visitaaponce.com

Bos BNI Green Bond Masih Kurang Dihargai

Bos BNI: Green Bond Masih Kurang Dihargai
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar saat menyampaikan keterangan pers.(Antara)

DIREKTUR Utama BNI Royke Tumilaar menyatakan bahwa penjualan obligasi berwawasan lingkungan atau green bond di Indonesia tidak dihargai. 

Menurutnya, pasar tidak mengapresiasi green bond karena tidak memiliki keunggulan dari segi insentif. "Green bond di lokal tidak dihargai sama dengan green bond di luar negeri," jelasnya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Selasa (27/9).

"Jadi tidak ada insentif bunga lebih rendah untuk green bond di market," imbuh Royke.

Baca juga: Bank Sentral RI-Malaysia Perbarui Perjanjian Swap Bilateral Mata Uang Lokal

Kendati demikian, pihaknya menegaskan bahwa BNI akan tetap menjalankan penerbitan green bond. Hal ini dilakukan untuk mempersiapkan pertumbuhan ekonomi hijau di masa mendatang.

Royke juga mengakui bahwa investor minoritas meminta BNI untuk mengurangi pembiayaan yang tidak berbasis lingkungan. Namun, menurutnya, hal itu masih sulit untuk dilakukan.

Baca juga: Ekonomi Tak Stabil. Sukuk Ritel SR017 Bisa Jadi Solusi Investasi

"Ekonomi kita juga masih banyak ditopang sama (energi fosil). Kalau kita mundur, Bank Himbara mundur dari sektor itu, penerimaan negara juga akan drop," pungkasnya.

Namun, pihaknya berupaya menyeimbangkan antara pembiayaan berwawasan lingkungan dan berbasis energi fosil. Salah satunya, memberikan insentif pembelian mobil listrik kepada karyawan internal.

"Kita paksa owner mobil listrik, walaupun mobil listrik belum tersedia banyak. Kita kerja sama PLN, supaya jangan sampai ada mobil listrik, tapi enggak ada charging station," tutup Royke.(OL-11)


 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat