Polutan dari Kompor Gas Tingkatkan Risiko Asma pada Anak
![Polutan dari Kompor Gas Tingkatkan Risiko Asma pada Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/d2867fd6d736c999f3547cecf351a4e0.jpg)
Polutan yang keluar dari kompor gas berisiko timbulkan asma pada anak-anak. Hal itu karena kompor gas mengeluarkan hidrokarbon metana yang dapat keluar dari tabung baik ketika kompor hidup atau mati.
Fakta itu diketahui dari riset yang diterbitkan di jurnal Internasional Environmental Research and Public Health. Di jurnal tersebut dipaparkan hasil penelitian yang menyebutkan sekitar 12 persen atau satu dari setiap delapan kasus asma di AS dapat dikaitkan dengan polusi dalam ruangan yang dipancarkan oleh kompor gas.
Seperti dilansir dari AFP pada Kamis (12/1), studi tersebut menyebutkan 650 ribu anak AS tidak akan menderita asma jika rumah mereka memiliki kompor listrik atau induksi. Tim peneliti membandingkan dampak kesehatan yang terkena polutan kompor gas sama dengan asap rokok. Temuan ini memicu perdebatan tentang risiko kesehatan dari kompor gas serta seruan untuk meningkatkan regulasi di AS.
Tetapi seorang ahli yang terlibat dalam penelitian tersebut juga menyebutkan gas tetap jauh lebih sehat daripada memasak dengan kayu, arang, dan batu bara. Asap akibat pembakaran kayu, arang, dan batu bara diperkirakan menyebabkan 3,2 juta kematian per tahun akibat polusi udara rumah tangga, terutama di negara berkembang.
Sementara itu, Badan Peneliti Belanda yang menganalisis paparan polusi udara di berbagai dapur rumah tangga Eropa melaporkan temuan tingkat nitrogen dioksida yang ditemukan di rumah tangga melebihi batas wajar yang ditetapkan WHO. Nitrogen dioksida yang dipancarkan saat gas dibakar juga termasuk polutan yang bisa menyebabkan asma dan kondisi penyakit pernapasan lainnya.
Penelitian lain dari Stanford University juga mengungkapkan, metana yang keluar dari kompor gas bisa menyebabkan kerusakan iklim yang sama dengan 500 ribu mobil bertenaga gas. Tidak hanya terhadap iklim, efek metana pada pemilik rumah juga bisa sangat mengkhawatirkan.
"Ada dorongan yang semakin besar bagi pemilik rumah untuk mengganti kompor gas mereka dengan model listrik, tetapi ini adalah perjuangan yang berat. Kompor gas dinilai lebih cepat panas dan memudahkan memasak di rumah," ujar peneliti dari Stanford University, Rob Jackson.
(M-4)
Terkini Lainnya
Kemenkes-AstraZeneca Perkuat Kerja Sama Pencegahan Penyakit Tidak Menular
Diagnosis Asma Secara Dini Kurangi Dampak pada Anak
Kiesha Alvaro Ungkap Tantangan Saat Syuting Siksa Neraka
Polusi Udara Bunuh Ratusan Ribu Orang Eropa sepanjang 2021
Ruang Perawatan Anak RSUD dr Soekardjo Penuh Pasien ISPA dan Diare
Polusi Udara Ancam Kekambuhan Asma, Peran Puskesmas Perlu Ditingkatkan
Donor Darah Berikan Sejumlah Manfaat Kesehatan
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Ini Makanan Berwana Putih yang Harus Di Waspadai Penderita Diabetes dan Hipertensi!
8 Manfaat Buah Sawo Bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui
Bakteri Pemakan Daging Menyebar Cepat, Indonesia Perlu Waspada
Kata Dokter, Olahraga Sambil Nonton Drakor Cukup
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap