Impor dari Australia Mahal, Mendag Cari Daging Sapi Negara Lain
![Impor dari Australia Mahal, Mendag Cari Daging Sapi Negara Lain](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/01/2db3fabceb42d810f291fc5332f6dd4c.jpg)
KEMENTERIAN Perdagangan berkomitmen menjaga stok dagang sapi saat puasa dan Hari Raya Lebaran 2021. Impor daging dari Australia saat ini diketahui harganya sedang mahal.
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyebutkan dari sebelumnya harga daging sapi impor di kisaran US$2,5 hingga US$2,8 per 1 kilogram kini menjadi US$3,8 per kilogram.
"Australia memang menjadi mitra utama kita untuk (daging) sapi. Namun, Australia sekarang menahan laju ekspor mereka. Saya sudah memerintahkan BUMN intervensi sapi ini, untuk memastikan saat Hari Raya dan puasa ini aman," ujar Lutfi dalam Konferensi Pers Trade Outlook 2021 secara virtual, Jumat (29/1).
Mendag juga mengatakan, pihaknya bakal mencari alternatif, selain impor dari Australia. Meski tidak menyebutkan negara yang bakal dibidik untuk memenuhi kebutuhan pangan tersebut, Lutfi memastikan bakal mencari harga dagang sapi impor yang tidak melambung tinggi.
Dia menyinggung yang dilakukan pemerintah Australia terkait tingginya harga daging sapi dianggap tidak sehat dalam perdagangan. Akibatnya, kenaikan harga daging sapi di Indonesia mencapai Rp130.000/kg pembelian sapi bakalan.
"Harga tersebut sudah tidak sehat. Tapi kami pasti mencari alternatif lain untuk mendapatkan suplai sapi yang baik dengan harga kompetitif. Alternatif itu kami lagi godok di dalam. Biarkan kami bekerja," pungkas Lutfi.
Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) menyebutkan impor daging sapi bakalan akan datang pada Februari 2021. Salah satu negara yang diincar ialah Meksiko. Upaya impor tersebut untuk menjaga stabilitas harga dan kecukupan ketersediaan sapi siap potong.
Pada Februari besok, total rencana impornya sendiri sebanyak 281.867 ton terdiri dari sapi bakalan setara daging dan daging beku. "Importir akan diizinkan melakukan impor sapi dari negara Meksiko," kata Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementan Syamsul Maarif pada (24/1). (OL-14)
Terkini Lainnya
Puluhan Warga Asing Diduga Imigran Gelap Terdampar di Pantai Tegalbuleud
Timnas Tetap Berpeluang, meski tidak Semudah yang Dibayangkan
Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia: Indonesia Masuk Grup C Bersama Jepang
Pendiri WikiLeaks Julian Assange Pulang ke Australia sebagai Pria Bebas Setelah 12 Tahun
Kabupaten Bandung Raih 3 Penghargaan dari Pemerintah Australia
Populasi Greater Sydney Meningkat, Hunian Mixed-use Jadi Trend
Kebijakan Bea Masuk Antidumping Segera Diterbitkan
PT Joowon Tech Indonesia Mengantongi Izin Gudang Berikat dari Bea Cukai Banten
Cegah Barang Ilegal, Kebijakan Bea Masuk 200% Perlu Diikuti Penegakan Hukum
Asosiasi Dorong Pemerintah Setop Impor TPT dari Tiongkok
Ini Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Sektor Industri
Kambing Perah, Jurus Baru Dukung Persusuan Nasional
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap