visitaaponce.com

Inovasi Smart Piramida Sambut Anak TK

Inovasi Smart Piramida Sambut Anak TK
Anak-anak sedang memainkan smart piramida(Dok : Nabila 'Aisya M)

Pengantar: Pada 28 dan 31 Juli, Media Indonesia bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) PP Muhammadiyah menggelar pelatihan Reporter Muda (Repmud). Sebanyak 35 siswa tingkat SMA/SMK mengikuti program ini. Setelah pelatihan, para siswa membuat berita hasil liputan masing-masing. Berikut adalah tulisan yang terpilih sebagai peringkat 3 tingkat SMA/SMK;

AWAL masuk sekolah bagi anak-anak di jenjang taman kanak-kanak (TK) kerap diwarnai tangisan atau rengekan agar orangtua tetap menemani di dalam kelas. Hal tersebut bisa dikatakan wajar lantaran anak masuk dalam lingkungan baru yang masih asing hingga membuat kurang nyaman.

Akan tetapi, kondisi tersebut tak bisa dibiarkan lama. Anak perlu dilatih kemandirian dan keberanian agar bisa semakin meningkat dan siap memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu hal yang bisa menjadi penanda anak sudah mandiri dengan kemampuan berpipsah dengan orangtua, memilih mainan sendiri serta mengerjakan kegiatan dengan sedikit atau tanpa bantuan guru.

Jika rasa mandiri tidak mulai dipupuk bisa membuat anak sulit untuk percaya diri. Sementara mandiri dan percaya diri menjadikan seorang anak tak takut mencoba hal-hal baru. Melatih kemandirian menjadi tugas bersama antara guru dan orangtua. Guru TK diharapkan memiliki kesabaran untuk menghadapi ragam kepribadian anak dan memberikan arahan bagi muridnya lantaran kemampuan beradaptasi setiap anak berbeda.

Guna menghadapi ragam kondisi dan kemampuan anak, seorang guru TK/Bustanul Athfal Aisyiyah Kunden, Kecamatan Bulu, Kabupaten Sukoharjo, Anggraini Tri Wulandari, membuat alat peraga edukatif yang diberi nama Smart Piramida. Media pembelajaran berbentuk piramida ini terdiri dari enam sisi segitiga berwarna-warni dan bisa digunakan baik bagian dalam maupun luarnya. Alat peraga edukatif ini dibuat untuk diimplementasikan dalam pembelajaran anak di dalam ruang kelas. Tujuannya agar meningkatkan kemandirian pada diri anak sejak dini dan meningkatkan keefektifan dalam mengajar serta tak membuat anak mudah bosan.

“Sisi pada setiap segitiga terdapat 1 macam permainan, jadi dengan satu media itu sudah memuat 6 permainan. Bagian luar smart piramida terdapat gambar atau lambang yang bisa diperkenalkan oleh guru pada peserta didik, kemudian sisi-sisi smart piramida bisa dibuka lalu dapat dilihat berbagai macam permainan yang langsung bisa dimainkan oleh anak,” kata Wulan di sekolah TK, Kamis (3/8) bulan lalu.

Wulan menjelaskan cara bermain smart piramida yakni anak mengelilingi media kemudian guru mengenalkan bagian luar piramida. Ketika media dibuka maka akan terlihat enam sisi bentuk segitiga dengan warna berbeda. Anak-anak kemudian memilih kegiatan sesuai keinginan dan melakukan permainan yang dipilih tersebut.

Terbuat dari Barang Bekas

Dana yang kurang memadai membuat otak Wulan berpikir dan memutuskan membuat alat peraga ini dengan bahan bekas. Ia tak mau menyerah karena baginya ini adalah inovasi sebuah media pembelajaran. Wulan pun mendapat dukungan dari keluarga untuk mengikutsertakan inovasinya pada lomba guru berprestasi. Ia pun berhasil menyabet juara 1 tingkat nasional atas inovasinya tersebut.

Wulan mengaku inovasinya tersebut juga dilandasi keinginannya membuktikan bahwa datang dari desa terpencil tak menghalangi kemampuan berpikir kreatif seseorang. Pemikiran yang kreatif mampu menciptakan karya luar biasa dan memiliki banyak manfaat.

"Sesuatu yang kecil tak bisa dipandang sebelah mata. Sesuatu itu akan menjadi besar jika ada kemauan, tekad dalam diri akan membuat hal tersebut menjadi besar," ungkapnya.

Salah seorang guru di sekolah tersebut, Emi Muntamah, mengaku permainan yang diciptakan Wulan membuat suasana belajar menjadi lebih hidup. Anak yang tadinya menangis ketika ditinggal orangtua, kini tak lagi demikian dengan adanya smart piramida. Semua aspek perkembangan siswa pun tercapai secara efisien dan efektif.

"Ini (smart piramida) sangat keren dan berguna untuk mengajar di jenjang TK. Beliau pun tak menyerah ketika terpentok persoalan dana, justru lebih banyak bereksplorasi dan membuat hal yang tak pernah terpikirkan orang lain," tutur Emi.(M-4)

Permainan Smart Piramida Mengembangkan 6 aspek dalam perkembangan anak usia dini;

1. Aspek Sosial Emosional: sikap mandiri, mengenal benar salah dan baik buruk, sikap percaya diri, dan juga kesabaran.

2. Aspek Seni: bernyanyi sebelum membuka Smart Piramida, kreasi alat musik sederhana, dan sikap estetis.

3. Aspek Bahasa: permainan kata sembunyi, menyusun huruf membentuk kata, dan bahasa reseptif.

4. Aspek Kognitif: mengenal pola ABAB, mengenal ukuran dengan menimbang, dan mengenal penjumlahan sederhana.

5. Aspek Fisik Motorik: lempar simpai, jalan berputar, meronce berbagai media, dan mengecap gambar.

6. Aspek NAM (Nilai Agama dan Moral): mengenal urutan berwudhu dan menyusun huruf hijaiyyah.(M-4)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat