari Tiongkok. Hal ini untuk menyerang  kongres, yang masih diiisi partai oposisi utama dan dikendalikan oleh keluarga Nehru-Gandhi.

“Upaya BJP untuk menulis ulang masa lalu bukan hanya tentang sejarah tetapi mengamankan tempatnya sendiri di masa sekarang untuk beberapa dekade mendatang",  ujar S. Irfan Habib, seorang sejarawan yang berbasis di New Delhi kepada AFP.

"Ini berbahaya karena buku-buku ini membentuk pikiran muda yang akan tumbuh dengan pemahaman yang sangat berbeda tentang India," kata Habib. (AFP/M-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat