LPEM UI Usulkan BI Naikkan Suku Bunga Acuan 50 bps Bulan Ini
![LPEM UI Usulkan BI Naikkan Suku Bunga Acuan 50 bps Bulan Ini](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/65648cc595db00a1ec35f21032e6f36c.jpg)
LEMBAGA Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) mengusulkan Bank Indonesia (BI) perlu kembali menaikkan suku bunga acuan pada Oktober 2022 ini. Upaya itu sebagai langkah preventif mengantisipasi potensi aliran modal keluar tambahan akibat kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed bulan depan.
Ekonom LPEM FEB UI Teuku Riefky mengatakan bahwa BI perlu menaikkan suku bunga setidaknya sebesar 50 bps menjadi 4,75% pada bulan ini. Sikap selangkah lebih depan ini diharapkan dapat meredam dampak ketidakpastian eksternal pada pasar keuangan dan valuta asing domestik.
"Pelebaran perbedaan suku bunga yang dihasilkan diharapkan dapat meredam dampak ketidakpastian eksternal pada pasar keuangan dan valuta asing domestik. Menaikkan suku bunga kebijakan sebesar 50 bps akan membantu BI untuk memperlambat arus keluar modal dan mengurangi tingkat depresiasi, yang membantu mengurangi tekanan inflasi dari produk impor," jelas Riefky, dilansir dari keterangan resmi, Rabu (19/10).
Pada saat yang sama, dia menambahkan bahwa pemerintah Indonesia dikatakan dapat melakukan langkah-langkah untuk menjaga momentum pemulihan permintaan dan optimisme sektor riil terhadap prospek pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurut Riefky, saat ini inflasi terus melambung di atas kisaran target BI pascapenyesuaian harga BBM bersubsidi pada awal September 2022. Tingkat harga sektor energi dan transportasi mencatat lonjakan tertinggi pada September 2022 di tengah masih tingginya harga energi dan pangan global.
"Kenaikan tingkat harga sedikit mengoreksi kepercayaan konsumen meski masih dalam teritori optimis," ujar Riefky.
Dari sisi eksternal, surplus perdagangan menurun akibat tren normalisasi harga komoditas global. Pada saat yang sama, risiko gejolak keuangan global masih berlanjut dengan episode arus modal keluar akibat pengetatan moneter yang agresif oleh bank sentral di seluruh dunia.
Meskipun BI telah menaikkan suku bunga sebanyak dua kali, derasnya arus modal keluar menyebabkan pelemahan Rupiah menjadi Rp15.485 pada pertengahan Oktober.
Maka dari itu, sebagai langkah preventif dalam mengantisipasi potensi aliran modal keluar akibat kenaikan suku bunga The Fed bulan depan, BI perlu menaikkan suku bunga acuan bulan ini. (OL-13)
Baca Juga: Jokowi Optimistis Tahun Depan Ekonomi Indonesia tetap Terang
Terkini Lainnya
Rp16.500, Batas Maksimal Toleransi Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS
Buat Malu Keluarga Cendana, Alasan Soedrajad Djiwandono Dipecat Jadi Gubernur BI
Mantan Gubernur BI Nilai Fluktuasi Rupiah Wajar
BI: Proyek Nexus Lancarkan Sistem Pembayaran Antarnegara
BI Sumbar Dorong Peningkatan Transaksi melalui KPPD
3 Strategi untuk Perkuat Pembiayaan UMKM
Ekonomi Indonesia Triwulan I Diproyeksikan Tumbuh 5,15%
Potensi Penundaan Penurunan Suku Bunga The Fed, Tingkat BI Rate Diperkirakan Ditahan
Menjaga Kinerja Ekspor, Indonesia Perlu Mencari Alternatif Dagang dengan Negara Lainnya
LPEM UI Luncurkan Buku Putih soal Energi Panas Bumi, Sumber Energi Alternatif
Apindo: Penurunan Produktivitas Ekonomi Merupakan Warisan Terdahulu
Gerakan Bijak Berplastik Turunkan 14% Volume Sampah di TPA
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap