visitaaponce.com

Rekosistem Hadirkan Waste Station Baru di RDTX Place untuk Masyarakat Setor Sampah

Rekosistem Hadirkan Waste Station Baru di RDTX Place untuk Masyarakat Setor Sampah
Salah satu gerao Waste Station, stasiun daur ulang Rekosistem Sampah(MI/Devi Harahap)

Apakah Anda memiliki sampah plastik di rumah yang ingin ditukarkan dengan uang? Jika iya, sistem waste station yang diluncurkan oleh Rekosistem (PT Khazanah Hijau Indonesia) berkolaborasi dengan Yayasan WWF Indonesia (WWF-Indonesia) di area RDTX Place, Jakarta, bisa menjadi wadah untuk Anda.

Kolaborasi ini merupakan inovasi Rekosistem sebagai teknologi pengolahan sampah di Indonesia untuk mendukung program Plastic Smart Cities dari WWF-Indonesia untuk mengurangi pembuangan sampah dari Jakarta ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) hingga aliran Sungai Ciliwung.

“Ini menjadi salah satu langkah awal untuk mengajak masyarakat dan para pekerja industri di sini untuk turut melakukan kebiasaan memilah, mengemas dan menyetor sampah organik dan anorganik agar tidak berakhir di TPA atau sungai dan juga laut,” jelas Ernest Layman, Chief Executive Officer dan Co-founder Rekosistem saat peluncuran Waste Station di kawasan Kuningan, Jakarta, pada Rabu (8/7).

Waste Station adalah stasiun daur ulang Rekosistem dalam rangka mewujudkan pengurangan sampah plastik sebanyak 30% di Jakarta. Peresmian ini dihadiri pula oleh aktris dan penyanyi Andien sebagai Eco Living Advisor Rekosistem.

“Banyak sekali ide-ide yang sudah ada di dalam kepala maupun di atas meja untuk saya rumuskan bersama ekosistem. Semoga semuanya bisa tercapai satu persatu,” jelas Andien saat ditemui Media Indonesia usai acara.

Menurut Andien, sampah memiliki nilai jual lebih dan berarti bagi banyak pihak, baik untuk stakeholder di dalam rantai pengelolaan sampah maupun para konsumen, produsen, masyarakat luas, pemerintah dan para pekerja informal seperti para pemulung.

“Saya berharap dengan diresmikannya waste station ini, bisa meningkatkan kesadaran masyarakat dan semua pekerjaan yang ada di sini untuk memilah, mengemas dan menyetorkan sampah-sampah plastik mereka guna didaur ulang oleh rekosistem menjadi sesuatu yang memiliki nilai guna,” ungkap Andien.

Sementara itu, Rommel PP Pasaribu selaku Kepala Bidang Peran Serta Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta mengungkapkan bahwa total timbulan sampah di Indonesia pada tahun 2022 mencapai sebesar 21 juta ton. Diharapkan waste station bisa menjadi salah satu solusi jangka panjang.

“Kami pemerintah merasa sangat terbantu dengan kolaborasi ini. Kami menyambut baik inovasi ini, sehingga menjadi gaya hidup baru. Ini sejalan dengan program-program pengelolaan sampah yang dicanangkan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta,” jelasnya.

Sampah plastik

Pada kesempatan yang sama, Yayasan WWF indonesia melalui program Plastic Smart Cities (PSC) berkomitmen mendukung upaya kolaboratif pengelolaan sampah di Provinsi Jakarta, khususnya yang menjangkau area perkantoran dan rumah tangga.

Menurut Irfan Bakhtiar selaku Director of Climate & Market Transformation, Yayasan WWF Indonesia, produksi sampah plastik di Indonesia cukup besar, jika kita melihat angka statistik sekitar 20 ton Matrix sampah per tahun beredar setiap tahunnya, bahkan sampai 50 ton sampah plastik lari ke laut.

“Maka yang kita lakukan adalah menghadang sampah di bagian hilir yaitu dengan cara memodifikasi tempat sampah. Kami melihat beberapa tahun ini rekosistem dengan berbagai ide-idenya yang baru menjadi sebuah inovasi, tidak hanya untuk mengolah sampah tetapi juga membuat sampah itu memiliki nilai guna,” ungkapnya.

Ernest Layman berharap waste station bisa menjadi kebiasaan dan gaya hidup baru yang ramah lingkungan dalam keseharian seperti memilah dan mengelola sampah secara konsisten, sehingga bisa memberikan dampak yang signifikan untuk Bumi.

“Waste Station ini tidak hanya untuk mengumpulkan sampah sehingga dapat diproses, tetapi memiliki tujuan utama menciptakan kebiasaan dan mendorong masyarakat untuk memilah dan menyetorkan sampah anorganik sehingga menaikkan tingkat daur ulang,” ujar Ernest.

Selain itu, masyarakat yang membuang sampah di Rekosistem Waste Station akan mendapatkan reward point per kilogram sampah. Sampah-sampah tersebut nantinya akan dikirim ke Rekosistem Waste Hub untuk dipilah menjadi lebih dari 50 kategori dengan reward yang berbeda-beda.

“Setiap satu kilogram sampah anorganik akan mendapatkan 800 poin reward yang bisa ditukar menjadi saldo dalam bentuk digital money lewat Dana atau Gopay,” jelasnya.

Rekosistem adalah perusahaan daur ulang sampah yang didirikan pada 2018 oleh Ernest Layman dan Joshua Valentino sebagai bentuk kekhawatiran atas pengelolaan sampah di Indonesia, menurut keterangan situs resmi Rekosistem.

Adapun hingga kini telah tersebar 28 Waste Station dan Dropbox yang aktif beroperasi di beberapa provinsi di pula, Jawa seperti DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Jawa Timur.

Perusahaan jug memberikan edukasi di bidang sampah selain itu juga melakukan pengumpulan, pemilahan dan mendaur ulang sampah menjadi barang yang bisa dipakai kembali bekerja sama dengan sejumlah instansi. (M-3)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat