Ini Posisi Tidur Terbaik saat Asam Lambung Naik, Bantu Kurangi Nyeri dan Sesak
![Ini Posisi Tidur Terbaik saat Asam Lambung Naik, Bantu Kurangi Nyeri dan Sesak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/eb16fa1cc4bebc00b6d2d75c9c39fbd9.jpg)
SEIRING dengan aktivitas asam lambung yang meningkat, banyak individu mengalami tantangan untuk meraih tidur nyaman di malam hari. Meskipun asam lambung memiliki peran utama dalam proses pencernaan, ketika naik ke kerongkongan, hal ini dapat menimbulkan gejala yang kurang menyenangkan, seperti sensasi terbakar di dada (heartburn), mual, hingga sesak napas.
Menjaga keseimbangan asam lambung di dalam perut adalah kunci utama untuk mengatasi gejala refluks asam yang terutama terjadi pada malam hari. Salah satu langkah penting yang dapat diambil untuk mencapai hal ini adalah dengan memilih posisi tidur yang tepat. Pilihan posisi tidur yang kurang tepat dapat meningkatkan risiko asam lambung naik ke kerongkongan, sehingga menciptakan ketidaknyamanan yang bisa mengganggu tidur.
Dalam upaya mencari solusi untuk meningkatkan kenyamanan tidur malam, ada beberapa tips yang bisa diikuti, seperti pembahasan di bawah ini.
Apa itu Asam Lambung?
Penyakit asam lambung, juga dikenal sebagai Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), adalah kondisi kesehatan di mana asam lambung naik ke dalam esofagus atau kerongkongan. Hal ini terjadi ketika otot sfingter esofagus bagian bawah, yang seharusnya berfungsi sebagai pintu pengatur aliran makanan dan cairan ke perut, mengalami relaksasi yang berlebihan atau pelemahan. Kondisi ini dapat menimbulkan berbagai gejala, termasuk rasa nyeri pada ulu hati, sensasi terbakar di dada (heartburn), dan gejala lainnya yang berkaitan dengan daerah dada bagian bawah dan perut.
Penderita GERD umumnya mengalami refluks asam yang ringan setidaknya dua kali seminggu, sementara kasus yang lebih parah dapat menimbulkan gangguan setidaknya sekali seminggu. Gejala ini dapat sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan kualitas hidup seseorang.
Oleh karena itu, penanganan GERD melibatkan pemahaman dan pengelolaan gejala melalui perubahan gaya hidup serta penggunaan obat-obatan. Penderita perlu mengetahui cara mengatasi refluks asam, seperti menghindari makanan atau minuman yang dapat merangsang produksi asam lambung, mengontrol berat badan, dan meninggikan kepala saat tidur.
Baca juga: Universitas di Jepang Kembangkan AI untuk Obat Asam Lambung
Penyebab Asam Lambung
Saat seseorang menelan makanan atau minuman, sfingter esofagus bagian bawah harusnya menutup rapat untuk mencegah asam lambung naik kembali ke kerongkongan. Namun, jika otot ini mengendur atau mengalami gangguan, asam lambung dapat naik kembali, menyebabkan iritasi dan peradangan.
Salah satu penyebab umum GERD adalah hernia hiatus. Hernia ini terjadi ketika bagian atas perut dan sfingter esofagus bergerak di atas diafragma, otot pembatas antara perut dan dada. Normalnya, diafragma membantu menjaga asam tetap di perut. Namun, dengan adanya hernia hiatus, mekanisme ini terganggu, dan asam dapat naik ke kerongkongan, menciptakan kondisi yang memicu gejala GERD.
Selain hernia hiatus, faktor risiko lain yang dapat menyebabkan GERD termasuk obesitas, kehamilan, konsumsi makanan pedas atau berlemak, serta kebiasaan merokok. Memahami penyebab dan faktor risiko ini penting untuk menyusun strategi pengelolaan yang efektif dan pencegahan penyakit asam lambung.
Posisi Tidur yang Aman saat Asam Lambung
1. Menjauhi Posisi Tidur Dengan Tubuh Terlentang
Dalam mengelola gejala naiknya asam lambung, sebaiknya kita menghindari tidur dalam posisi terlentang. Hal ini disebabkan karena tidur dengan posisi terlentang dapat menimbulkan tekanan ekstra pada bagian perut, yang pada gilirannya mendorong asam lambung untuk naik ke kerongkongan. Dalam konteks ini, perlu diingat bahwa posisi tidur ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap memburuknya gejala yang sedang kita alami.
2. Menempatkan Tubuh dalam Posisi Miring ke Arah Kiri
Bagi mereka yang mengalami keluhan asam lambung terutama di malam hari, mencoba posisi tidur dengan tubuh menghadap ke samping kiri dapat menjadi solusi yang bermanfaat. Penyelidikan menunjukkan bahwa tidur dalam posisi ini dapat membantu mencegah isi lambung naik ke kerongkongan. Sebaliknya, penderita penyakit asam lambung disarankan untuk menghindari posisi tidur yang menghadap ke kanan. Penelitian menunjukkan bahwa posisi ini dapat membuat otot sfingter lambung menjadi lebih santai, meningkatkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan.
Untuk meningkatkan kenyamanan tidur dan mengurangi risiko nyeri, penderita juga dapat mencoba menempatkan bantal di antara kaki bagian bawah. Tindakan ini bertujuan untuk menyelaraskan punggung, membantu menjaga postur tubuh yang baik, dan mengurangi potensi nyeri pada bagian bawah punggung. Dengan begitu, pendekatan ini tidak hanya dapat membantu mengatasi gejala, tetapi juga meningkatkan kualitas tidur dan kesejahteraan umum.
3. Meninggikan Posisi Kepala untuk Mengatasi Naiknya Asam Lambung
Pentingnya mengelola posisi tidur untuk mengurangi gejala asam lambung melibatkan strategi yang lebih spesifik, salah satunya adalah dengan meninggikan posisi kepala saat berbaring. Tindakan ini dapat dilakukan dengan menggunakan bantal sebagai penyangga dari bagian pinggang hingga kepala. Meninggikan kepala saat berbaring bukan hanya sekadar tindakan mekanis, tetapi juga dapat memberikan manfaat signifikan dalam mengatasi masalah refluks asam.
Meninggikan posisi kepala secara bertahap membentuk sudut yang dapat membantu mengurangi tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah. Sfingter ini memiliki peran krusial dalam menjaga agar asam lambung tetap di perut dan tidak naik ke kerongkongan. Dengan memberikan dukungan ekstra pada bagian kepala, kita dapat menciptakan posisi tidur yang lebih optimal untuk menghambat naiknya asam lambung.
Selain mencegah asam lambung naik ke kerongkongan, meninggikan posisi kepala juga dapat mengurangi risiko makanan yang berada di perut untuk naik kembali ke kerongkongan. Ini karena gravitasi membantu menjaga agar isi lambung tetap di tempatnya, mengurangi kemungkinan refluks yang dapat menyebabkan gejala tidak nyaman.
Baca juga: Cara Mengatasi Asam Lambung Naik Tanpa Obat
Tips Menjaga Kenyamanan Saat Asam Lambung Naik
1. Pakaian Tidur yang Longgar
Pilihlah pakaian tidur yang longgar untuk menghindari tekanan berlebih pada perut, yang dapat menjadi pemicu naiknya asam lambung. Pakaian yang terlalu ketat dapat meningkatkan risiko refluks asam pada malam hari.
2. Hindari Makan Sebelum Tidur
Untuk penderita asam lambung, disarankan untuk menjauhi makan setidaknya tiga jam sebelum tidur. Hal ini disebabkan karena proses pencernaan makanan membutuhkan waktu yang lebih lama, dan tidur setelah makan malam dapat mengakibatkan makanan naik kembali ke kerongkongan. Dengan menghindari makan sebelum tidur, risiko refluks asam dapat berkurang.
3. Ciptakan Suasana Tidur yang Nyaman
Selain memperhatikan posisi tidur, penting untuk menciptakan suasana tidur yang nyaman. Ini melibatkan pemilihan bantal dan selimut yang sesuai dengan preferensi pribadi serta menciptakan lingkungan tidur yang tenang dan gelap. Suasana yang nyaman dapat meningkatkan kualitas tidur dan membantu mengelola gejala asam lambung.
4. Kelola Stres dengan Bijak
Stres dapat menjadi pemicu naiknya asam lambung karena perubahan hormonal yang memicu produksi asam lambung. Oleh karena itu, manajemen stres sangat penting. Teknik relaksasi seperti meditasi, olahraga ringan, atau aktivitas yang memberikan kesenangan dapat membantu mengurangi tingkat stres dan meminimalkan risiko naiknya asam lambung.
Dengan menggabungkan perubahan posisi tidur dan tips-tips di atas, diharapkan dapat menciptakan lingkungan tidur yang lebih kondusif dan mengurangi gejala refluks asam. Simak informasi lebih lanjut untuk mendapatkan wawasan dan saran yang lebih komprehensif terkait manajemen asam lambung pada malam hari.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Apa itu Asam Lambung?
Penyebab Asam Lambung
Posisi Tidur yang Aman saat Asam Lambung
Tips Menjaga Kenyamanan Saat Asam Lambung Naik
Apakah Sindrom IBS pada Anak? Kenali Cara Meredakannya
Tantangan Orang Tua Atur Pola Makan Anak untuk Kesehatan
4 Penyebab Feses Berwarna Hitam dan Cara Mengatasinya
Pastikan Pencernaan Anak Anda Sehat Agar Tumbuh Kembangnya Optimal
Menkes Sebut Pemudik Rentan 3 Masalah Kesehatan
Ini Pentingnya Probiotik untuk Menjaga Kesehatan Pencernaan Saat Berpuasa
Avrist Assurance Gelar health Talk Hadirkan Komika Ridwan Remin dan Pukovisa Prawiroharjo
Ajarkan Anak Cara Tidur Berkualitas, Ada Tiga Tahapan
6 Rekomendasi Minuman Penghancur Lemak saat Tidur
9 Pose Yoga Jika Dilakukan Rutin Tiap Malam Tingkatkan Kualitas Tidur
Waspada Microsleep, Gejala Tidur Beberapa Detik
Jemaah Haji Disarankan tidak Menyentuh Mata dan Hidung, Mengapa?
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap