Menjaga Kinerja Ekspor, Indonesia Perlu Mencari Alternatif Dagang dengan NegaraLainnya
![Menjaga Kinerja Ekspor, Indonesia Perlu Mencari Alternatif Dagang dengan Negara Lainnya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/faaaecc32dee964cf263a745e48111ed.jpg)
WAKIL Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB UI Jahen Fachrul Rezki mengatakan volume ekspor Indonesia yang menurun bisa dijelaskan beberapa faktor.
Pertama dari sisi harga komoditas yang turun. Harga minyak dunia dan juga minyak kelapa sawit, serta batu bara turun.
"Ini yang menyebabkan total nilai ekspor Indonesia turun," kata Jahen dihubungi Minggu (17/3).
Baca juga : Ekspor Venezuela ke AS Naik 770% pada 2023
Ketiga komoditas tersebut menjadi kontributor utama ekspor Indonesia selama ini.
Kedua adalah ekonomi Tiongkok yang melemah. Diperkirakan produk domestik bruto (PDB) Tiongkok pada kuartal I-2024 akan di bawah 5%.
Pelemahan ekonomi Tiongkok, yang merupakan mitra dagang terbesar Indonesia tentu berdampak terhadap kinerja ekspor.
Baca juga : BCA terus Dorong UMKM Lakukan Ekspor
Ketiga, secara global ekonomi dunia juga melemah. Jepang, Jerman, dan Inggris secara teknikal mengalami resesi.
"Kita mungkin akan mengantisipasi penurunan permintaan global dan dampaknya akan cukup persist jika melihat tren dari data. Hanya India dan Vietnam yg perekonomiannya diproyeksikan tumbuh tinggi dibandingkan Indonesia," kata Jahen.
Indonesia tentu perlu mencoba mencari alternatif dagang dengan negara-negara yang masih tinggi tingkat permintaannya.
Baca juga : 45 Bulan Surplus, Pemerintah Diminta Lebih Jeli di Sektor Perdagangan
Sedangkan, isu geopolitik sepertinya akan terus membayangi dunia. S&P bahkan memproyeksikan tensinya akan terus meningkat dan berdampak buruk terhadap ekonomi global.
Ini juga mungkin ditambah dengan tahun 2024 sebagai tahun politik di banyak negara.
"Negara-negara besar melakukan pemilu dan sebagian besar memilih untuk menjalankan program-program populis," kata Jahen. (Z-3)
Terkini Lainnya
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
LPEI Ajukan Penambahan PMN Rp10 Triliun untuk Perkuat Ekspor
Mendag Lepas Ekspor Kopi ke AS Senilai USD1,48 Juta
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Apindo Sebut PHK di Industri TPT Belum Berakhir
Ditarget Investasi Rp8 Miliar, Sorong Sasar Perdagangan dan Jasa
Biaya Logistik Perdagangan Indonesia Termahal di ASEAN
Sidang Subsidiary Body UNFCCC Ke-60: Perdagangan Karbon Luar Negeri Harus dengan Otorisasi
Indonesia Perlu Tingkatkan Infrastruktur dan Perdagangan untuk Jaga Peringkat WCR
Rilis Trade Expo 2024, Kemendag Targetkan Transaksi Rp243 Miliar
Jadi Negara Aksesi OECD, Indonesia Targetkan Perluasan Dagang
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap