Gandeng HPDKI, Kementan Optimalkan Pengembangan Ternak Kambing
![Gandeng HPDKI, Kementan Optimalkan Pengembangan Ternak Kambing](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/1097a162600de94297efd4ba2e600de3.jpg)
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), terus berupaya mengoptimalkan peran strategis pengembangan peternakan domba dan kambing. Ditjen PKH akan bekerja sama dengan Himpunan Peternak Domba Kambing Indonesia (HPDKI).
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menyebutkan untuk mewujudkan kedaulatan pangan, peningkatan produktivitas masyarakat serta kemandirian pangan, komoditas domba dan kambing merupakan ruang ekonomi rakyat yang strategis untuk dikembangkan.
Maka, dalam perencanaan program pengembangan, domba dan kambing perlu dioptimalkan. Misalnya dengan disertai dorongan kuat dari para peternak, asosiasi, pihak perbankan dan pemerintah.
"Jika itu sudah dioptimalkan, kami yakin akan mampu memenuhi kebutuhan domestik dan peluang ekspor," ujar Nasrullah.
Populasi domba per tahun 2021 berjumlah 17.902.991 ekor. Jumlah ini naik 379.302 ekor dari tahun sebelumnya, sedangkan populasi ternak kambing sebesar 19.299.067 ekor, jumlah ini naik 539.356 ekor.
"Populasi Domba dan Kambing dari tahun ke tahun kecenderungan selalu meningkat karena sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat pedesaan," tambah Nasrullah.
Sementara itu, sentra ternak domba mayoritas terletak di Pulau Jawa khususnya Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2021 mencapai 68,4 persen. Penyebaran populasi kambing tertinggi berada di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat yang mencapai 46,6% dari populasi nasional.
Sedangkan potensi untuk dikembangkan di luar Pulau Jawa sebagai usaha tani terpadu juga sangat besar. Sebagai contoh Provinsi Lampung yang berpotensi sebagai sentra ternak kambing dengan populasi kambing mencapai 1.573.787 ekor.
Nasrullah mengakui, program Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) harus diikuti oleh ekspor komoditas domba dan kambing walaupun kebutuhan di dalam negeri juga semakin meningkat. Maka, HPDKI diharapkan bisa mewujudkan korporasi peternak guna menyediakan kebutuhan masyarakat sekaligus mengisi pasar ekspor tersebut.
“Potensi kita untuk ekspor sangat luar biasa khususnya ke negara-negara tetangga yang bisa dimanfaatkan," tegas dia.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH Kementan, Agung Suganda menyebutkan, ada lima aspek yang menjadi keunggulan ternak domba dan kambing. Di antaranya, budi daya domba dan kambing merupakan kegiatan yang relevan dengan pemberdayaan dan penggerak ekonomi masyarakat pedesaan.
Kemudian, daging domba dan kambing bisa menjadi alternatif sumber protein hewani pengganti daging ayam dan sapi, pembangunan peternakan berbasis budaya masyarakat, bisa mewujudkan korporasi yang produktif untuk menjamin keperluan usaha dan menyediakan kebutuhan pangan masyarakat, lalu berpotensi menjadi pasokan untuk pasar ekspor ke negara-negara regional ASEAN.
“Harapannya pengembangan pada komoditas ini semakin maju ke depan dan pemerintah siap bersinergi dengan HPDKI, perguruan tinggi, perbankan, dan stakeholder lainnya untuk membangun dunia peternakan khususnya di domba dan kambing,” ucap Agung.
Ia memaparkan, pemerintah telah menetapkan 10 rumpun atau galur domba seperti domba garut, priangan, dorper, dan kompas agrinak. Sedangkan di kambing, pemerintah telah menetapkan 9 rumpun atau galur seperti kaligesing, kacang, peranakan etawa, senduro, saburai, dan boer.
“Klasterisasi yang dibangun HPDKI diharapkan tidak hanya di pulau Jawa tetapi dikembangkan juga di provinsi lainnya. Dan usaha pembibitan yang dijalankan bisa memilih rumpun atau galur yang sudah ditetapkan pemerintah dan HPDKI bisa menjadi motor penggerak perkembangan domba dan kambing Indonesia,” beber Agung.
Di sisi lain, Agung menilai dengan perkembangan zaman yang membuat banyaknya peternak milenial, mayoritas kegiatan perlu mulai menggunakan teknologi informasi untuk memberikan berbagai kemudahan. Selain, pemerintah juga terus mendorong untuk mencetak petani muda sebagai regenerasi.
Ketua Umum HPDKI, Yudi Guntara Noor mengajak peternak muda milenial untuk sama-sama menyediakan protein hewani utamanya dari domba dan kambing. “HPDKI siap menyediakan SDM (Sumber Daya Manusia) peternak menuju Indonesia maju 2045,” tandas Yudi. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
Kembali Buat Gebrakan, Mentan Libatkan Para “Jawara” Peternakan Sediakan Daging dan Susu
Tasikmalaya Kembangkan Peternakan Domba dan Kambing
Peternakan Next Level Wajah Estetis, Sistem Modern
Komenko Marves Pulihkan Sektor Peternakan Sapi Perah di Garut
Berdayakan Mustahik, Baznas Luncurkan Balai Ternak Domba di Magelang
Para Peternak di Bontang Dibekali Manajemen Kesehatan Hewan Jelang Idul Adha
Empat Sapi Limosin dan Puluhan Kambing Dibagikan untuk Masyarakat dan Mitra Pengemudi
Kris Dayanti Kurban 6 Sapi di Batu dan Jakarta
Makan Daging Kambing Dipastikan tidak Meningkatkan Risiko Hipertensi
SnackVideo dan Cinta Quran Meriahkan Idul Adha dengan Kompetisi Konten Kreatif BerHadiah Kambing Kurban
Syarat Hewan Kurban dari Kualitas, Kuantitas, dan Urutan Keutamaan
Jelang Idul Adha, Puluhan Kambing di Palu Terserang Penyakit Mata
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap