Separo Bongkahan Es yang ada di Bumi bakal Lenyap pada Akhir Abad ini
Sebuah studi yang diterbitkan pada jurnal Science, Kamis (5/1) mengungkapkan bahwa setengah dari gletser (bongkahan es) di Bumi, bakal mencair pada akhir abad ini karena perubahan iklim. Menurut studi tersebut, solusinya adalah dengan membatasi laju pemanasan global.
Temuan itu memberikan pandangan paling komprehensif sejauh ini tentang masa depan 215.000 gletser yang ada di dunia. Para peneliti menekankan pentingnya membatasi emisi gas rumah kaca untuk membatasi konsekuensi atau dampak dari pencairan gletser, seperti kenaikan permukaan laut dan menyusutnya sumber daya air.
Untuk membantu mengarahkan para pembuat kebijakan, penelitian ini melihat dampak dari empat skenario pada gletser, di mana perubahan suhu rata-rata global adalah 1,5 derajat Celsius (2,7 derajat Fahrenheit), 2,0C, 3,0C, dan 4,0C.
"Setiap kenaikan derajat menghasilkan lebih banyak pencairan dan kerugian," kata Regine Hock dari University of Oslo dan University of Alaska Fairbanks, salah satu penulis studi tersebut.
Bahkan jika kenaikan suhu global dibatasi hingga 1,5C di atas tingkat pra-industri seperti yang telah disepakati pada KTT Iklim di Paris 2015, para peneliti memperkirakan 49% gletser dunia akan lenyap pada tahun 2100.
“Itu akan mewakili sekitar 26% dari massa gletser dunia karena gletser terkecil akan terkena dampak pertama,” tulis studi tersebut.
Suhu rata-rata global saat ini diperkirakan meningkat sebesar 2,7C yang akan mengakibatkan hilangnya gletser di Eropa Tengah, Kanada Barat, dan benua Amerika Serikat dan Selandia Baru.
"Daerah dengan es yang relatif sedikit seperti Pegunungan Alpen Eropa, Kaukasus, Andes, atau AS bagian barat, kehilangan hampir semua gletsernya pada akhir abad ini, apa pun skenario emisinya," kata Hock. "Jadi gletser itu, kurang lebih akan hancur."
Di bawah skenario terburuk -- kenaikan suhu global sebesar 4,0C -- gletser raksasa seperti yang ada di Alaska akan lebih terpengaruh dan 83% gletser akan hilang pada akhir abad ini.
Gelombang dahsyat
Hilangnya gletser juga akan meningkatkan permukaan air laut.
"Gletser yang kita pelajari hanya satu persen dari semua es di Bumi," kata Hock, "jauh lebih sedikit daripada lapisan es Greenland dan lapisan es Antartika.
"Tapi mereka telah berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut hampir sama besarnya dengan lapisan es di Greenland dan Antartika dalam tiga dekade terakhir," katanya.
Pemanasan 1,5C akan menyebabkan kenaikan permukaan laut rata-rata sembilan sentimeter sedangkan jika suhu 4,0C lebih tinggi akan menyebabkan kenaikan permukaan laut 15 sentimeter.
Kedengarannya tidak terlalu banyak, cuma sembilan sentimeter hingga 15 sentimeter. Namun, kata Hock, bukan permukaan laut global yang menjadi perhatian mereka. “Sebagian besar terkait gelombang yang berpotensi menyebabkan lebih banyak kerusakan,” ujarnya.
Hilangnya gletser juga akan berdampak pada sumber daya air karena menyediakan air tawar bagi sekitar dua miliar orang. "Gletser mengompensasi hilangnya air di musim panas saat tidak banyak hujan dan panas," kata Hock.
Proyeksi studi tersebut, yang lebih pesimis dibandingkan para ahli iklim PBB, diperoleh melalui pengamatan massa setiap gletser selama beberapa dekade dan simulasi komputer.
Terlepas dari temuan yang mengkhawatirkan, Hock mengatakan, "Kehilangan massa es dapat dikurangi dengan tindakan manusia. "Jika itu terjadi tentu saja tergantung pada pembuat kebijakan,” ujarnya. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Kepala BMKG: Pengamatan Sistematis Dukung Analisis dan Prediksi Iklim
Launching Buku Tandai Perayaan Ulang Tahun ke-94 Prof Emil Salim
Gereja HKBP Tolak Kelola Izin Tambang
Pemanasan Global Capai 1,43 Derajat Celcius pada 2023
Peringati Hari Lingkungan Hidup, Bakul Budaya FIB UI Gelar Sedekah Hutan
Perdagangan Hijau Indonesia, untuk Siapa?
Hari Air Sedunia ke-74, BMKG Ajak Kolaborasi Hadapi Perubahan Iklim
PBB Nyatakan 2023 Tahun Terpanas yang Pernah Tercatat
Lama Nyangkut, Gunung Es Sebesar Enam Kali Jakarta Mulai Bergerak
Menurunnya Gletser Membuka ‘Lahan Baru’ bagi para Pelestari Lingkungan
Panas Ekstrem Dua Tahun Cairkan 10% Volume Gletser Swiss
Jenazah Pendaki yang Hilang di Swiss 37 Tahun lalu akhirnya Ditemukan
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap