Teten Konglomerasi Bisnis Besar di e-Commerce mesti Dicegah
![Teten: Konglomerasi Bisnis Besar di e-Commerce mesti Dicegah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/05/03ca482d4641131174bb3abe7e2abbd1.jpg)
MENTERI Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menegaskan konglomerasi hingga penguasaan usaha besar atas sektor bisnis e-commerce di Indonesia harus dicegah dan diminimalisasi untuk memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM tumbuh dalam bisnis berbasis digital tersebut.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangannya, Sabtu (14/5), menilai penguasaan usaha besar di dalam bisnis e-commerce atau bisnis digital Indonesia memang masih berpeluang terjadi bahkan sangat terbuka lebar. Sayangnya ketika penguasaan oleh usaha besar itu terjadi, maka UMKM yang ada dalam bisnis digital jelas akan kalah bersaing.
Menurut Teten, penguasaan usaha besar dalam bisnis digital perlu dicegah. Bisnis digital perlu diproteksi dari praktik-praktik yang dapat merugikan UMKM.
“Usaha besar cukup hanya menyediakan aplikasi kemudian menjual produknya sendiri. Akan terjadi konflik sosial apabila semua sektor ekonomi dikuasai pemodal besar,” kata Teten.
Bisnis online mengalami lompatan besar dalam dua tahun terakhir. Hal itu disebabkan, tradisi dan cara berbelanja masyarakat yang mulai berubah dari cara konvensional ke belanja online baik masyarakat di perkotaan sampai pedesaan.
Baca juga: Market Kripto Anjlok Berlarut, Apa yang Perlu Diperhatikan?
Hal itu mendorong pelaku usaha yang masuk ke bisnis digital meningkat tajam. Saat ini UMKM onboarding ke dalam ekosistem digital telah mencapai 18,5 juta UMKM, atau tumbuh 131 persen semenjak sebelum pandemi. Angka itu ditargetkan bisa menembus hingga 30 juta UMKM onboarding digital pada 2024.
Teten menegaskan tingginya jumlahnya UMKM yang masuk dalam bisnis online perlu dijaga agar terus survive, karena pemerintah sedang memacu jumlah UMKM yang masuk bisnis online agar terus bertumbuh. UMKM diharapkannya jangan sampai kalah tarung sebelum bertanding karena harus bersaing dengan pelaku usaha besar di pasar bebas.
Sejumlah negara juga sudah menerapkan proteksi bagi UMKM saat memasuki bisnis digital. Ia mengacu pada India yang menurutnya bisa menjadi salah satu referensi dalam memproteksi bisnis digital khusus untuk UMKM sebagai upaya penumbuhan iklim usaha yang kondusif, fair, sekaligus bentuk keberpihakan pemerintah terhadap bisnis rakyatnya.
“Kita bisa belajar salah satunya kepada India sebagai salah satu negara yang telah memproteksi bisnis digitalnya dari persaingan yang tidak seimbang antara usaha besar dengan UMKM,” kata Teten.(OL-4)
Terkini Lainnya
Pengelolaan Tambang oleh Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat
Didemo Warga Israel, Benjamin Netanyahu Sembunyi di Bunker Milliader AS
Rihanna dan Putri Donald Trump Hadiri Pesta Pernikahan Putra Konglomerat India
Anies Baswedan Yakin Dukungan Rakyat Bisa Buat Menang ketimbang Konglomerat
Anies: Pilih Didukung Konglomerat atau Pilih Didukung Rakyat
Komitmen Hasnur Group Menjalankan Bisnis Berkelanjutan
Warung Tradisional Punya Keunggulan Dibandingkan Jaringan Ritel Modern
TikTok Shop Ditutup, Menteri Teten Ingatkan Kewajiban pada Seller dan Affiliator
Festival LIKE, Mensesneg Ajak Para Pebisnis Selamatkan Lingkungan
Menteri Teten Terima Rekomendasi dari IAI untuk Perbaikan Sistem Pelaporan Keuangan KSP
Menkop UKM Segera Buat Regulasi Mitigasi Produk Luar
Teten Masduki Bergabung dengan PDI Perjuangan
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap