visitaaponce.com

Presiden Tegur 10Daerah dengan Belanja Produk Lokal Terendah

Presiden Tegur 10 Daerah dengan Belanja Produk Lokal Terendah
Presiden Jokowi menyampaikan arahan di Istana Negara.(Dok. Biro Pers Setpres)

PRESIDEN Joko Widodo menyentil 10 kabupaten/kota yang memiliki realisasi belanja produk dalam negeri terendah.

Dari 10 daerah tersebut, terdapat satu kabupaten, yaitu Paniai, yang belum memiliki progres belanja produk lokal sama sekali alias 0%.

"Untuk kabupaten/kota terkait serapan produk dalam negeri, tolong dilihat. Mungkin yang 0% ini belum terserap produk dalam negeri, atau mungkin belum ada laporan. Sehingga, tolong segera dilaporkan," ujar Jokowi, sapaan akrabnya, Kamis (29/9).

Selain Paniai, daerah dengan serapan terendah ialah Yalimo dan Lanny Jaya di angka 1%. Lalu, Jaya Wijaya 3%, Makassar 6%, Manokwari Selatan 8%, Jember 9%, Majalengka 11%, Pematang Siantar 12% dan Karawang 13%.

Baca juga: Sri Mulyani: APBN 2023 Gambarkan Optimisme dan Kewaspadaan

Kepala Negara mengingatkan para pemimpin daerah terkait untuk segera kerja cepat. Dirinya menekankan selalu mengikuti progres realisasi angka, terutama belanja produk lokal. Sebab, sangat berdampak besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Sekarang semua angka-angka ada. Kelihatan semua," pungkas Presiden.

Hingga saat ini, realisasi belanja produk dalam negeri oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah dan BUMN sudah mencapai Rp468,29 triliun, atau 49,97% dari komitmen Rp937,20 triliun.

Baca juga: Penghitungan Garis Kemiskinan tidak Harus Sama dengan Bank Dunia

Jokowi ingin serapan program tersebut terus digenjot secara maksimal. Pihaknya tidak mau mendengar ada institusi yang melakukan pengadaan barang dan jasa dari luar negeri. Dalam hal ini, jika barang serupa tersedia dan bisa diproduksi di dalam negeri.

"Jangan sampai dalam posisi ekonomi yang tidak mudah ini, APBN atau APBD, yang uangnya dikumpulkan dari pajak, bea cukai dari PNBP, kemudian ditransfer ke daerah, tapi belinya barang-barang impor," tutupnya.(OL-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat