Bulog Pangan Bukan Hanya Perkara Beras
![Bulog: Pangan Bukan Hanya Perkara Beras](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/05/bfc45e1fcb2f5bff36ceb2401b6a3723.jpg)
INDONESIA dianugerahi kekayaan alam yang melimpah dan tiap jengkal tanahnya dapat dioptimalkan untuk kebutuhan pangan. Oleh karena itu, diversifikasi pangan merupakan hal penting untuk dilakukan.
Pangan tidak hanya menyangkut beras, seperti yang selama ini kerap diributkan. Komoditas lain seperti jagung, kentang, ubi dan singkong, juga merupakan pangan pokok yang dapat dikonsumsi masyarakat.
"Sekarang kita melihat pangan ini hanya dari satu sisi saja, yaitu beras," ujar Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam Indonesia Food Summit 2021 yang digelar oleh Media Group News, Selasa (25/5).
Baca juga: Stok Beras Melimpah, Dirut Bulog: Tidak Perlu Impor Beras
"Padahal, pangan itu banyak sekali. Seperti, jagung, ubi, singkong dan kentang. Sekarang menjadi budaya kalau belum makan beras, ya belum makan. Itu masalah. Kita sebenarnya jangan ketergantungan dengan beras" imbuh Buwas, sapaan akrabnya.
Sejatinya, lanjut dia, Bulog memiliki fungsi tiga pilar, yakni menjaga ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan dan stabilisasi harga. Artinya, perseroan harus memonitor dinamika di lapangan guna memastikan terwujudnya tiga pilar.
"Segala yang bisa kita lakukan, ya kita lakukan, agar tiga pilar bisa terjadi. Kalau saya lihat data BPS, sebenarnya kita sudah cukup, bahkan surplus. Hanya bagaimana mengaturnya, bagaimana petani ini tidak terus saat panen harganya jatuh. Di kala tidak panen, harganya melambung. Ini harus diatur," jelasnya.
Baca juga: Ada Silpa Rp254 Triliun, Kemenkeu: Kas Pemerintah Aman
Munculnya polemik dan permasalahan soal pangan di Tanah Air cenderung disebabkan pemain di lapangan. Padahal, lanjut Budi, jika berkaca dari negara maju yang mengatur segala urusan tentang pangan, persoalan musiman tidak akan terjadi.
"Di negara-negara kuat, pangan itu diatur oleh negara. Jadi, tidak seperti (Indonesia) hari ini yang tidak dikuasai negara. Justru dimainkan oleh kelompok tertentu yang bisa mengatur pangan," tukas Buwas.
Dia memastikan pihaknya siap menjalankan penugasan yang diberikan negara. Optimalisais peran Bulog diharapkan mengikis peluang masuknya orang atau kelompok yang kerap mengganggu pangan nasional.(OL-11)
Terkini Lainnya
Bulog Indramayu Pastikan Persediaan Beras Aman
Kepala Bapanas dan Kabulog Bulog Dilaporkan ke KPK Imbas Demurrage Beras
Rencana Bulog Akuisisi Perusahaan Beras Kamboja Diapresiasi
KPK Siap Turun Tangan Dalami Denda Beras Bulog Rp350 M
KPK Siap Turun Tangan Dalami Persoalan Demurrage Beras Bulog
Soal Demurrage Beras Impor, Pakar Hukum: KPK Harus Periksa Bapanas dan Bulog
Rumah Zakat dan Cppetindo Bagikan Bantuan Pangan ke Keluarga Prasejahtera
Pemerintah Dinilai tidak Serius Tangani Urusan Pangan
Resmikan Bendungan Pamukkulu, Presiden Jokowi: Upaya Meningkatkan Ketahanan Air di Sulsel
Ketahanan Pangan Hadapi Tantangan Perubahan Iklim
Kadar Bromat Jangan Melebihi Ambang Batas
Badan POM-BRIN Kaji Pemanfaatan AI untuk Pengawasan Pangan Olahan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap