Luncurkan Logo Baru, Kemenkop UKM Gagas Transformasi Koperasi dan UMKM
KEMENTERIAN Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) mencanangkan gerakan baru untuk melakukan percepatan koperasi modern dan UMKM naik kelas, yang disebut dengan Ekosistem untuk Transformasi Koperasi dan UMKM.
Gerakan baru ini ditandai dengan peluncuran logo baru Kementerian Koperasi dan UKM.
“Saya ingin menyampaikan, bahwa untuk menjadikan Koperasi Modern dan UMKM Naik Kelas, maka kita sebagai pemangku utama kepentingan itu, harus terlebih dahulu membangun pola pikir yang modern, yaitu pola pikir yang mampu merancang ekosistem terbaik untuk Koperasi dan UMKM masa depan,” ungkap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dilansir dari keterangan resmi, Selasa (28/9).
Selama setahun lebih, pandemi mendorong pelaku koperasi dan UMKM untuk beradaptasi dan bertransformasi. Tidak hanya bertahan, namun juga mematangkan diri dan mempersiapkan UMKM menghadapi tantangan di masa depan.
Selama setahun lebih ini pula, seluruh karyawan dan karyawati Kemenkop UKM beserta Badan Layanan Umum (BLU) di bawah pimpinan Menkop UKM Teten Masduki telah bekerja keras, bekerja cerdas, serta bekerja tuntas, membuktikan komitmen untuk membantu dan mendukung sebanyak-banyaknya pelaku koperasi dan UMKM Indonesia bertahan, bangkit, serta pulih.
Ekosistem ini merupakan perwujudan dari logo baru Kemenkop dan UKM yang menjadi simbol visi masa depan dan kemajuan yang modern.
Rancangan masa depan dengan sebuah landscape baru melalui kekuatan sumber daya bangsa yakni future mobility, future food, future fashion, future craft dan lainnya.
“Melalui simbol kemajuan yang modern, mari bersama-sama kita bangun Ekosistem untuk Transformasi Koperasi dan UMKM masa depan,” kata Teten.
Logo ini menurut Teten diluncurkan untuk menandai tranformasi UMKM masa depan, yang berbasis kreativitas dan inovasi teknologi. Ini bukan hanya sekadar logo. Kemenkop UKM juga mengubah banyak hal, mulai dari tata kelola, hingga cara kerja yang berbasis pada ekosistem.
“Mudah-mudahn nanti UMKM dengan semangat baru dan logo baru, ada spirit, motivasi, dan inovasi baru. Mudah-mudahan UMKM bisa menjadi betul-betul tulang punggung ekonomi nasional dan lebih punya daya saing," ucap Teten.
"Tulang punggung ekonomi nasional bukan hanya ketika krisis tapi juga penopang ekonomi nasional. Untuk itu produknya harus punya daya saing dan inovasi harus terus dilakukan,” tegasnya.
Teten menuturkan, Kemenkop UKM dalam ekosistem baru akan terus adaptif dan berinovasi dalam berbagai program dan kebijakan dengan melakukan perubahan-perubahan yang berorientasi pada kepentingan publik.
"Untuk itu, sudah menjadi kewajiban melakukan kolaborasi serta kerja sama yang dinamis dan terkoneksi antarekosistem lintas-kementerian, komunitas, profesional, insan koperasi, pelaku UMKM, serta masyarakat," jelasnya.
Berbagai program prioritas telah dilakukan Kemenkop UKM untuk mewujudkan kebijakan dan regulasi yang tepat, terukur, dan akuntabel. Antara lain, mendorong terwujudnya Basis Data Tunggal KUMKM serta melakukan kemitraan dan kolaborasi dengan BUMN melalui peningkatan peran koperasi dan UMKM dalam rantai pasok global (global value chain) dan berorientasi ekspor.
“Seluruh organ Kementerian Koperasi dan UKM bekerja bak sebuah rantai yang saling terpaut, menjadi sebuah ekosistem yang bergerak bersama untuk mencapai tujuan,” ujar Teten.
Penciptaan wirausaha muda produktif merupakan program prioritas yang dijalankan melalui ekosistem kewirausahaan yang terintegrasi dengan model pelatihan, pendampingan, dan inkubator wirausaha. Hal ini juga didukung melalui Smesco Indonesia, sebagai Center of Excellence untuk melahirkan UKM Masa Depan.
Smesco Indonesia juga telah mewujudkan inisiatif terbaru untuk solusi logistik bagi pelaku UMKM dalam hal pendistribusian produk melalui Smesco Fulfillment Center (SFC) dan Smesco Indonesia Retail Network (SIREN). Smesco juga menyediakan layanan usaha lain yakni Pusat KUR BRI, BNI Xpora, Pusat Wastra Nusantara, Apindo UMKM Akademi, Smesco Labo, dan Sky Eat Cloud Kitchen.
Untuk tercapainya koperasi modern dilaksanakan melalui korporatisasi pangan, Factory Sharing, Koperasi Multi Pihak dan Penguatan kelembagaan serta usaha anggota koperasi melalui strategi amalgamasi serta dukungan pembiayaan melalui LPDB-KUMKM dengan menyalurkan 100% untuk koperasi.
“Tak ketinggalan, proses transformasi dari usaha informal menjadi formal dipercepat, melalui Gerakan Transformasi Formal Usaha Mikro (TRANSFUMI) untuk kemudahan akses, penyederhanaan perizinan dan perlindungan UMKM,” ucapnya.
Teten juga menekankan peningkatan kualitas pelayanan publik di Kementerian Koperasi dan UKM juga dihadirkan melalui transformasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
Layanan ini menyediakan akses yang sebaik-baiknya bagi orang yang baru memulai usaha atau yang sudah berwirausaha.
“Jadi kita buka pintu seluas-luasnya untuk mereka bisa kapan saja datang berkonsultasi. Kita membuat sistem untuk mengatasi hambatan. Selain di Smesco, kita juga menyediakan ahli-ahli untuk diskusi dan memberikan solusi," tuturnya.
"Selain itu juga tersedia di daerah-daerah PLUT di 76 kabupaten. Kemudian juga kami sediakan di KemenKopUKM. Jika ada kendala di daerah, bisa langsung ditangani di kementerian secara terpusat,” imbuh Teten.
Selain itu, ada pula revitalisasi Perpustakaan yang memiliki kualitas layanan dan fasilitas yang lebih representatif serta berbasis digital serta perbaikan fasilitas penunjang kesehatan Klinik Pratama bagi para pegawai.
Perlu diketahui, makna logo Kemenkop UKM yang baru diluncurkan ini memiliki nilai utama yakni kerja sama, seperti anyaman yang saling memperkuat secara berkesinambungan, sehingga membentuk budaya kerja yang positif dan optimis menghadapi segala tantangan.
Simbol kerja sama, dimaksudkan bekerja sama dalam kolaborasi, agar menjadi semangat gotong royong menjadi kekuatan utama KemenKopUKM. Simbol Anyaman, dimaksudkan saling mendukung dan produktif dalam berkarya dan saling mendukung antarsesama. Simbol Senyum, berarti bekerja optimis dan positif dimaksudkan budaya kerja Kemenkop UKM yang optimis membangun energi positif. (Des/OL-09)
Terkini Lainnya
Mendag Zulhas Lepas Ekspor Produk Dekorasi UMKM Bantul ke Spanyol
Festival IKM 2024 Jadi Ajang Promosi Produk UMKM Klaten
Menggali Keunikan Produk Lokal Kabupaten Sumbawa bersama Program Bale Berdaya
Shopee Ungkap Tren Produk Lokal Favorit Paling Banyak Dicari di Seluruh Indonesia
Pamapersada dan United Tractors Sabet Penghargaan Bina Mitra UMKM 2024
Forum Komunikasi Mandailing, Pelaku Ushaha Harap Ada Perbaikan Ekonomi di Tingkat UMKM
Bank Sampah harus Berbadan Hukum untuk Permudah Akses Pembiayaan
Penggunaan Transaksi Digital di Warteg masih Minim
Pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang, Pelaku tidak Terima Kena Bunga Tinggi
Kasus Jenazah Dicor, Otak Pembunuhan Ditangkap di Padang Sumbar
Kasus Jenazah Dicor, Tiga Pelaku Pembunuhan dan Motif Diungkap
Aturan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Dimanfaatkan Koperasi
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap