visitaaponce.com

Bakso Biji Durian dan Jeli Sari Buah Harumkan Nama Indonesia

Bakso Biji Durian dan Jeli Sari Buah Harumkan Nama Indonesia
kompetisi sains(ilustrasi)

Pengantar: Pada 28 dan 31 Juli, Media Indonesia bekerja sama dengan Majelis Pendidikan Dasar Menengah dan Pendidikan Nonformal (Dikdasmen PNF) PP Muhammadiyah menggelar pelatihan Reporter Muda (Repmud). Sebanyak 35 siswa tingkat SMA/SMK mengikuti program ini. Setelah pelatihan, para siswa membuat berita hasil liputan masing-masing. Berikut adalah tulisan yang terpilih sebagai peringkat 8 tingkat SMA/SMK;

PONDOK Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang, Sumatra Barat, berhasil mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional pada ajang International STEM Exhibition, Industrial Expo, Education & Book Fair (ISEE 2022) di Penang Malaysia 14-16 Desember 2022.

ISEE 2022 mengusung tema “connecting regionally, foreseeing globally”. Dalam event ini terdapat beberapa kategori yang diperlombakan di antaranya Internet of Thing and Artificial Intelligence (IOT & AI), Invention & Innovation, 3-D Design/Creation, STEM/STEAM/STREAM project, Robotics/Smart Device/Information dan Communication Technology. Kegiatan ini diikuti lebih dari 200 sekolah dan 400 peserta tingkat SD, SMP, SMA hingga Universitas se-Asia Tenggara.

Pada kompetisi ISEE ini, Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang mengutus dua tim dengan masing-masing membawa 1 buah project. Project yang ditampilkan adalah The Jelly Glass dan Healthy Chicken Meatball From Durian Seeds (Bakso Sehat biji durian) yang beranggotakan Keyra Arumi Lubis, Haikal Agus Putra, Salwa Evina Azizah dan Diva Nurul Azkiah. Tim The Jelly Glass yang diwakili Salwa Maghfirah dan Aisya Awiwa Rasyda berhasil membawa pulang medali perunggu setelah berhasil menduduki peringkat ketiga pada kategori Robotics/Smart devices/Information and Communication. 

Mudir Pondok Pesantren Kauman Derliana mengungkapkan project yang dibawa ke Malaysia merupakan karya santri pada pembelajaran project berbasis STEM yang diadakan setiap akhir pekan tiap bulannya.

"Di Kauman kita menambahkan kata Islamic didepan kata STEM sebagai ciri khasnya. Kita juga memfasilitasi santri sesuai dengan rasa penasaranya sendiri. Sehingga selama proses pembelajaran mereka tidak merasa sedang belajar, melainkan merasa tertantang oleh rasa penasaran,” ujar Derliana.

Sementara sang pembimbing Egia Putra Penaungan menyebut event ISEE sangat bagus untuk memotivasi santri dalam meningkatkan kompetensi kreativitas terutama yang berhubungan dengan sains, teknologi, engineering dan matematika. Seiring perkembangan zaman pola dan strategi pendidikan pun ikut berubah, diberlakukannya sistem pembelajaran berbasis STEM dan nilai-nilai islami di Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang mampu menjawab kesenjangan dari kurikulum sekolah yang hanya berbasis teori dan lack creativity.

"Melalui STEM santri diharapkan mampu mengimplementasikan pengetahuan, keahlian dan kreatifitas untuk menghasilkan sebuah produk yang berdaya guna untuk mengatasi permasalahan yang temui," ungkap Egia.

Bakso dari Biji Durian

Proyek pertama yang akan dibahas yakni Healthy Chicken Meatball From Durian Seeds. Pada dasarnya, bakso ini dibuat dengan proses yang sama seperti umumnya, hanya saja bahannya menggunakan tepung biji durian, pengganti tepung terigu. Tenang, cara membuat tepungnya pun mudah loh.

Biji-biji durian yang sudah dikumpulkan dijemur selama beberapa waktu terlebih dahulu. Kemudian dibersihkan dan dihaluskan. Biji-biji yang sudah halus ini kemudian akan berbentuk seperti tepung terigu. Penggunaan tepung biji durian dalam pembuatan bakso ini tidaklah mengubah cita rasa bakso hanya sedikit mengubah warna bakso menjadi sedikit lebih gelap.

“Berbeda dengan bakso pada umunya yang menggunakan cabai atau daging lumat sebagai isian, bakso sehat biji duran ini diberikan isian daging durian didalamnya sebagai ciri khas. Bakso ini juga disajikan dalam bentuk ditusuk untuk mempermudah dalam menikmatinya. Bakso biji durian ini juga dapat disajikan dengan tambahan saus dan juga kecap," ujar pembimbing proyek Umi Irna Dusky.

Perpaduan antara tepung biji durian dan daging ayam yang khas bercit arasa gurih serta memiliki tekstur yang lembut apalagi ditambahkan isian daging durian segar di dalamnya memberikan sensasi unik dan memanjakan lidah.

Jelly dari Sari Pati Buah

Proyek selanjutnya yakni The Jelly Glass yang dapat dibuat di rumah. Bahan-bahan yang perlu disiapkan sama sebagaimana kita membuat Jelly di rumah. Hanya saja bahan baku utamanya tidak menggunakan serbuk jelly melainkan sari pati buah-buahan lokal.

“Kita menggunakan sari pati buah sebagai pengganti pengawet dan pemanis buatan agar cita rasa yang dihasilkan lebih alami dan tentunya lebih sehat,” ucap Umi Irna Dusky.

The Jelly Glass juga dapat dijadikan sebagai sebagai wadah berbagai minuman seperti kopi, teh, susu dan lain-lain. Warnanya yang bermacam-macam dan jelly yang dibuat dari 100% bahan alami menjadikannya cocok sebagai teman lengkap untuk menyantap Bakso Sehat Biji Durian.

Inspirasi terhadap proyek-proyek yang dibawa ke Penang Malaysia yaitu The Jelly Glass dan Healthy Chicken Meatball From Durian Seeds (Bakso biji durian) berangkat dari isu-isu lokal dan juga internasional. Pada pertengahan bulan Desember di Sumatra Barat tepatnya di Kayu Tanam sedang berlangsung musim durian. Akibatnya jumlah limbah kulit dan biji durian meningkat tajam. Selain itu konflik politik antara Rusia dan Ukraina kala itu mulai membuat kekhawatiran di tengah masyarakat karena Rusia adalah pengekspor gandum terbesar bagi Indonesia. Selain itu sebagai upaya pengurangan limbah plastik yang telah lama menghantui masyarakat.

Kedua project yang dibawa berkompetisi ini merupakan hasil dari program ISTEM di Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang.

”Sebetulnya ISTEM ini sudah ada lama di dunia. Akan tetapi orang-orang Amerika dan Eropa lebih mengenalnya dengan STEM maka sebagai penyesuaian terhadap kurikulum pondok dilahirkan ISTEM yaitu Islamic Sains Technology and Mathematic,” ujar Mudir Derliana.

ISTEM di Pontren Kauman merupakan implementasi dari kurikulum Merdeka yang diintegrasikan dengan kurikulum pondok. Di era digital saat ini teknologi adalah kompenen utama terkait permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat. Dengan adanya ISTEM, para santri dituntut untuk menjawab berbagai isu dan permasalahan dengan prinsip STEM dan dasar islam yang kuat. Mudir kauman tersebut juga mengatakan ISTEM ini dapat menjadi brand dan ciri khas bagi Pontren Kauman.

Sementara itu, Egia yang juga merupakan Wakil Kesantrin dan pembimbing dalam kompetisi ISEE mempunyai harapan ISTEM membuat generasi muda khususnya santri bisa menjawab dan menyelesaikan berbagai masalah di masa mendatang. Karena ISTEM sudah diintegrasikan dengan semua bidang kehidupan yang menjadi masalah utama saat ini. Selain itu santri-santri ini juga dapat berinovasi dengan berbagai hal terkait teknologi dengan dasar islam yang kuat.

Saat ini Pondok Pesantren Kauman Muhammadiyah Padang Panjang masih terus meningkatkan penerapan ISTEM. Seperti pada bulan Agustus, minggu project akan kembali dilaksanakan, selain itu kemampuan para guru terhadap ISTEM ini terus ditingkatkan setiap harinya.(M-4)

Opini Muda:

Fiero Tristan AN (16)
11 Jurusan IPA
MAS Kuliyatatull Mubalighien

“Kami merasa sangat bangga atas perolehan juara 3 di kompetisi ISEE tingkat Internasional di Penang, Malaysia. Kemenangan kemarin tentu tidak membuat kami puas hati. Kami berharap kompetisi kemarin dapat menjadi batu loncatan terhadap kompetisi-kompetisi lain nantinya.”

Arief Budiman (16)
11 Jurusan IPK
MAS Kuliyatatull Mubalighien

“Dari kompetisi Penang Malaysia, kita belajar bahwa hal-hal yang kita anggap kecil dan remeh dapat sangat berguna dan memiliki impact yang besar terhadap kehidupan sekitar. Jelly Glass yang kita anggap remeh ini ternyata dapat menjadi salah satu sarana dalam meminimalisir penggunaan plastik”(M-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat