visitaaponce.com

Laba inti Adaro Mineral Meroket 456 pada Sembilan Bulan 2022

Laba inti Adaro Mineral Meroket  456% pada Sembilan Bulan 2022
Jajaran manajemen Adaro Minerals Tbk(Antara/Indianto Eko Suwarso)

PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)  menyampaikan laporan keuangan konsolidasian untuk sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2022. 

ADMR mencatat EBITDA operasional $411 juta, setara dengan peningkatan 318% dari $98 juta pada 9M21. ADMR juga mencatat laba inti yang tinggi $292 juta pada 9M22, atau naik 456% dari $52 juta pada 9M21. Kenaikan ASP yang signifikan dan kenaikan volume penjualan ADMR mendorong kenaikan profitabilitas.

Presiden Direktur dan CEO Adaro Minerals Indonesia, Bapak Christian Ariano Rachmat, mengatakan tahun 2022 merupakan tahun yang menggembirakan bagi Adaro Minerals yang memulai tahun dengan penawaran saham perdana di awal kuartal dan mencapai harga-harga tertinggi dalam sejarah untuk produknya di kuartal kedua.

Di sepanjang tahun ini dan berlanjut menjelang kuartal keempat, tim bekerja keras untuk memenuhi target produksi yang meningkat signifikan dan bersiap mencapai rentang atas panduan perusahaan, yang setara dengan peningkatan produksi lebih dari 40%. Eksekusi dan efisiensi adalah dua hal yang sedang diimplementasikan di Adaro Minerals. 

"Ke depannya, kami akan terus menjadi yang terdepan dalam transformasi Grup Adaro, diawali dengan rencana peletakan batu pertama proyek aluminium di awal tahun 2023 sebagai proyek pertama di Kaltara, yang akan menjadi kawasan industri hijau terbesar dunia,” ungkap Rachmat dalam keterangan tertulisnya.

ADMR mencatat pendapatan usaha 9M22 sebesar $666 juta, atau naik 188% dari $231 juta pada 9M21, berkat kenaikan volume penjualan dan ASP secara y-o-y. ADMR mencatat kenaikan 105% pada ASP di 9M22 dari 9M21, berkat kenaikan permintaan pasca pandemi serta peristiwa geopolitis. Pada 3Q22, harga dipengaruhi volatilitas di pasar batu bara metalurgi, sehingga ASP pada 3Q22 turun 30% dari 2Q22.

Volume produksi pada 9M22 naik 48% menjadi 2,56 juta ton dari 1,73 juta ton pada periode yang sama di tahun 2021. Volume penjualan ADMR pada 9M22 mencapai 2,19 juta ton, atau naik 41% dari 1,55 juta ton pada 9M21. Pengupasan lapisan penutup pada 9M22 mencapai 6,05 Mbcm, atau naik 54% dari 3,93 Mbcm di tahun sebelumnya, sehingga nisbah kupas pada 9M22 tercatat 2,36x, atau naik 4% dari 2,27x pada 9M21.

Walaupun kuartal ketiga dilanda musim hujan, ADMR berhasil meningkatkan volume karena kontraktornya, PT Saptaindra Sejati (SIS), menambah alat berat pada periode ini. 

Laba inti pada 9M22 naik 456% menjadi $292 juta dari $52 juta pada 9M21. Laba sebelum pajak naik 482% menjadi $372 juta pada 9M22 dari $64 juta pada 9M21. Laba inti pada 3Q22 yang mencapai $85 juta setara dengan kenaikan 374% dari $18 juta pada 3Q21.

Total aset pada akhir 9M22 naik 52% menjadi $1.243 juta dari $815 juta pada akhir 9M21. Aset lancar naik 256% menjadi $612 juta pada akhir 9M22 dari $172 juta pada akhir 9M21, ditopang oleh kenaikan saldo kas sebesar 434% menjadi $402 juta dari $75 juta pada akhir 9M21. Aset non lancar turun 2% menjadi $631 juta pada akhir 9M22 dari $644 juta pada akhir 9M21.

Arus kas bersih yang digunakan pada aktivitas pembiayaan pada 9M22 tercatat $74,6 juta, karena ADMR membayar pinjaman sampai sejumlah $73 juta. Arus kas bersih yang digunakan pada aktivitas pembiayaan turun 120% dari $365 juta arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan pada 9M21, karena ADMR mencatat perolehan dari penerbitan saham dan pinjaman pada 9M21 untuk akuisisi lima konsesinya. (RO/E-1)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat