visitaaponce.com

Hoaks yang Memanfaatkan AI Hantui Pilpres AS tahun Depan

Hoaks yang Memanfaatkan AI Hantui Pilpres AS tahun Depan
Gris tentang peringatan penting baru-baru ini tentang pesatnya perkembangan dan gangguan Kecerdasan Buatan dalam kehidupan sehari-hari.(AFP)

Para pengamat mengatakan pemilihan presiden Amerikat Serikat yang akan digelar tahun depan akan menjadi pemilu pertama dimana penggunaan alat-alat canggih yang didukung oleh kecerdasan buatan, semakin mengaburkan batas antara fakta dan fiksi.

Kedua kubu, Partat Demokrat dan Republik, kemungkinan akan memanfaatkan teknologi yang murah, mudah diakses, dan canggih ini, untuk menjangkau pemilih dan membuat buletin penggalangan dana dalam hitungan detik. Tetapi, para teknolog juga memperingatkan oknum jahat yang akan mengeksploitasi dan memanfaatkan AI, untuk menebar kekacauan dan perpecahan.

Prediksi itu sangat berlasan. Maret lalu, gambar palsu yang dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan, yang menampilkan Donald Trump sedang diseret oleh petugas polisi New York, menjadi viral. Bulan lalu, sebagai tanggapan atas pengumuman Biden yang akan mencalonkan diri kembali pada tahun 2024, Komite Nasional Partai Republik segera merilis video yang berisi gambar-gambar masa depan yang suram dan menakutkan, jika Biden menang. Video itu juga  diproduksi dengan bantuan kecerdasan buatan.

"Dampak AI akan mencerminkan nilai-nilai dari mereka yang menggunakannya -- aktor jahat khususnya, memiliki alat baru untuk memperkuat upaya mereka memicu kebencian dan kecurigaan, atau memalsukan gambar, suara, atau video dalam upaya memperdaya pers dan publik," kata Joe Rospars, pendiri konsultan politik Blue State, kepada AFP, Senin (29/5). “Untuk memerangi upaya tersebut tentu membutuhkan kewaspadaan dari media dan perusahaan teknologi, dan oleh para pemilih itu sendiri,” tambahnya. (AFP/M-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat