visitaaponce.com

Summarecon Catatkan Prapenjualan Rp5,2 Triliun

Summarecon Catatkan Prapenjualan Rp5,2 Triliun
RUPST PT Summarecon Agung Tbk.(DOK IST)

PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) mencatat angka pra-penjualan sebesar Rp5,2 triliun, 30% di atas target yang ditetapkan sebesar Rp4 triliun sepanjang tahun 2021. Capaian itu juga 58% di atas penjualan tahun 2020 yang sebesar Rp3,3 triliun. 

"Capaian ini merupakan rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan," ungkap President Director Summarecon Adrianto P Adhi dalam pemaparan publik RUPS, Kamis (7/7) lalu. 

Ia mengatakan, capaian ini merupakan hasil dari strategi efektif dan inovatif yang diterapkan perseroan di tengah tekanan pandemi covud-19. Untuk mempertahankan operasi bisnis perusahaan tetap produktif di saat pandemi, Summarecon secara ketat menjaga kualitas produk dengan menghadirkan desain yang mengadaptasi kebutuhan gaya hidup masyarakat. 

Selain itu, kata dia, pihaknya juga memberi layanan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan, dan pemasaran produk dengan penawaran skema pembayaran yang lebih ringan dan tingkat suku bunga kredit yang relatif rendah. 

“Hal ini membuat produk properti dari Summarecon semakin menarik dan lebih terjangkau bagi masyarakat," kata dia.

Adrianto mengatakan, di unit usaha pengembangan properti perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp4,148 triliun, meningkat Rp478 miliar atau 13% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,670 triliun. Menurut dia, pengembangan properti masih menjadi unit usaha terbesar perseroan dengan kontribusi sebesar 75% dari total pendapatan. 

Pendapatan pada unit bisnis ini didominasi oleh segmen perumahan, yaitu sebesar 66% dari total pendapatan pengembangan properti, yang mengalami peningkatan sebesar Rp732 miliar (37%), dengan total menjadi Rp2,723 triliun. Sementara, penjualan apartemen berkontribusi 17% dari pendapatan unit pengembangan properti. Summarecon Serpong tercatat menjadi penyumbang pendapatan tertinggi dengan nilai Rp2,243 triliun (54%).

Baca juga: Industri Properti Dituntut Lebih Kreatif

Selanjutnya, untuk unit investasi dan manajemen properti selama masa pandemi beroperasi di bawah kapasitas karena adanya PPKM. Unit investasi dan manajemen properti meningkatkan pendapatan sebesar Rp24 miliar (3%) menjadi Rp918 miliar, atau menyumbang 16% dari total pendapatan perusahaan. 

Sedangkan bisnis pusat perbelanjaan dan properti ritel memberikan kontribusi sebesar 91% dari pendapatan unit investasi dan manajemen properti. Meski tidak dapat beroperasi sepenuhnya, kata dia, pusat perbelanjaan masih berhasil mempertahankan tingkat hunian lebih dari 90%. 

“Summarecon Mall Kelapa Gading menyumbang 46% dari pendapatan segmen bisnis ini sementara Serpong dan Bekasi masing-masing menyumbang 30% dan 22%," ungkapnya. 

Selanjutnya, unit usaha lain-lain yang terdiri dari klub olah raga, hotel, dan manajemen properti dan layanan lain-lain menyumbangkan peningkatan pendapatan sebesar Rp36 miliar (8%), menjadi Rp502 miliar dan secara kolektif menyumbang 8% dari total pendapatan tahun berjalan. 

Atas pencapaian yang berhasil diraih di sepanjang tahun buku 2021, perseroan membagikan dividen sebesar Rp6 per saham atau total sebesar Rp99 miliar. Untuk 2022, lanjut Adrianto, meski kasus pandemi relatif melandai, kondisi lain tetap perlu diwaspadai. Pandemi yang masih berlangsung dan konflik global menurutnya akan berdampak negatif pada pemulihan ekonomi dunia. 

Kendati demikian, Summarecon akan terus berkontribusi mendorong perekonomian nasional melalui operasinya. "Dalam industri properti, kami menyadari bahwa bisnis yang dijalankan saat ini merupakan salah satu motor pendorong ekonomi yang memiliki multiplier effect, yaitu menggerakkan sekitar 174 sektor usaha lainnya," tegasnya. (R-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat