visitaaponce.com

Ini Kondisi Jerawat yang Butuh Penanganan Medis Menurut Dokter

Ini Kondisi Jerawat yang Butuh Penanganan Medis Menurut Dokter
Tipe-tipe jerawat pada wajah.(Dok. American Academy of Dermatology)

Meski umumnya bisa sembuh dengan perawatan mandiri dengan menggunakan produk-produk skin care, beberapa kasus jerawat ternyata juga membutuhkan penanganan medis yang tepat dan berkesinambungan. Pada kasus jerawat yang parah, perawatan wajah secara mandiri tanpa arahan dan bantuan tenaga medis dapat membuat jerawat semakin parah.

Hal itu diungkapkan oleh Pakar bidang estetika dan antipenuaan, Cynthia Jayanto M. Biomed (AAM). Cynthia mengatakan ada beberapa tanda jerawat harus diobati oleh pakar. Di antaranya ketika jerawat terasa sakit dan mengalami pembengkakan.

Dokter kecantikan dan anti aging punya alat dan obat-obatan yang menyesuaikan jenis kulit pasien sehingga ampuh dalam mengobati jerawat,” kata Cynthia, Rabu, (26/4).

Baca juga: Setop Konsumsi Gorengan Bisa Bantu Atasi Jerawat

Cynthia, yang tergabung dengan Perhimpunan Dokter Estetika Indonesia, menilai seseorang juga perlu ke klinik jika jerawat kemerahan dan mengganggu aktivitas harian. Biasanya dokter akan merekomendasikan perawatan wajah, laser, dan chemical peeling atau perawatan wajah dengan cairan kimia untuk mengatasi jerawat.

Tindakan perawatan wajah yang dilakukan untuk mengobati jerawat bisa berupa facial red carpet, yaitu perawatan facial dan diakhiri dengan laser. Laser dilakukan untuk mengurangi kerutan-kerutan dan menghilangkan jerawat dan untuk mengobati dan menghilangkan bekas jerawat.

Baca juga: Mengenal Fungal Acne dan Cara Menanganinya

Dokter juga bisa meresepkan obat oral dengan kebutuhan tertentu untuk pasien daripada obat jerawat yang dijual bebas. Obat oral biasanya diberikan pada pasien dengan kondisi jerawat yang membengkak atau mengalami peradangan parah.

Sementara itu, jerawat menurut Mayo Clinic merupakan kondisi kulit yang terjadi ketika folikel rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Tergantung pada tingkat keparahannya, jerawat dapat menyebabkan tekanan emosional dan meninggalkan bekas luka pada kulit.

Bagi kebanyakan wanita, jerawat dapat bertahan bahkan selama beberapa dekade, dengan munculnya jerawat seminggu sebelum menstruasi. Jerawat jenis itu cenderung hilang tanpa pengobatan pada wanita yang menggunakan alat kontrasepsi.

Pada orang dewasa yang lebih tua, timbulnya jerawat yang parah secara tiba-tiba mungkin menandakan penyakit yang mendasarinya sehingga memerlukan perhatian medis.

Badan POM Amerika Serikat (FDA) mengingatkan bahwa beberapa losion jerawat, pembersih wajah, dan produk perawatan kulit lainnya yang tidak diresepkan dapat menyebabkan reaksi serius. Tetapi, jenis reaksi seperti itu sangat jarang terjadi sehingga orang-orang tak perlu khawatir dengan kemerahan, iritasi, atau gatal yang terjadi di lokasi menggunakan obat atau produk.

Jika pengobatan perawatan diri tidak menghilangkan jerawat, seseorang disarankan berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan perawatan. Juga, sebaiknya, carilah bantuan medis jika setelah menggunakan produk kulit mengalami kesulitan bernapas dan pembengkakan mata, wajah, bibir, atau lidah.

Saat ini berbagai produk perawatan kulit juga sudah semakin variatif dan bebas dijual di pasaran. Meski kerap berhasil membantu meradakan jerawat pada banyak orang, sebaiknya tidak sembarangan menggunakan produk perawatan wajah jika sedang mengalami jerawat yang meradang.

(Ant/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat