visitaaponce.com

Eks Karyawan TikTok Luncurkan Canopy, Medsos Baru Khusus Akun Anonim

Eks Karyawan TikTok Luncurkan Canopy, Medsos Baru Khusus Akun Anonim
Media Sosial baru khusus akun anomim, Canopy.(Techcrunch)

EKS karyawan TikTok Ayomi Samaraweera mendirikan media sosial baru bernama Canopy. Canopy merupakan aplikasi jejaring sosial peer-to-peer baru bagi para pembuat konten untuk saling terhubung, mengumpulkan informasi, dan menumpahkan buah pikiran mereka. Samaraweera menyatakan telah meluncurkan program percontohan Canopy dan merekrut 1.000 pemengaruh.

Untuk mendapatkan akses awal, para kreator dapat mendaftar di situs web Canopy. Saat ini ada 1.200 orang yang masuk dalam daftar tunggu.

"Canopy berharap program ini akan membantu membangun massa kritis pada platform di ceruk konten inti kami, yakni kecantikan, fesyen, dan gaya hidup," kata Samaraweera, pendiri dan CEO Canopy, dilansir TechCrunch, Selasa (10/10).

Baca juga: TikTok Shop Dihapus, Konsumen Merasa Bosan

Selain uji coba, Canopy akan menguji tiga jalur monetisasi potensial, termasuk layanan berlangganan bulanan yang menawarkan sumber daya pendidikan seperti seri webinar, acara tatap muka, dan grup akuntabilitas. Canopy juga akan bereksperimen dengan pasar riset yang menghubungkan jenama dengan para kreator.

Canopy terbuka untuk semua jenis kreator, seperti budaya pop, game, makanan, atau bahkan mereka yang memposting konten dewasa. Namun, Canopy menargetkan kreator kecantikan, fesyen, dan gaya hidup karena menurut mereka adalah ceruk konten yang memiliki potensi penghasilan dan daya beli tertinggi.

Canopy menerima influencer dari sebagian besar platform utama, termasuk TikTok, Instagram, YouTube, Twitch, Facebook, OnlyFans, Pinterest, LinkedIn, dan Snapchat. Saat ini, jumlah pengikut yang dibutuhkan untuk bergabung dengan Canopy adalah antara 1.000 hingga 100.000. Namun, ini akan terbuka untuk semua kreator di masa depan.

Baca juga: Meta Wacanakan Biaya Berlangganan agar Facebook dan Instagram di Eropa Bebas Iklan 

Canopy memiliki fitur-fitur serupa dengan aplikasi jejaring sosial, yakni posting, komentar, suka, profil, dan sebagainya. Pengguna juga dapat bergabung dengan grup yang berfokus pada topik tertentu, seperti kemitraan merek, transparansi pembayaran, berita industri, kesehatan mental, acara dan pemrograman, peluang monetisasi, algoritma platform, agensi bakat, dan banyak lagi.

Semua pengguna bersifat anonim di Canopy dengan harapan dapat menciptakan ruang yang aman bagi para kreator untuk berbagi rasa frustasi mereka tentang industri ini dan mengajukan pertanyaan tanpa takut dihakimi.

Ketika berbicara dengan para kreator, Samaraweera menemukan bahwa pengguna menyukai anonimitas, karena mereka tidak ingin merusak karier mereka sendiri atau mengecewakan siapa pun. Mereke bebas ingin berbagi pengalaman buruk dengan sebuah jenama atau memperingatkan orang lain tentang potensi penipuan.

Akan tetapi, aplikasi ini juga memiliki cabang/kelompok yang disebut "Creator Collabs" di mana para kreator dapat lebih terbuka tentang identitas mereka dan mengatur pertemuan langsung. Canopy juga berencana untuk memperkenalkan fitur toggle pada akhir Oktober, yang memungkinkan para kreator untuk memilih antara tetap anonim atau mengungkapkan nama asli mereka.

Canopy didukung oleh Hustle Fund VC, pendiri Jellysmack dan Sean Atkins, Presiden Jellysmack. Selain itu, Canopy baru saja diterima di Techstars Seattle. Secara keseluruhan, Canopy telah menghimpun investor sebesar $240.000 atau Rp3,7 miliar.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat