Mengapa Orang yang Mengalami Sakratul Maut seperti Melihat Cahaya
![Mengapa Orang yang Mengalami Sakratul Maut seperti Melihat Cahaya?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/22fe5c1c52a0f072d346d8f0af9044c5.jpg)
KEMATIAN adalah hal yang masih menjadi misteri. Sebagian orang yang pernah punya pengalaman hampir dijemput maut kerap kali mengatakan seperti melihat cahaya di ujung terowongan, atau bertemu dengan seseorang yang telah meninggal, atau seperti melihat peristiwa besar yang ia pernah alami dalam hidup, namun sekejap.
Fakta bahwa kisah-kisah ini dialami oleh orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda menunjukkan kemungkinan ini adalah mekanisme biologis -- mekanisme yang belum dide-mistifikasi oleh para ilmuwan.
Dalam sebuah makalah baru yang diterbitkan Senin (1/5) di Prosiding National Academy of Science (PNAS), para peneliti di University of Michigan menemukan bukti lonjakan aktivitas otak yang terkait dengan kesadaran pada dua pasien yang sekarat.
Meskipun bukan studi pertama, yang membedakan penelitian baru ini adalah bahwa penelitian ini dirinci dengan cara yang "belum pernah dilakukan sebelumnya," kata penulis senior Jimo Borjigin, yang laboratoriumnya dikhususkan untuk memahami dasar kesadaran neurologis, kepada AFP.
Tim melihat kembali catatan empat pasien yang meninggal karena henti jantung saat pemantauan elektroensefalogram (EEG). Keempatnya mengalami koma dan dicabut dari alat pendukung kehidupan (pacu jantung maupun ventilator) setelah ditentukan bahwa mereka berada di luar bantuan medis.
Ketika melepas ventilator mereka, dua dari empat pasien - seorang wanita berusia 24 tahun dan seorang wanita berusia 77 tahun, mengalami peningkatan detak jantung serta lonjakan gelombang otak dalam frekuensi gamma - yang tercepat seperti aktivitas otak, yang berhubungan dengan kesadaran.
Studi sebelumnya, termasuk makalah terkemuka yang diterbitkan pada tahun 2022 tentang seorang pria berusia 87 tahun yang meninggal karena jatuh, juga menemukan lonjakan gelombang gamma pada beberapa orang yang mendekati titik kematian.
Makalah yagn diterbitkan para peneliti di University of Michigan ini melangkah lebih jauh dengan memeriksa secara lebih mendalam bagian otak mana yang menyala, dengan aktivitas yang terdeteksi di "zona panas kortikal posterior" - terdiri dari lobus temporal, parietal dan oksipital, yang terkait dengan perubahan dalam kesadaran.
"Jika bagian otak ini menyala, itu artinya pasien melihat sesuatu, dapat mendengar sesuatu, dan mereka mungkin merasakan sensasi keluar dari tubuh," kata Borjigin.
“Aktivitas otak dan jantung dipantau, detik demi detik, selama beberapa jam terakhir kehidupan pasien, yang berkontribusi pada kekuatan analisis,” tambahnya.
Tidak jelas mengapa dua pasien mengalami tanda-tanda potensial "kesadaran terselubung" ini sementara dua lainnya tidak, meskipun Borjigin berspekulasi bahwa hal itu disebabkan riwayat kejang mereka.
Karena ukuran sampel yang kecil, penulis memperingatkan agar tidak membuat kesimpulan lebih jauh. Terlebih lagi, tidak mungkin untuk memastikan bahwa pasien benar-benar memiliki penglihatan karena mereka tidak hidup lagi untuk menceritakan kisah tersebut.
Borjigin berharap di masa depan untuk mengumpulkan data tentang ratusan orang lagi -- meningkatkan kemungkinan beberapa orang benar-benar bertahan. Salah satu cara untuk melakukannya adalah dengan membuat eksperimen yang mensimulasikan pengalaman mendekati kematian saat pasien dipantau di laboratorium. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Bakteri Pemakan Daging Menyebar Cepat, Indonesia Perlu Waspada
Kementerian PPPA Dorong Penegak Hukum dan Usut Tuntus Kasus Kematian Anak yang Diduga Disiksa Polisi
Ayah Korban Tewas akibat Jatuh dari Treadmill Minta Polisi Usut Tuntas
Polres Metro Jakarta Timur Selidiki Kasus Penggelapan Mobil Bos Rental yang Tewas di Pati
Ancaman Penyakit Jantung, 6 Jam Penanganan Sangat Menentukan
Hingga Mei 2024, Kasus Leptospirosis Capai 367 dengan 42 Kematian
Bye Bye Laptop, Terlalu Lama Ngetik Picu Gangguan Saraf Tepi?
Dokter Ikuti Pelatihan Operasi Aneurisma Otak untuk Cegah Strok
Ketahui Penyebab Cerebral Palsy dan Sejumlah Gejalanya
Waspada Microsleep, Gejala Tidur Beberapa Detik
Yuk, Berkunjung ke Pantai Pasir Padi Pangkalpinang, Bisa Ikut Lomba Makan Otak-otak
Otak Remaja yang Alami Kecanduan Internet Alami Perubahan
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap