visitaaponce.com

24 Seniman Asia Pasifik Berpameran di Museum Macan

24 Seniman Asia Pasifik Berpameran di Museum Macan
Poster pameran Voice of Reason di Museum Macan Jakarta.(Museum Macan)

VOICE Against Reason, pameran bersama yang melibatkan 24 perupa lintas Asia Pasifik, di antaranya Australia, Bangladesh, India, Indonesia, Jepang, Singapura, Thailand dan Vietnam akan berlangsung di Museum Macan mulai 18 November. Pameran ini akan menghadirkan karya-karya komisi terbaru, proyek terkini dari perupa ternama, dan karya-karya kontemporer yang mengangkat dialog sejarah seni dari periode modern Indonesia.

Karya-karya yang akan ditampilkan di antaranya dari para perupa Bagus Pandega, Nadiah Bamadhaj, Chang En Man, Heman Chong, Griya Seni Hj. Kustiyah Edhi Sunarso, Hyphen—, Tom Nicholson dan Ary "Jimged" Sendy, Aufa R. Triangga, Nasikin Ahmad, Emiria Soenassa, Galih Johar, Shilpa Gupta, I Ketut Muja, I Wayan Jana, Ika Arista, Jumaadi, Khadim Ali, Meiro Koizumi, Natasha Tontey, Tuan Andrew Nguyen, Mumtaz Khan Chopan, Ali Froghi, dan Hassan Ati, Rega Ayundya Putri, S. Sudjojono, Khaled Sabsabi, Kamruzzaman Shadhin, Sikarnt Skoolisariyaporn, Amin Taasha, dan The Shadow Factory.

Baca juga: KarnavALL Batik Nusantara Disajikan Pullman Jakarta Central Park x Batik Chic

Pameran Voice Against Reason menggali pertanyaan apa makna dari bersuara atau berpendapat. Pameran ini merajut realitas yang sementara dan rapuh, yang terhubung dengan narasi-narasi pribadi, konteks sejarah, dan tema-tema politik, serta geografi, melalui sudut para perupa kontemporer terkemuka.

Lebih dari sekadar pameran, Voice Against Reason adalah proyek yang dilengkapi dengan rangkaian diskusi, program kuliah terbuka, dan program-program publik. Rangkaian acara ini direncanakan akan berlangsung sepanjang periode pameran, serta dirancang untuk memperdalam keterlibatan audiens dengan karya seni dan tema-tema yang digagas, dan diselenggarakan oleh tim kuratorial dan edukasi Museum Macan, dengan dukungan ko-kuratorial dari Putra Hidayatullah dan Rizki Lazuardi.

Baca juga: Belajar Sejarah Islam di Pameran Replika Benda Zaman Nabi Muhammad

“Voice Against Reason menghadirkan deretan perupa terkemuka dari seluruh Asia. Pameran ini dimulai dari gagasan perupa membantu kita dalam menyuarakan dan memberi bentuk pada isu-isu dan ide-ide yang terkadang bergolak di bawah permukaan, atau yang mungkin berlawanan dengan arus,” ujar Direktur Museum Macan, Aaron Seeto, dalam siaran pers yang diterima Media Indonesia, Rabu, (11/10).

Aaron mengatakan di masa ini, di mana teknologi terkadang dapat menimbulkan konformitas, atau penulisan sejarah yang menyamarkan pengalaman individu dan pribadi yang berbeda, berbicara atau mengungkapkan pendapat adalah hal yang penting agar kita dapat melihat lingkungan sekitar dengan cara yang lebih kritis.

Selama lebih dari 12 bulan, Macan bekerja sama dengan para perupa dalam mengembangkan dan mengkomisi sejumlah karya baru berupa instalasi, video, dan performans, yang akan dipamerkan bersamaan dengan karya-karya besar oleh para perupa dari seluruh regional Asia.

Seeto melanjutkan, Voice Against Reason digagas tidak hanya sebagai pameran, tetapi sebagai wadah keterlibatan yang dinamis antara perupa, karya, dan pengunjung, yang diaktivasi melalui wicara, kuliah umum, dan presentasi selama periode pameran berlangsung.

Pameran Voice Against Reason akan berlangsung pada 18 November 2023–14 April 2024.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat