visitaaponce.com

Produksi Beras Nasional Diperkirakan Tembus 32 Juta Ton

Produksi Beras Nasional Diperkirakan Tembus 32 Juta Ton
Petani menanam bibit varietas padi Mekongga di Desa Bulota, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo(ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

PRODUKSI beras nasional tahun ini diperkirakan bakal mencapai 32,07 juta ton, naik 0,72 juta ton dari tahun 2021 yang 31,36 juta ton. Kenaikan tersebut dihitung oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dengan melihat luas panen berdasarkan metode Kerangka Sampel Area (KSA) yang dilakukan padw September 2022.

"Produksi beras nasional diperkirakan mencapai 32,07 juta ton, atau meningkat 0,72 juta ton, 2,29% kalau dibandingkan dengan 2021 yang sebear 31,36 juta ton," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Senin (17/10).

Dalam periode Oktober-Desember 2022, dia menambahkan, produksi beras nasional diperkirakan akan mencapai 5,90 juta ton. Itu berarti ada peningkatan produksi hingga 0,78 juta ton, atau 15,12% dari periode yang sama di 2021, yakni 5,13 juta ton.

BPS juga telah mengeluarkan gabah, beras tercecer, dan beras bukan untuk pangan dalam penghitungan produksi beras tersebut. Dengan kata lain, perkiraan angka produksi tersebut merupakan beras yang merupakan bahan pangan bagi masyarakat.

Setianto mengatakan, penghitungan luas panen dilakukan dengan metode KSA yang menggunakan informasi luas baku sawah (LBS) terverifikasi melalui Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional tentang LBS pada 2019. Dari keputusan itu, LBS pada 2019 secara total ialah 7,46 juta hektare (Ha)

Dari LBS tersebut, berdasarkan metode KSA pula, luas panen padi nasional 2022 sementara ini mencapai 10,61 juta Ha. Luas tersebut naik 0,19 juta Ha, atau 1,87% dibandingkan dengan 2021 yang tercatat seluas 10,41 juta Ha.

Salah satu faktor pendorong peningkatan luas panen ialah kembali terairinya sejumlah lahan sawah yang sebelumnya tidak terairi karena sumber air, waduk, atau dam rusak karena banjir.

Baca juga: Kasus Korupsi Impor Baja, KASN Dorong Mendag Bentuk Majelis Etik

"Jadi potensi luas panen padi sepanjang 3 bulan ke depan utk Oktober sampai Desember 2022 ini diperkirakan mencapai 1,91 juta Ha, atau meningkat 0,27 juta Ha atau meningkat 16,54% kalau dibandingkan dengan realisasi luas panen 2021 lalu yang sebesar 1,64 juta Ha," terang Setianto.

Lebih lanjut, dia mengatakan, sejalan dengan peningkatan luas panen padi nasional 2022 tersebut, maka ada potensi peningkatan produktivitas padi. Produktivitas padi nasionap dalam kualitas gabah panen diperkirakan mencapai 62,77 kuintal per Ha, naik 0,27 kuintal per Ha, atau 0,43% dibanding 2021.

Sementara dalam bentuk kualitas gabah kering giling (GKG), pada 2022 ini diperkirakan mencapai 52,49 kuintal per Ha, meningkat 0,23 kuintaal per Ha, atau 0,44% dibanding 2021.

Dengan peningkatan luas panen dan produktivitas padi itu, maka produksi padi nasional GKG pada 2022 diperkirakan mencapai 55,67 juta ton, meningkat 1,25 juta ton, atau naik 2,31% dibandingkan dengan 2021 yang sebesar 54,42 juta ton.

"Salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan hasil produksi padi adanya program pendampingan intensif kepada petani terkait penggunaan pupuk yang tepat di musim penghujan," terang Setianto.

"Jadi potensi produksi padi GKG sepanjang 3 bulan ini diperkirakan 10,24 juta ton, atau diperkirakan meningkat sebesar 1,34 juta ton atau naik 15,06% dibandingkan peridoe sama di 2021 yang sebesar 8,90 juta ton," pungkas dia. (OL-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat