visitaaponce.com

Alunan Merdu Alphorn di Pegunungan Alpen

Alunan Merdu Alphorn di Pegunungan Alpen
Para peserta festival alphorn, alat musik tradisional Swiss( Robin MILLARD / AFP)

Jauh di ketinggian Pegunungan Alpen Swiss, sekitar seratus pemain alphorn (terompet panjang atau labrofon) berkumpul pada Minggu (23/7)  untuk mengikuti Festival Alphorn Internasional ke-22.

Beberapa ratus penonton melakukan perjalanan dengan kereta gantung atau mendaki lereng gunung untuk duduk di antara bunga liar di ketinggian 2.200 meter di atas permukaan laut dan mendengarkan para pemain top negara itu memainkan alat musik asli penduduk setempat, secara massal.

Alphorn adalah instrumen kayu lurus sepanjang sekitar 3,4 meter dengan corong berbentuk cangkir. Instrumen ini pertama kali didokumentasikan pada abad ke-16 dan konon digunakan untuk komunikasi di pegunungan, dengan suara jernih bergema melalui lembah.

"Sangat mudah untuk memainkannya tapi sulit untuk memainkannya dengan baik," jelas peserta Marcel Henchoz, 85 tahun.

Sebuah lonceng raksasa diarak ke padang rumput untuk memulai festival itu. Banyak pemain alphorn yang mengenakan kostum tradisional serta memakai topi hias. Angin pegunungan yang sejuk membawa suara terompet dan aroma keju panggang menuruni lereng.

"Suaranya bulat, lembut, seperti beludru. Musik menyelimuti jiwa kami," kata salah seorang peserta lainnya, Francoise Dillon.

Fabien Crausaz, direktur musik Swiss Alphorn Academy, mengatakan instrumen itu  awalnya digunakan untuk memperingatkan bahaya seperti serigala atau meminta bantuan jika ada hewan yang terluka.

"Anda harus menggetarkan bibir dan menopang nada dengan diafragma," katanya, menjelaskan bagaimana cara memainkan instrumen tersebut.

Dalam kompetisi/festival itu, para pemain (yang masing-masing ditandai dengan nomor) dinilai oleh empat orang juri yang disekat di dalam tenda sehingga mereka tidak tahu siapa yang bermain.

"Juri menilai berdasarkan interpretasi, musikalitas, akurasi, ritme," kata pendiri festival Antoine Devenes kepada AFP.

Selain tuan ruumah Swiss, ada sembilan peserta dari Prancis, dua Jerman, enam dari Amerika Serikat, dan satu pemain dari Kanada yang ikut ambil bagian pada festival ini Peserta termuda berusia 11 tahun, sementara sepertiga pemainnya adalah perempuan.

Juara festival ini diraih oleh Adolf Zobrist, dari Brienz di Swiss tengah. Pria berusia 58 tahun itu juga merupakan juara tahun 2016, 2019, dan 2021.

"Ini adalah hobi dan hasrat saya. Saya telah bermain alat musik ini sejak berusia 12 tahun. Ayah saya mewariskannya kepada saya," katanya. (AFP/M-3)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat