Wah, Komet Nishimura akan Terlihat di Langit Malam Akhir Pekan ini
![Wah, Komet Nishimura akan Terlihat di Langit Malam Akhir Pekan ini](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/350e025c6de722379f7124ac28e02699.jpg)
Sebuah komet bernama Nishimura yang ditemukan sebulan yang lalu dapat terlihat dengan mata telanjang akhir pekan ini. Hal ini menawarkan kesempatan sekali dalam 437 tahun kepada para penggemar astronomi untuk mengamati benda luar angkasa tersebut.
Bola batu dan es, yang ukuran pastinya masih belum diketahui, diberi nama Nishimura setelah astronom amatir Jepang Hideo Nishimura yang pertama kali melihatnya pada 11 Agustus.
“Jarang sekali komet mencapai momen puncak visibilitasnya begitu cepat setelah ditemukan,” kata Nicolas Biver, ahli astrofisika di Observatorium Paris.
“Sebagian besar ditemukan berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun sebelum mereka berada paling dekat dengan Matahari,” katanya kepada AFP.
Menurut Biver komet tersebut hanya mengorbit Matahari setiap 437 tahun. “Periode orbit yang panjang sehingga ia menghabiskan sebagian besar waktunya di bagian luar Tata Surya yang membeku.”
Saat komet mendekati Matahari dari luar angkasa, panasnya menyebabkan inti esnya berubah menjadi debu dan gas, sehingga membentuk ekor yang panjang.
Cahaya Matahari terpantul dari ekor komet ini sehingga memungkinkan kita melihat komet dari Bumi.
Nishimura yang memiliki nama ilmiah C/2023 P1 akan melintas paling dekat dengan Matahari pada 17 September.
“Jaraknya akan 33 juta kilometer (20 juta mil) dari Matahari, kurang dari seperempat jarak antara Bumi dan Matahari,” kata Biver.
Komet tersebut kemudian akan melewati Bumi tanpa membahayakan pada jarak 125 juta kilometer.
Bagi para pengamat bintang, komet ini paling mudah diamati pada hari Sabtu dan Minggu ini, khususnya di Belahan Bumi Utara.
“Yang terbaik adalah melihat langit sebelum matahari terbit, ke arah timur laut di sebelah kiri Venus, di langit cerah, bebas polusi,” saran Biver.
Orang dengan teropong kecil akan dengan mudah dapat menikmati tontonan tersebut. Tapi, jika kondisi memungkinkan, komet tersebut juga bisa terlihat dengan mata telanjang.
“Ekor komet berwarna kehijauan karena mengandung"lebih banyak gas daripada debu", kata Biver. (AFP/M-3)
Terkini Lainnya
Ini Perkembangan Nasib Dua Astronot NASA yang Terjebak di Stasiun Luar Angkasa ISS
Astropolitik dan Rivalitas Penguasaan Luar Angkasa
Peneliti BRIN Lakukan Pemantauan Sampah Antariksa
Misi Shenzhou-18 Sukses Berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Tiangong
Astronom Menemukan Bintang Lubang Hitam Terbesar di Bima Sakti
NASA Konfirmasi Serpihan Stasiun Luar Angkasa Jatuh ke Rumah Pria di Florida
Daftar 5 Komet Paling Terang hingga saat Ini
7 Fenomena Astronomi Ini Bisa Dilihat di Langit Indonesia sepanjang Juli 2024
Fakta Mengenai Asteroid Apophis dan Pendekatannya yang Memecahkan Rekor pada 2029
Ini Perbedaan Meteoroid, Meteor, dan Meteorit Menurut Ilmu Astronomi
Astronom Deteksi Ledakan Kosmik Terbesar yang Pernah Ada
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap