Perang Ukraina, IMF Pangkas Perkiraan Pertumbuhan Zona Euro 2022
![Perang Ukraina, IMF Pangkas Perkiraan Pertumbuhan Zona Euro 2022](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/04/59f67dd72c3685a6087c484311d4251e.jpg)
PERANG di Ukraina akan sangat membebani pertumbuhan ekonomi di zona euro. IMF mengatakan hal itu, Selasa (19/4), karena konflik tersebut mendatangkan malapetaka pada harga energi dan sektor manufaktur.
Dana Moneter Internasional merevisi perkiraan pertumbuhan zona euro untuk 2022 menjadi 2,8% atau turun dari 3,9% dalam perkiraan Januari. Ekonomi terbesar di kawasan itu, Jerman, terpukul keras.
"Penyebab utama dari perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia memengaruhi ekonomi kawasan euro yaitu kenaikan harga energi global dan keamanan energi," kata IMF dalam laporan World Economic Outlook. Perang merugikan beberapa negara seperti Italia dan Jerman lebih dari negara-negara Eropa lain karena mereka memiliki sektor manufaktur yang relatif besar dan ketergantungan yang lebih besar pada impor energi dari Rusia.
Ekonomi Jerman sekarang diperkirakan tumbuh sebesar 2,1% tahun ini atau turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,8%. Italia juga akan menerima pukulan berat dengan pertumbuhan 2,3% dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 3,8%.
Setelah invasi Moskow pada Februari, Barat termasuk negara-negara zona euro memberlakukan sanksi terhadap sistem keuangan, sektor penerbangan, dan bagian utama ekonomi lain Rusia. Hampir dua bulan kemudian, harga naik. Minyak tetap di atas US$100 per barel setelah mencapai rekor tertinggi pada Maret. Harga gas, gandum, aluminium, nikel, dan bahan mentah lain melonjak.
Baca juga: Rusia-Ukraina Naikkan Risiko Keuangan Global tapi belum Bikin Krisis
Akibatnya, inflasi harga konsumen di zona euro melonjak menjadi 7,5%, tertinggi sepanjang masa. Pierre-Olivier Gourinchas, kepala ekonom IMF, memperingatkan selama briefing bahwa setiap pengetatan sanksi akan menyebabkan pengurangan yang lebih signifikan dalam kegiatan ekonomi di kawasan euro.
Namun dalam komentar yang kemungkinan akan memberikan sedikit kelegaan, Petya Koeva Brooks, wakil direktur di departemen penelitian IMF, mengatakan pihaknya tidak memperkirakan resesi di kawasan zona euro. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
Berkunjung ke Ukraina, Aktivis HAM Natalius Pigai Usulkan 8 Poin Perlindungan Warga Sipil
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Ukraina vs Belgia: Duel Penentuan Tiket ke Babak 16 Besar Euro 2024
Rusia Salahkan AS Akibat Serangan Rudal Ukraina di Krimea
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap