visitaaponce.com

Jalan Kaki Sekitar 10 Menit Setiap Hari dapat Mencegah Kematian Dini

Jalan Kaki Sekitar 10 Menit Setiap Hari dapat Mencegah Kematian Dini
Ilustrasi: Pejalan kaki( AFP)

Satu dari 10 kematian dini dapat dicegah jika setiap orang melakukan sedikit olahraga harian seperti jalan cepat selama 11 menit. Demikian hasil sebuah penelitian seperti dilansir AFP, Rabu (1/3).

Aktivitas fisik diketahui dapat mengurangi risiko penyakit jantung, kanker, dan penyebab utama kematian lainnya, tetapi belum jelas berapa banyak yang dibutuhkan untuk memberikan dampaknya.

Jadi tim peneliti internasional mengumpulkan hasil dari 196 penelitian sebelumnya yang mencakup lebih dari 30 juta orang untuk membuat salah satu tinjauan terbesar yang dilakukan pada subjek tersebut.

Mereka menghitung bahwa sekitar satu dari enam kematian dini dapat dicegah jika setiap orang dalam penelitian tersebut melakukan aktivitas fisik setidaknya 150 menit dalam seminggu, dengan intensitas sedang. Hal ini sesuai  tingkat yang direkomendasikan oleh Layanan Kesehatan Nasional Inggris.

“Tetapi, bahkan setengah dari jumlah itu (75 menit seminggu, atau kurang dari 11 menit sehari) juga dapat mencegah satu dari 10 kematian tersebut,” demikian menurut meta analisis yang diterbitkan dalam British Journal of Sports Medicine.

Hal itu juga dapat mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 17% dan penurunan kanker sebanyak 7%.

Untuk orang yang melakukan sedikit atau tidak melakukan aktivitas fisik 11 menit sehari, menyebabkan risiko kematian dini 23% lebih rendah.

Soren Brage, seorang ahli epidemiologi aktivitas fisik di Universitas Cambridge Inggris dan rekan penulis studi tersebut, mengatakan kepada AFP bahwa itu adalah kabar yang sangat baik.

"Yang perlu Anda lakukan adalah  beraktivitas sedikit lebih dari 10 menit setiap hari. Dan Anda tidak harus pergi ke gym untuk melakukan aktivitas semacam ini. Itu adalah bagian dari kehidupan sehari-hari," tambahnya.

Dia menyarankan orang-orang berjalan kaki, misalnya dari halte bus ke tempat kerja atau mencoba bersepeda. "Ini sangat fleksibel," katanya.

“Karena butuh bertahun-tahun untuk menilai bagaimana olahraga memengaruhi risiko penyakit semacam itu, banyak penelitian dilakukan lebih dari satu dekade lalu,” kata Brage.

Hal itu berarti bahwa aktivitas yang dilaporkan oleh peserta penelitian kemungkinan kurang akurat dibandingkan dengan apa yang dapat dicapai oleh teknologi yang lebih baru, seperti pelacak kebugaran, kata Brage.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung dan stroke membunuh 17,9 juta orang secara global pada 2019, sementara kanker menyumbang hampir 10 juta kematian pada tahun berikutnya. (M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat