Produksi Ayam Berlimpah, Pelaku Usaha Peternakan Ingatkan Hal Ini
Surplus produksi ayam di dalam negeri berimplikasi terhadap penurunan harga daging ayam.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) harga daging ayam merangkak lemah sebesar Rp 1.050 atau turun 2.83 % dibandingkan pada bulan Mei tahun 2021.
Sedangkan dari sisi produksinya, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatkan bahwa surplus produksi daging ayam menembus angka 883.000 ton.
Menyikapi fenomena tersebut, pelaku usaha di bidang peternakan mengingatkan pemerintah akan pentingnya untuk menjaga agar harga daging ayam tidak terjun terlalu dalam.
Dalam keterangan kepada Media Indonesia, Founder PT Putra Perkasa Genetika (INDOFARM), Renaldy Anggada menyampaikan bahwa untuk merespon turunnya harga daging ayam maka Bantuan Pangan Non Tunai bisa melirik potensi daging ayam yang ada di dalam negeri. Hal itu akan menghadirkan kecukupan protein hewani bagi masyarakat penerima manfaat program dan di satu pihak dapat membantu peningkatan demand terhadap daging ayam dalam negeri.
"Disamping itu perlu ada linking and match terhadap program pengentasan stunting di Indonesia lewat suatu gerakan yang masif misalnya gerakan makan daging dan telur ayam nasional. Tentu ini juga bisa menyasar daerah – daerah yang menjadi priroritas utama pengentasan stunting di Indonesia", ujar Renaldy.
Ia juga menambahkan kalau harapan tersebut tidak hanya terhenti pada program penyerapan produksi peternak tetapi juga kepastian bibit unggul ayam broiler.
Saat ini Indonesia sudah memiliki Great Grand Parent stock ayam pedaging broiler yang lahir dari proses yang cukup panjang dan hanya satu satu nya di Asia. Buah karya anak bangsa tersebut tentu tidak kalah dibandingkan dengan produk dari luar negeri.
“Kedepan pemerintah perlu tetap memperhatikan potensi tersebut guna perkembangan industri peternakan yang mandiri dan berdaya saing. Hal ini tentu saja sesuai dengan harapan Bapak Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya menyerap produk hasil dari dalam negeri, ya salah satunya adalah GGP ayam broiler unggul tersebut. Cara itu tentu bisa ditempuh guna menekan angka impor bibit ayam”, tegasnya.
Terkait dengan implementasi kebijakan tersebut, pemerintah perlu untuk tetap berkolaborasi aktif dengan para pelaku usaha di bidang peternakan, sehingga keberhasilan dalam penerapan kebijakan-kebijakan tersebut dapat benar – benar dirasakan oleh masyarakat serta mendukung program strategis pemerintah dalam mendorong usaha peternakan di Indonesia ke arah yang lebih baik. (E-1)
Terkini Lainnya
Hewan Ternak yang Dikurung dan Stres Lebih Rentan Diserang Penyakit
Hari Ke-2 Ramadan, Harga Ayam Potong di Batam Naik
Jelang Ramadan, Harga Daging Ayam Relatif Stabil
Harga Pakan Naik, Peternak Ayam Petelur Berhenti Produksi
Harga Ayam Potong di Palu Kembali Naik
Pasokan Menipis, Harga Cabai di Palu Mahal
Belum Dapat Bantuan Stimulan, Korban Gempa Cianjur Hampir Dua Tahun Tinggal di Tenda
Hampir Dua Tahun Kasus Gagal Ginjal Akut, Pemerintah Minta Maaf
Krisis Air Meluas, Warga Tasikmalaya Mengeluh belum Ada Bantuan Pemerintah
Pos Indonesia Pastikan Bantuan Pangan Beras di Surabaya Terkirim Sesuai Jadwal
Dukung Program Desa Sejahtera BUMN, Perhutani Salurkan Bantuan
Rayakan Hari Anak, Kemensos Gelar Sunatan Massal untuk Kalangan Kurang Mampu
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap