visitaaponce.com

Masyarakat Diminta tidak Tergiur Iming-Iming Diskon Besar Harbolnas

Masyarakat Diminta tidak Tergiur Iming-Iming Diskon Besar Harbolnas
Pickers (pengambil barang) JD.ID membawa produk pesanan konsumen di Warehouse JD.ID Marunda, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/12/2021).(Antara/Muhammad Adimaja.)

MENJELANG akhir tahun masyarakat Indonesia siap menyambut pergelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas). Dalam ajang ini para merchant e-commerce berlomba-lomba menawarkan diskon besar-besaran.

Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) berharap penyelenggaraan Harbolnas dapat memberi efek positif pada perekonomian nasional. Harbolnas diharapkan tidak hanya mendorong peningkatan penjualan produk dalam negeri, tetapi juga dapat menggerakkan sektor lain seperti transportasi dan logistik, sehingga memberikan dampak lebih besar bagi ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Anggota Komisi Komunikasi dan Edukasi BPKN Heru Sutadi mengingatkan masyarakat agar pada momentum harbolnas lebih berhati-hati ketika berbelanja daring. "Jangan mudah tergiur dengan berbagai gimmick atau iming-iming diskon besar, cashback, dan promo lain. Konsumen juga harus lebih bijak dalam berbelanja. Berbelanjalah berdasarkan kebutuhan bukan keinginan," kata Heru, Minggu (12/12).

Heru menjelaskan, hingga awal Desember 2021 BPKN mencatat terdapat 3.177 pengaduan dan 481 pengaduan di antara jumlah itu berasal dari sektor e-commerce. Pengaduan terkait sektor e-commerce merupakan tertinggi kedua setelah jasa keuangan.

Melihat jumlah pengaduan terkait e-commerce yang cukup tinggi, pihaknya mengimbau agar konsumen memperhatikan hal-hal berikut sebelum berbelanja secara online agar terhindar dari kerugian maupun tindak kejahatan. Pertama, dia meminta konsumen belanja berdasarkan kebutuhan bukan keinginan. Kemudian, pilih situs belanja yang online yang terpercaya.

Baca juga: Sri Mulyani Perkirakan Banyak Orang Kesepian pada 2045

Konsumen juga harus menghindari penawaran yang tidak masuk akal serta berhati-hati dengan kejahatan siber. Pastikan platform e-commerce memiliki mekanisme pengaduan yang jelas. "Jangan sungkan komplain bilamana barang yang diterima tidak sesuai pesanan dan baiknya divideokan dari awal paket dibuka sehingga ada bukti jika produk dikembalikan karena cacat, salah ukuran, maupun tidak sesuai pesanan," kata Heru. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat