visitaaponce.com

Menteri Sandiaga Uno Ajak Para Santri Buat Konten Islami Inspirarif

Menteri Sandiaga Uno Ajak Para Santri Buat Konten Islami Inspirarif 
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Darul Hijrah di Desa Cindai Alus, Martapura, Banjar, Kalsel.(Ist)

MENTERI Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf)/ Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Barekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak para santri menciptakan konten islami yang luar biasa dan inspiratif.

Hal itu disampaikan Menparekraf saat melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Darul Hijrah di Desa Cindai Alus, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan,.

Kunjungan Menparekraf  ke  Pondok Pesantren Darul Hijrah sebagai bagian dari program Santri Digitalpreneur Indonesia (SDI) 2022.

“Banyak konten bertebaran di media sosial. Di SDI, para santri diajarkan membuat konten kreatif, mencakup animasi dan podcast," kata Sandiaga dalam keterangan pers, Jumat (15/7).

"Harapannya para santri mampu membuat konten islami yang memberikan inspirasi dan menjadi produk ekonomi kreatif yang memiliki nilai tambah sehingga bisa membuka peluang usaha dan lapangan kerja, mempromosikan produk pesantren maupun mendukung wisata religi,” ujar Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga Dorong Santri di Kalsel Jadi Konten Kreator Kreatif

Menparekraf lebih lanjut menjabarkan, internet merupakan jembatan ilmu pengetahuan. Saat ini ada 204 juta rakyat Indonesia yang terhubung dengan internet, dan 73% populasi terhubung dengan media sosial.

Para santri dalam hal ini diharapkan mampu menjadi produsen ilmu pengetahuan yang dibutuhkan masyarakat.

“Santri harus menciptakan konten penyejuk, serta menjadi garda terdepan mempersatukan Indonesia," katanya.

"Kehidupan kita saat ini terkoneksi melalui internet. Kita harus melakukan melakukan terobosan agar internet bermanfaat kepada kehidupan sehari-hari, misalnya bagaimana promosikan produk melalui kekuatan teknologi,” imbuh Menparekraf.

Jika selama ini santri bisa dibilang kurang tersentuh, dengan program SDI diharapkan menjadi pendorong kebangkitan ekonomi islami yang digerakkan para santri.

“Santri harus bangkit. Seperti 25 tahun lalu saya alami keterpurukan saat di-PHK. Saya mulai usaha di bidang investasi. Kalimantan Selatan akan selalu dekat di hati saya karena saya memulai usaha di Kalsel," papar Sandiiaga.

"Saya bolak balik di Kabupaten Tabalong untuk membantu bagaimana bisa mengangkat usaha yang terpuruk saat krisis moneter," ujarnya.

"Dari prinsip kerja 4 As usaha saya bangkit. Dari awalnya 3 karyawan kini sudah membuka lapangan kerja bagi 30 ribu karyawan di Indonesia,” tutur Sandiaga. 

Kesempatan ini, Menparekraf menyampaikan harapan para santri melalui konten konten animasi 2 dimensi, 3 dimensi dan podcast akan mampu ciptakan Indonesia yang adil dan sejahtera.

“Santri harus jadi penggerak, menciptakan konten yang bermanfaat bukan hanya sebagai penikmat. Saya dulu memulai podcast dari nol. Ada podcast Ruang Sandi, juga Sandi Punya Mimpi. Dari nol subscriber hingga saat ini sudah mencapai 1 juta subscriber,” beber Menparekraf.

Menparekraf menyebut tentang potensi wisata religi yang menjanjikan di Kalimantan Selatan. “Baru diresmikan hotel/wisma dengan kapasitas lebih dari 70 kamar yang bisa digunakan untuk menampung wisata religi, wisata ziarah,” ungkapnya.

Terkait hal itu, untuk perlu diciptakan terobosan konten sehingga mampu mendorong geliat ekonomi. Santri dalam hal ini harus ciptakan terobosan an gali potensi serta menyerap ilmu melalui mentor SDI.

“Kita akan ciptakan suatu gagasan Indonesia yang lebih baik lagi, berlomba dalam kebaikan, para santri akhlakul karimah bisa menciptakan Indonesia maju,” harap Menparekraf. 

Sandiaga mencontohkan seorang santri putri yang tengah mempersiapkan konten podcast tentang sejarah Islam, bahwa para pemikir Islam memiliki ilmu pengetahuan yang lebih maju sebelum munculnya ilmuwan barat.

“Ini konten kekinian 7-10 menit yang dibuat sangat menarik sebagai metode berdakwah baru secara digital," ucap Sandi.

"Saya berbahagia dan memotivasi santri agar mereka mengemas konten secara islami disampaikan penuh optimisme dan bangkitkan harapan agar Indonesia bangkit dari tekanan ekonomi pasca pandemi,” tegasnya.

Tahun ini, kegiatan Santri Digitalpreneur Indonesia dihadirkan dengan konsep yang berbeda dan hanya akan terfokus pada program ‘Kreatif dan Digital, dilaksanakan
secara offline selama 4 hari di 8 kabupaten/kota terpilih, yaitu Tasikmalaya, Cirebon, Serang, Padang, Banjarmasin, Bondowoso, Sidoarjo dan Bangkalan.

Di setiap kota, Santri Digitalpreneur Indonesia (SDI) akan menjaring 50 orang peserta dari 10 pesantren yang akan mengikuti pelatihan selama 4 hari.

Setiap pesantren akan tergabung menjadi 1 kelompok beranggotakan 5 orang, dan diminta untuk menghasilkan 1 konten podcast. Karya terbaik dari masing-masing kota nantinya akan dipamerkan pada Demo Day di Jakarta. (RO/OL-09)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat