visitaaponce.com

Pertamina Resmi Kelola Lapangan Minyak Bumi Blok Rokan

Pertamina Resmi Kelola Lapangan Minyak Bumi Blok Rokan
Seorang bocah melintas di dekat stasiun pemanas pompa Blok Rokan areal kerja Rantau Bais Rokan Hilir, Riau.(ANTARA/Aswaddy Hamid)

PT Pertamina Hulu Rokan, Senin (9/8), resmi menjadi perusahaan pengelola lapangan minyak bumi di Blok Rokan, Provinsi Riau, mengukir sejarah baru dalam alih kelola tambang minyak bumi di Indonesia.

Terhitung sejak Senin (9/8) pukul 00.01 WIB, operasional wilayah kerja itu beralih dari sebelumnya dikelola PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) kepada Pertamina Hulu Rokan, yang merupakan anak usaha PT Pertamina (Persero).

"Ini merupakan momen yang sangat bersejarah untuk kita semua, momen kebanggaan untuk kita semua, saat Blok Rokan, hari ini, resmi dikelola
Pertamina, yang tentunya ini akan menunjang ketahanan energi nasional," kata Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dalam sambutan virtual pada acara Alih Kelola Wilayah Kerja Rokan, Senin (9/8) dini hari.

Baca juga: Chevron Pamit dari Blok Rokan Riau

Nicke menyampaikan, Pertamina berkomitmen menjalankan amanah tersebut demi kepentingan bangsa dan negara Indonesia mengingat Blok Rokan berkontribusi 24% bagi produksi minyak dan gas nasional.

Menurutnya, pengelolaan Blok Rokan oleh Pertamina, sebagai perusahaan BUMN, akan memberikan manfaat yang lebih luas bagi negara baik dari sisi
pengelolaan maupun penerimaan negara, sekaligus memperkuat posisi Pertamina melalui Pertamina Hulu Rokan yang akan berperan menjadi lokomotif pembangunan dan perekonomian nasional.

"Tidak hanya itu, Pertamina juga memiliki amanah lain untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai produksi minyak mentah 1 juta barel per hari pada 2030," ujar Nicke.

Setelah dilepaskan Chevron Pasific Indonesia, Pertamina Hulu Rokan kini resmi mengambil alih pengelolaan tambang migas tertua di bumi Lancang Kuning tersebut selama 20 tahun ke depan.

Perpindahan alih kelola itu sesuai dengan amanat yang dikeluarkan pemerintah melalui Menteri ESDM pada 2018.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan upaya alih kelola telah berlangsung sejak dua tahun lalu. Dia bersyukur proses alih kelola dapat berjalan dengan baik dan lancar

"Ini merupakan hal penting bagi bangsa dan negara mengingat Wilayah Kerja Rokan saat ini masih mendukung 24% produksi nasional dan diharapkan tetap menjadi wilayah kerja andalan Indonesia," ucap Dwi.

Salah satu usaha SKK Migas untuk mengawal alih kelola Blok Rokan adalah menginisiasi Head of Agreement (HoA) yang menjamin investasi Chevron Pasific Indonesia pada akhir masa kontrak.

Hasilnya, sejak perjanjian ditandatangani pada 29 September 2020 hingga 8 Agustus 2021, telah dilakukan pengeboran 103 sumur pengembangan.

Selain pengeboran, SKK Migas juga mengawal delapan isu lain yang menjadi kunci sukses alih kelola, yaitu migrasi data dan operasional, pengadaan chemical EOR, manajemen kontrak-kontrak pendukung kegiatan operasi, pengadaan listrik, tenaga kerja, pengalihan teknologi informasi, perizinan dan prosedur operasi serta pengelolaan lingkungan.

Menteri ESDM Arifin Tasrif, dalam arahannya, mengatakan alih kelola Blok Rokan merupakan salah satu tonggak sejarah industri hulu migas di Indonesia.  

Dia berharap Pertamina Hulu Rokan dapat meneruskan dan mengembangkan keberhasilan yang telah dicapai Chevron Pasific Indonesia dalam mengelola wilayah kerja minyak bumi tersebut.

"Sejak pertama kali diproduksikan pada 1951 hingga 2021, wilayah kerja Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategis yang telah menghasilkan 11,69 miliar barel minyak," ujar Arifin. (Ant/OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat