Euro Seimbang dengan Dolar AS Pertama dalam 20 Tahun
![Euro Seimbang dengan Dolar AS Pertama dalam 20 Tahun](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/2e836c0cf006d7f5ebd7071a37a024e1.png)
EURO mencapai keseimbangan dengan dolar AS pada Selasa (12/7) untuk pertama kali dalam hampir 20 tahun. Ini karena pengaruh pengurangan pasokan gas Rusia ke Eropa sehingga meningkatkan kekhawatiran resesi di zona euro.
Mata uang tunggal Eropa mencapai tepat satu dolar AS--level terendah sejak Desember 2002--sebelum naik ke US$1,0023. Sementara itu harga minyak turun tajam di tengah kekhawatiran resesi yang lebih luas karena bank sentral menaikkan suku bunga untuk melawan inflasi yang tinggi selama beberapa dekade.
Pasar saham Eropa jatuh setelah kerugian semalam di Asia dan Wall Street. "Krisis gas benar-benar menakuti pasar atas ekonomi zona euro," kata analis Markets.com Neil Wilson kepada AFP.
Raksasa energi Rusia Gazprom pada Senin (11/7) memulai 10 hari pemeliharaan pada pipa Nord Stream 1. Jerman dan negara-negara Eropa lain mengawasi dengan cemas untuk melihat gas kembali menyala atau tidak.
Dengan hubungan antara Rusia dan Barat pada titik terendah dalam beberapa tahun karena invasi Ukraina, Gazprom mungkin tidak membuka kembali katup, menurut analis. "Beberapa minggu ke depan bisa menjadi tantangan bagi Eropa, dengan kemungkinan ketidakpastian maksimum hingga Agustus," kata Stephen Innes dari SPI Asset Management.
"Investor semakin percaya bahwa gas mungkin tidak mulai mengalir melalui Nord Stream 1 lagi setelah pemeliharaan terjadwal pada 11-21 Juli dengan kemungkinan gangguan sementara lebih lanjut." Kekhawatiran tentang wabah covid-19 di Tiongkok memicu kekhawatiran akan lebih banyak penguncian menambah suasana suram.
Baca juga: Inflasi Tiongkok Naik di Juni akibat Harga Daging Babi
Mata uang tunggal Eropa juga berada di bawah tekanan dari Federal Reserve yang menaikkan suku bunga AS lebih agresif daripada Bank Sentral Eropa. Dolar AS telah melonjak 14% terhadap euro sejak awal tahun.
Bank sentral meningkatkan biaya pinjaman dalam upaya untuk menjinakkan inflasi yang telah didorong oleh melonjaknya harga energi. Harga minyak dan gas telah meroket tahun ini setelah ekonomi dibuka kembali dari penguncian covid-19 dan menyusul invasi Ukraina oleh produsen energi utama Rusia. (OL-14)
Terkini Lainnya
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Rusia Serang Pangkalan Udara Ukraina Tempat Pasokan Pesawat Barat
Berkunjung ke Ukraina, Aktivis HAM Natalius Pigai Usulkan 8 Poin Perlindungan Warga Sipil
Guru Besar Unas Yuddy Chrisnandi Luncurkan Buku ke-17, Tekankan Pentingnya Perdamaian Dunia
Ukraina vs Belgia: Duel Penentuan Tiket ke Babak 16 Besar Euro 2024
Rusia Salahkan AS Akibat Serangan Rudal Ukraina di Krimea
Preview 16 Besar Piala Eropa: Jerman vs Denmark
Preview Pertandingan Grup D Piala Eropa: Prancis Melawan Polandia
Turki vs Georgia: Suporter Bentrok di Dalam Stadion yang Bocor Akibat Hujan
Ronaldo Jadi Pemain Paling Banyak Tampil di Euro, Seberapa Besar Pengaruhnya di Ruang Ganti Portugal?
Euro 2024: Deschamps Pasrah Jika Mbappe Absen Lawan Belanda
Ronaldo Pede Portugal Bisa ke Final EURO 2024
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap