Sifat Produk dari Proses Produksi Massal Pengertian, Sifat, dan Indikator
AGAR suatu produk tercipta, dibutuhkannya suatu kegiatan yang disebut dengan produksi. Produksi dapat juga diasosiasikan dengan menciptakan.
Dalam industri modern, dikenal istilah produksi massal, yang dimulai oleh Ford Motor Company pada 1926. Apa sebenarnya yang dimaksud dengan produksi massal dan sifatnya.
Pengertian produksi massal
Secara etimologi, produksi massal, sesuai dengan katanya, adalah penciptaan barang dan jasa dalam industri, dalam jumlah yang banyak.
Baca juga: Chery Indonesia Resmikan Produksi Perdananya
Berbeda dengan produksi terputus, yang memiliki jumlah yang lebih sedikit, produksi massal berhasil menciptakan produk yang identik dalam jumlah yang banyak. Hal ini juga membantu agar produk lebih bersifat inklusif dan mudah untuk didapatkan oleh konsumen.
Sifat produksi massal
Melansir dari laman cpssoft, setidaknya terdapat 5 sifat produksi massal, yang membedakannya dengan jenis produksi terputus.
1. Kuantitas produk yang tinggi
Kembali pada pengertiannya yaitu produksi massal, jenis produksi ini berfokus pada menciptakan barang atau jasa dalam industri dengan jumlah yang banyak. Umumnya, produksi massal tercipta karena tingginya permintaan pasar akan barang yang diproduksi.
2. Adanya rangkaian produksi
Karena harus menciptakan barang dalam jumlah yang banyak, produksi massal pada umumnya harus memiliki sistem yang bagus. Sederhana namun padan.
Maka, diperlukan sistem yang terangkai, mulai dari pengelolaan bahan baku, hingga produk akhir. Agar dalam pengerjaannya, efektivitas dapat terjadi.
3. Adanya efektivitas tenaga kerja
Karena produksi massal harus menciptakan barang dalam jumlah yang banyak, maka, pada umumnya, industri menggunakan tenaga kerja mesin sebagai eksekutor.
Meskipun nantinya akan mengurangi tenaga kerja manusia, dalam sisi industri, hal ini dapat memberi keuntungan berupa efektivitas penggunaan tenaga kerja yang berlebihan.
4. Optimalisasi bahan baku
Karena dikerjakan oleh mesin atau robot, pada umumnya kesalahan yang terjadi lebih minim dibanding dikerjakan oleh manusia. Hal itu karena mesin memiliki sistem kerja yang terprogram, hal ini membuat kesalahan dapat diminimalisir.
Hal itu juga dapat berpengaruh pada optimalisasi penggunaan bahan baku untuk diproduksi menjadi bahan jadi.
5. Proses distribusi yang cepat
Selain itu, produksi massal juga membutuhkan proses distribusi yang cepat. Pada saat pemindahan bahan baku ke industri, dibutuhkannya kesigapan dari pihak distribusi untuk menghantar bahan ke industri.
Setelah jadi, barang yang akan disalurkan ke pasar juga harus melalui pihak distributor yang cepat. Hal ini juga sejalan akan permintaan pasar yang tinggi akan barang, dan kesigapan distribusi.
Keuntungan produksi massal
Produksi massal akan sangat menguntungkan, baik dalam segi finansial maupun pemenuhan ekonomi masyarakat.
Dengan berhasil menciptakan produk yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam jumlah yang banyak, industri telah menciptakan keuntungan finansial dalam jumlah yang banyak. Lebih lanjut, kebutuhan pasar akan barang tersebut juga dapat terpenuhi. Hal ini dapat membantu roda perputaran ekonomi yang berjalan dengan baik.
Contoh produksi massal
Saat ini, umumnya, industri telah menerapkan sistem produksi massal, alih alih produksi terputus. Hal ini juga disebabkan oleh sistem yang teritegrasi saat ini, membuat kita membutuhkan lebih banyak produk.
Berbagai macam produk, dari sandang, pangan, teknologi, transportasi, dll, kini beralih pada penciptaan produksi massal.
Berbagai contoh perusahaan yang menerapkan produksi massal adalah perusahaan teknologi OPPO, perusahaan transportasi Toyota, dll.
Indikator keberhasilan produksi massal
Produksi massal yang menciptakan banyak barang jadi, pastinya tidak asal dalam membuat barang tersebut. Adanya kebutuhan masyarakat yang tinggi akan barang tersebut, adalah salah satu alasan dari diadakannya produksi massal.
Maka, saat masyarakat telah beralih dari jenis produk tersebut, maka dapat dipastikan, industri yang bergerak dalam produksi massal tersebut telah gagal.
Maka, indikator keberhasilan produksi massal, juga dapat dipastikan dari eksistensi industri yang terus ada. (OL-1)
Terkini Lainnya
Pengertian produksi massal
Sifat produksi massal
Keuntungan produksi massal
Contoh produksi massal
Indikator keberhasilan produksi massal
Penurunan Produksi Sebabkan Kenaikan Harga Pangan
Pengamat : Judi Online bisa Menurunkan Sisi Produktivitas
RDP Komisi VII: Ternyata, Hanya Produksi Migas Pertamina yang Meningkat
Produksi Beras belum Pulih Jelang Kemarau, Pengamat: Tidak Ada Jalan Lain Pemerintah Selain Impor Beras
Mentan Lepas Ekspor Jagung 50 Ribu Ton ke Filipina
Dorong Kesejahteraan Petani, Bibit Kentang UPLAND Project Ditanam di Garut
Wapres Tekankan 3 Pesan Strategis untuk Pelaku Bisnis Syariah
PLN Dinilai Makin Matang Jalankan Bisnis
3 Tantangan dan Kendala UMKM untuk Bertumbuh
Harita Nickel Bagikan Dividen Rp1,6 Triliun
Gen Z dan Milenial, Ini yang Diperhatikan dalam Memilih Pekerjaan
Melaney Ricardo gandeng Jenama Lokal Crusita Luncurkan Koleksi Wewangian
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap